7. Khawatir

3K 165 0
                                    

*mulmed* Egavano Viky (Ega)

"Makasih ya" ucap Ega pada Brayen yang telah mengantarkannya pulang.

"Hm" jawab Brayen singkat.

"Eh Ega. Teman nya ga disuruh mampir dulu?" Mama Ega keluar menyambut anak nya baru pulang

"Mau mampir dulu ga Bry?" Tanya Ega.

"Ga usah mau langsung cabut aja. Ada urusan" jawab Brayen.

"Bener ga mau masuk dulu?" Kali ini mamanya Ega yang menawarkan

"Makasih Tante, lain kali aja ya" ucapnya sambil tersenyum.

"Hm ya udah makasih ya udah nganterin Ega"

Brayen mengangguk dan segera melajukan motornya. Mengingat hari ini dia harus kerumah orang tuanya untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Ega tengah bersantai sambil membaca manhwa yang dia pinjam dari Dian Cerry Blossom after winter. Masih season 1 ya gaes gaada adegan. jub-jub nya

"Kamu nginap di tempat Kelvin kan kemarin?" Suara Yoga mengehentikan aktivitas baca nya.

"Emm kenapa kak?"

"Jawab aja" ucapan Yoga terkesan lembut tapi penuh penekanan

"Ee, aku nginap di rumah teman ku yang lain ka, Kelvin kemarin ke rumah orang tuanya" jelas Ega

Yoga mendudukkan dirinya di samping Ega, "siapa yang ngater kamu tadi?"

"Itu kak Bry dia senior di sekolah aku baru pindahan sekelas juga sama Kelvin"

Tidak salah tebakan Yoga, tapi kenapa bisa adiknya dekat dengan Brayen?

"Kok bisa sama dia?"

"Karena kemarin aku ketemu sama dia kan buat tugas aku itu" jawab Ega

"Dia ga macam-macamin kamu kan?" Tanya Yoga menatap tajam mata adiknya mencari tahu kalau saja Ega berbohong

"Engga ka, dia baik kok"

"Hm syukur lah"

"Kenapa kak?"

"Gapapa, kakak mau ke kebun belakang liat mama petik semangka kamu mau ikut?"

"Mau kak" Ega meletakkan bacaan nya di bawah bantal sofa padahal semua orang rumah juga tau Ega sering baca manhwa dewasa yang yaoi lagi.

Yoga ingin memberitahukan yang dia ketahui tentang Brayen, tapi dia rasa Ega dan Brayen juga baru kenal mungkin mereka tidak akan terlibat terlalu banyak lagi kedepannya

***

"Dad, kenapa tidak tolak saja permintaan dari orang bernama Dody itu?" Tanya Brayen

"Daddy sudah terlanjur mengiyakan, apa ada masalah?"

"Daddy kan tau bagaimana cara kerja mereka itu. Mereka akan melakukan apa saja asal mereka untung dad"

"Daddy tau. Tidak masalah bermain saja dengan permainan mereka dulu nanti baru kita lancarkan serangan kita"

Bukan tanpa alasan Brayen tidak suka ayahnya bekerja sama dengan orang bernama Dody itu, iya dia orang tua Ethan. Kali ini tawaran nya bukan main-main Dody menawarkan bisnis red room tapi versi cowok.

Maksud Dody dia ingin bekerja sama dengan Anton ayah Brayen mengenai bisnis ini. Dimulai dari tempat pijat tapi karyawan nya khusus laki-laki. Dan menyediakan jasa ++ juga bagi yang ingin. Semacam rumah bordil tapi khusus pelacur pria.

"Sudah gila" gumam Brayen.

"Bagaimana dengan club malam mu, lancar?" Tanya Anton

"Lumayan lah, makin berkembang dan semakin banyak pelanggan walaupun ada yang komplen karena tutup terlalu awal"

"Jam berapa?"

"2 pagi"

"Oke kamu fokus saja pada bisnis yang lain nya, biar Daddy yang urus yang dengan Dody"

"Hm"

Kini mereka sudah berada di meja makan, ada mama, adik dan kakak dari Brayen selain Daddy nya. "Sering-seringlah pulang nak" ucap mamanya

"Aku usahain ya ma, maaf jika aku terlalu sibuk"

"Kak Bry kak Kelvin mana?" Tanya adik Brayen

"Ga tau Bian"

"Yah ajak dong nanti, Bian mau ketemu kak Kelvin"

"Iya nanti ya"

"Bry Lo udah punya pacar?" Kali ini Ben kakaknya Brayen yang bertanya

"Ga usah nanya bang, ga bakal gue jawab"

"Udah makan dulu" ucap Anton membuat mereka diam dan melanjutkan makan nya.

Disisi lain Yoga masih mengkhawatirkan Ega yang sering bersama Brayen walaupun itu soal tugas tapi tetap saja akan bahaya untuk pergaulan Ega nantinya

Dia mencari nomor seseorang di hp nya kemudian mengirimkan pesan

-Yogaaaa-

"Brayen di rumah?"

Ben 🤡

"Iya. Kenapa tumben nanyain dia?"


-Yogaaaa-


"Gapapa, mastiin aja

Ben 🤡

"Si anying🖕

Bukan tanpa alasan dia khawatir kalau Ega terus dekat dengan Brayen, dia sudah kenal Brayen dari beberapa tahun lalu setiap Ben mengajak nya kerumah mereka untuk tugas kelompok, Brayen selalu datang dengan keadaan mabuk atau babak belur.

Tak jarang Brayen memberikan mereka beberapa botol anggur. Selain itu Brayen bukan tipe orang yang bisa diseriusi dia lebih suka menganggap sesuai itu bercanda kalaupun tertarik paling cuma sebentar kalau rasa penasaran sudah hilang, ya dibuang.

Yoga lumayan tau banyak tentang nya, Ben juga sering mengeluh kelakuan adik tengah nya itu. Walau pun begitu sisi baiknya juga Ben ceritakan.

"Akan ku pikirkan memberitahunya atau tidak, setidaknya selama Ega aman aku akan bertindak"

"Kak kenapa melamun sih. Tuh air semangka udah meleleh" tunjuk Ega anak itu sudah banyak memakan buah merah berair itu.

"Gapapa kok, lagi kepikiran tugas aja"

"Jangan terlalu dipikirkan kak entar pusing" ucap mamanya

"Hehe iya ma"

Setelah selesai dengan kegiatan neraka Ega izin pergi ke supermarket menemani Kelvin belanja bulanan.

Sudah jadi hal wajib bagi Ega untuk ikut ketika Kelvin belanja pasalnya Kelvin pasti akan banyak memasukan makanan instan ke belanjaan nya maka dari itu Ega harus menemani sahabatnya karib nya itu.

.
.
.
Tbc

Your Crush (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang