9. First Kiss

3K 170 0
                                    

"Sorry ya, gue mungkin ga bisa nahan diri nanti" ucap Brayen.

Brayen memang bisex. Walaupun tidak pernah berhubungan badan dengan cowok tapi dia pernah ciuman dan pernah diservis cowok yang dia booking dulu.

"Bry" gumam Ega

"Hm?" Ucap Brayen menatap ke arah Ega yang sudah membuka matanya

"Bukain baju gue dong panas banget AC Lo rusak ya?" Sambil tangan nya meraba kancing kemeja nya tapi tidak bisa melepaskan nya karena penglihatan nya yang masih berputar. Entahlah Ega terlalu mabuk saat itu.

Brayen menampilkan smirik nya.

"Kenapa pusing banget ya?" Tanya Brayen tangan nya mulai membuka kancing kemeja yang dipakai Ega yang memang 2 kancing atas dibiarkan terkuba karena Ega memakai kaos hitam sebagai dalaman nya

"Apa lagi?" Tanya Brayen melihat Ega yang masih menatap nya

"Gila Lo Bry, kenapa Lo bisa punya wajah ganteng banget kayak gitu" ucap Ega

"Ini lagi bibir kissabel banget, pengen gue cium tau ga" biasanya orang mabuk itu ngomong yang di pikirkan ya

Brayen terkekeh mendengar ucapan Ega barusan. Hingga muncullah ide brilian nya

"Kenapa ga Lo coba aja?" Bisik Brayen

"B-boleh?"

"Tentu saja"

Ega mulai mendekakan wajahnya ke wajah Brayen. Menyentuh bibir Brayen kemudian mulai menempelkan bibirnya di atas bibir Brayen.

Cukup lama dia menempelkan bibirnya kemudian kembali dia mundurkan kepalanya

"First Kiss gue lo ambil Bry" lirih Ega memegang bibirnya

Dia yang cium duluan dia yang sewot. Pikir Brayen

"Ah seriusan!"

Brayen menarik kepala Ega kembali mencium bibir Ega, melumat nya perlahan menikmati belah bibir berisi itu.

Ega yang merasa terkejut hanya diam tidak berontak tidak juga membalas ciuman Brayen

Merasa tidak ada perlawanan dari Ega. Brayen menggigit bibir bawah Ega agar dia membuka mulutnya supaya lidahnya bisa masuk

Karena kaget bibirnya di gigit Ega reflek membuka mulut nya

"Ah"

"Hmmphh" kini lidah Brayen sudah masuk ke dalam mulut Ega. Lama-lama Ega mulai menikmati ciuman Brayen kini tangan nya sudah berada di kalung kan di leher Brayen dan membalas ciuman itu.

"Hmmphh" Ega memukul dada Brayen. Dia kehabisan nafas

Sadar akan kode itu Brayen melepaskan pangutan nya.

Ega mengambil nafas sebanyak-banyaknya.

"Lagi?" Tanya Bry

Ega mengangguk.

"Hmpphh"

Leguh Ega saat kedua belah bibir mereka kembali beradu tangan Brayen juga tidak diam dia mulai meraba kaos Ega memasukan tangan nya ke dalam kaos hitam nya.

"Bry Lo ngapain" Ega menarik kepala nya kebelakang"

Brayen kembali meraup bibir Ega yang sudah memerah dan mengkilat oleh Saliva itu.

Menahan belakang kepala Ega agar ciuman mereka makin lama.

Saat di tengah-tengah cumbuan panasnya Brayen tersadar karena mendengar dering telpon dari hp Ega. Brayen sempat melihat nama di layar Hp nya

"My bro Yoga"

"Sudah cukup gitu aja" ucap Brayen.

Entah kenapa Ega merasa kecewa karena Brayen berhenti tiba-tiba. Kemudian beralih pada hp nya yang kembali berbunyi

"Hallo Ga, kamu dimana?"

"Aku di tempat teman ka"

"Kamu ga pulang, kakak ada di rumah loh" ucap Yoga disebrang telpon.

"Benarkah?"

"Iya kamu pulang ya, besok kakak mau magang lama baru balik"

"Yaudah aku balik kak"

"Iya hati-hati"

Ega melihat jam di hp nya masih pukul 10

"Bry anter gue pulang ya, maaf ngerepotin" ucapnya walaupun masih rada pusing tapi Ega sudah cukup sadar.

"Kakak Lo?"

"Iya" jawab Ega.

"Cuci muka Lo dulu terus pake Hoodie gue" lempar Brayen pada Hoodie hitam

"Kemeja gue tadi mana?"

"Bau alkohol Lo mau ketahuan habis minum?"

"Ehhh enggaa" Ega mencuci wajah nya kemudian memakai Hoodie yang diberikan Brayen.

"Jangan ngebut ya Bry, gue masih pusing dikit"

"Iya bawel, cepat masuk gue ga pake motor"

"E-ehh?

Brayen menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tidak lama sampailah di halaman rumah Ega.

"Udah sampe tuh" ucap Brayen.

Ega yang sedari tadi memejamkan matanya duduk dan hendak membuka pintu mobil tapi tangan nya di tahan oleh Brayen

"Kenapa Bry?"

"Cium gue" pinta nya

"Hah?"

"Ini permintaan gue!" Ucap Brayen

Ega mendekat dan mencium bibir Brayen kilat, dengan wajah yang memerah karena ciuman panas nya di apartemen Brayen kini Brayen memintanya mencium nya.

'kayak ciuman selamat malam ga sih' batin Ega

"Udah masuk udah di tungguin tuh" ucap Brayen.

Ega melihat ke depan pintu sudah ada yoga berdiri disana dengan senyuman nya tapi tidak tersenyum saat melihat ke arah Brayen saat kaca mobil terbuka.

"Mampus gue" ucap Brayen

Dia memutar mobilnya dan melaju kencang meninggalkan rumah Ega. Benar saja dugaan nya kalau Yoga kakanya Ega itu teman kakaknya

"Bodo ah" ucap Brayen dia memutar arah mobilnya tidak jadi ke apartemen tapi ke club' miliknya.

"Sama Brayen ya Ga?" Tanya Yoga.

"Eh iya kak, kok tau"

Jelas saja Yoga tau. Mereka sempat bersitatap tadi

"Jangan terlalu sering main sama dia ya" pinta yoga

"Kenapa kak"

"Ga perlu kakak jawab kamu juga udah tau kan Ga, kakak dapat info kamu ke club' malam sama dia tadi"

Ega terkejut siapa yang memberitahu kakanya ini.

"Itu untuk tugas ka, ga lebih kok"

"Ya udah sana tidur"

"Oke ka, selamat malam" Ega memeluk Yoga

Dapat Yoga cium aroma alkohol dari tubuh adiknya "Brayen awas saja kalau berani main-main dengan Ega" ucapnya saat Ega sudah masuk ke kamarnya

.
.
.
Tbc

Your Crush (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang