"mama dan papa yakin ngizinin Ega tinggal sama Brayen?" Tanya Yoga
"Ega yang mau, mama juga ga mau jauh-jauh dari Ega "
"Ga usah diizinin aja ma kalo gitu"
"Ma, pa, dan kak Yoga Ega udah selesai siapin baju-baju Ega"
"Sayang kamu yakin mau tinggal di apartemen?" Tanya mamanya sambil memeluk Ega
"Hehe yakin kok ma, lagian kan Ega juga udah kuliah harus bisa mandiri"
"Tapi sering-sering pulang ya" ucap mamanya lagi
"Iya ma. Pasti"
"Kenapa ga di apartemen kakak dulu aja dari pada sama Brayen"
"Kan Kaka masih pake juga, gapapa kok sama Bry aman dan kampus lebih dekat dari apart nya dia"
"Yasudah kalau begitu" ucap papanya menambahkan
Sementara Brayen kini sudah sampai di depan rumah Ega dengan mobilnya.
"Permisi om tante saya boleh kan bawa Ega nya sekarang?" Tanya Brayen
"Boleh. Kamu jaga baik-baik ya Ega kalau dia bakal hukum aja" ucap mama
"Siap Tante berangkat dulu ya"
Brayen mengangkat barang-barang Ega kedalam bagasi mobil nya sementara Ega berpamitan dengan keluarganya
"Kamu kok diam aja dari tadi ga suka ya tinggal bareng aku?" Tanya Brayen
"Bukan gitu. Ini pertama kalinya aku jauh dari mereka"
"Kan masih satu kota kamu bisa kunjungi tiap hari juga"
"Iya deh"
Singkatnya mereka sudah sampai di apartemen Brayen. Ega membawa ranselnya yang berisi laptop dan keperluan kuliah dan Brayen membawa koper yang berisi pakaian
"Nanti kita tidur nya gimana? Kamar disini kan cuma ada satu"
"Kita tidur bareng, ada masalah dengan itu hm?"
Brayen mendorong tubuh Ega ke kasur mengunci tangannya dan melahap bibir manis Ega yang membuatnya candu.
"Mphhh. Ahh Bry aku belum beresin barang-barang nya"
"Udah itu nanti aja, udah lama engga"
Ega membalas ciuman dari Brayen, mereka berdua hanyut kedalam ciuman yang memabukkan. Saling menautkan lidah dan menghisap.
Tangan Brayen sudah mulai menelusuri perut Ega mengusapnya dan perlahan naik menuju puting yang sudah mengeras. Brayen langsung memainkan nya dengan jempolnya sesekali menarik benda mungil itu.
"Ahhmmp Bry.
"Yang ini sudah tegang lalu gimana dengan yang ini?" Tangan Brayen beralih menuju selengkangan Ega. Mengusap gundukan yang masih ditutupi celana jeans itu lalu dengan hitungan detik Ega sudah tidak memakai apa-apa
"Baby your so Sexy" bisik Brayen membuat Ega semakin memerah.
"Bry tunggu hmpphh__
"Kamu suka kan kalo aku memainkan penismu kayak gini?" Brayen menjilat dan mengulum penis Ega hingga masuk semua kedalam mulutnya mengingat ukuran nya yang sedang sedang saja.
"Ahh. No... Stophhh"
Brayen kembali mengocok penis Ega sampai dirasa Ega akan keluar Brayen langsung menahan ujung penisnya dengan jempol
"Bry..aku mau cum.. lepas"
"Ga semudah itu baby" Brayen membalikkan tubuh Ega hingga posisinya kini Ega menungging menampakkan pantat mulus seperti bayi nya dan holenya yang pink sudah berkedut
Ega merasakan dingin pada holenya saat Bryan menumpahkan gel pelumas disana dan mulai memasukan tiga jarinya.
"Ahh Brayenn aku__
"Sebentar kalau tidak dilonggarkan nanti kamu akan sakit kan udah lama kita ga lakuin"
"Maksud ku jarimu, cukup jangan tambah lagi"
"Kenapa hm. Ini baru tiga"
Setelah dirasa cukup Brayen mengeluarkan jarinya lalu melumuri penisnya yang sudah tegang dengan pelumas bersiap untuk menggempur lubang nikmat milik Ega
"Tunggu. Kamu diam biar aku aja"
Ega langsung bangun dan menyuruh Brayen untuk rebahan. Mau uke on top dia wkwk
"Sejak kapan jadi binal gini?" Tanya Brayen sambil meremas bongkahan pantat Ega
"Diam dulu. Ega mulai mengarahkan penis Brayen ke holenya. Meski sudah licin oleh gel tetap saja susah masuk dengan ukuran jumbo nya Brayen.
"Ahhh"
Desah mereka saat sudah masuk semua. Ega mulai menggerakkan pinggulnya. Sementara Brayen tangan nya mengocok penis Ega, membuat cairan percum nya semakin banyak
"Ahh fuck"
Cukup lama Ega bermain di posisi itu. Karena Brayen sedang nafsu-nafsunya dia langsung merubah posisi seperti Ega duduk dipangkuan nya
"Bry... Posisi ini ahh makinn dlaam"
"Lihat sampe sini" Brayen menyetuh perut Ega
Sampai malam tiba 2 orang itu masih bergelut di tempat tidur menyalurkan hasrat mereka. Satu botol gel sudah habis bahkan mereka sudah menghabiskan 2 kotak kondom yang bermerk durex
"Bry stophh aku capek"
"Sebentar lagi. Sebentar lagi Ga" dan akhirnya untuk ke ketiga kalinya Brayen keluar di dalam. Sisanya di mulut dimuka dan di penis Ega
Karena kelelahan dengan aktivitas panas itu mereka berdua pun tertidur, tanpa makan dan mandi terlebih dahulu.
Ega meringis melihat kamar mereka yang berantakan. Baju berserakan, badan lengket, cum dimana mana, tisu berhamburan. Bekas kondom yang untungnya berada di dalam bak sampah.
"Anjir sakit banget pinggang gue. Gara-gara orang ini ni" Ega mencolek hidung Brayen yang masih tidur
Dengan perlahan Ega berjalan ke kamar mandi membiarkan sperma yang mengalir dari lubangnya menetes dilantai. Dia berniat mandi dulu baru membereskan kekacauan yang mereka buat.
"Ega!!!!" Teriak Brayen menyadari Ega tidak ada di sampingnya
"Apa? Pagi-pagi udah teriak-teriak" Ega keluar dari kamar mandi
"Kirain kamu pergi"
"Pergi kemana, kayaknya hari ini aku ga bisa kemana-mana gara-gara kamu"
"Gapapa kan hari ini hari Minggu"
"Oh Minggu"
"Udah kamu mandi sana aku mau beresin kasur dulu nih sekalian masukin mesin cuci sprei sama selimutnya"
"Oke. Eh ga bawa ke laundry aja?"
"Ga lah. Orang penuh cum gitu"
"Ya kali aja ga mau cape"
Kali ini Ega sedang membalas chat dari dua sahabatnya.
1 pesan dari grup [Pantat Uke👌🏻]
Anda, jablay1, jablay2"Eh ga. Lo bener tinggal sama kak Bry?" (Fitri)
"Iya"
"Waduh. Lo harus sering minum jamu, olahraga, dan sebagainya nya deh ga. Nanti remuk keseringan kena gempur wkwkw" (Dian)
"Haha iya bener banget tuh. Gue tebak pasti tadi malam abis ngewe" (Fitri)
"Anju. Kalau iya kenapa. Jangan iri jangan iri"
"Ketahuan soalnya suara Lo serak" (Fitri)
"Lah anj kan kita chatingan mana bisa Lo dengar suara gue"
"Angin mengantarkan nya kepadaku" (Fitri)
"So puitis Lo buah melon" (Dian)
"Lo tuh kayak jeruk (Fitri)
Akhirnya Ega memutuskan untuk mengabaikan chat grup tersebut disaat dua orang yang sedang beradu ukuran TT dengan nama buah.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush (BL)
RandomEga yang baru putus dengan pacarnya bernama Ethan merasa galau. Kemudian kedatangan seorang anak baru bernama Brayen merubah kisah sedih Ega. Tetapi murid pindahan itu cukup bermasalah di kehidupan luar sekolah nya. Bagaimana kah kelanjutan kisahnya...