"yey akhirnya sampai juga"
"Kalo kamu capek istirahat aja. Aku mau keluar sebentar" ucap Brayen
"Mau kemana?"
"Ada deh". Ega langsung memasang wajah cemberut ketika Brayen tidak mau memberitahunya
"Ga usah cemberut gitu sayang. Cuma sebentar kok nanti balik lagi"
"Iya udah jangan lama-lama"
"Iya" cup. Brayen mencium bibir Ega melumat nya sebentar lalu pergi.
Sambil menunggu Brayen kembali Ega mandi terlebih dahulu. Rasanya dia juga cukup lelah mereka tiba tiga hari lebih awal dari hari yang direncanakan. Hanya mereka bertiga Brayen, Ega dan Bian. Sementara orang tua Brayen akan berangkat besok.
Brayen memasuki sebuah mall dia ingin membeli sebuah kalung yang nanti akan dia berikan untuk Ega. Tentunya tanpa sepengetahuan Ega.
"Saya sedang mencari kalung pasangan apakah disini tersedia?" Tanya nya.
"Ada banyak anda bisa melihat nya terlebih dulu"
Brayen melihat beberapa kalung yang berwarna silver dengan rantai yang tipis dan kecil jika dipakaikan di leher Ega yang putih mungkin akan sangat cantik.
"Saran ku pilih yang ini aja, untuk pacar cowok mu itu kan?" Ucap seseorang. Brayen melihat orang yang mengajak nya bicara
"Hai" sapa orang itu
"Anne?"
"Kamu pasti kaget aku disini. Tapi aku tidak mengikuti mu kok aku sedang liburan bersama teman ku"
Brayen hanya diam dia tidak berniat menjawab ucapan Anne. "Saya ambil yang ini" ucap Brayen kemudian dia membayar kalung tersebut dan pergi. Namun tanpa sepengetahuan nya ada seseorang yang sedang mengambil foto nya saat ada Anne disebelahnya.
Sementara itu Bian sudah berada di kamar Ega dan Brayen "kak kok Kelvin ga ikut ya?"
"Dia bilang sehari sebelum hari-h karena dia sedang sibuk"
"Ish ga asik banget. Oh iya kak Bry mana sih lama banget"
"Ga tau tadi katanya sebentar aja kok"
"Hm. Yaudah aku temanin kak Ega disini ya sampe Bry nya balik"
Ega yang dari tadi sibuk menata barang-barang nya tidak mendengar suara dering telpon nya. Hingga Bian yang mendengar itu langsung mengangkat nya
"Halo?"
"..." Telpon langsung dimatikan
"Siapa Bi?"
"Maaf kak. Aku liat kamu sibuk jadi angkat deh. Ga tau gaada namanya coba liat dulu kak siapa tau penting"
Ega mengambil hpnya. Sesaat dia terkejut tetapi dia berusaha tenang. "Bian ini mantan nya Bry itu kan?"
"Loh kok cewek itu ada disini juga? Terus ngapain kak Bry ketemuan sama dia?"
"Biar aku samperin kak" ucap Bian sudah hendak keluar tapi ditahan oleh Ega.
"Ga usah. Nanti aja aku tanya pas dia udah balik. Kemudian nomor yang mengirimkan foto itu kembali menelpon Ega"
"Halo?"
"Halo Ega apa kabar? Aku dengar kamu di Paris ya. Bisa ketemu ga?"
"Ethan?"
"Ternyata kami masih ingat juga ya sama aku. Ayo ketemuan Ega. Aku kangen"
"Ethan. Cukup kita sudah gaada hubungan apa-apa lagi. Jangan ganggu gue lagi tolong!"
"Ega Lo ga liat foto yang barusan gue kirim. Lo percaya kalau itu cuma kebetulan aja?"
"Maksud Lo apa?"
"Ya Lo bisa lihat sendiri si kesayangan Lo itu ketemuan sama mantannya"
"Mau Lo apa sih et. Udah putus lama juga masih aja gangguin". Ega mematikan teleponnya.
"Siapa ka?" Tanya Bian
"Orang gila"
"Uuu kowaii"
Di suatu tempat Anne dan Ethan bertemu. Ternyata pertemuan itu bukan kebetulan tapi sudah direncanakan oleh mereka berdua. Anne meminta bantuan Ethan untuk membuat mereka tidak jadi menikah, dan tentu saja Et dengan senang hati melakukan itu.
"Ngapain Lo disini?" Tanya Brayen yang baru datang melihat Bian yang sedang duduk anteng disofa
"Bertamu"
"Sana balik kamar Lo"
"Ini juga mau balik. Kak Bry hati-hati kak Ega lagi marah" setelah itu Bian langsung keluar kamar mereka.
"Abis dari mana?"
"Dari mall. Kenapa hm?"
"Ketemuan sama mantan kamu?"
"Ga kok. Itu aku juga ga tau dia tiba-tiba ada disana, eh kok kamu tau"
"Ada yang ngirim fotonya ke aku. Dah aku mau tidur, kamu tidur di sofa atau ke kamar Bian aja aku mau tidur sendiri"
"Yah Ega ga bisa gitu dong. Aku belum jelasin apa-apa"
"Yaudah jelasin mumpung pernikahan nya masih tiga hari lagi". Brayen meneguk ludahnya kasar, dan mencoba menjelaskan kepada Ega.
Brayen memasangkan kalung yang tadi dia beli pada Ega "sebenarnya aku ga mau kasih sekarang tapi karena kamu salah paham jadi aku kasih sekarang. Aku tadi beli ini makanya aku ga bilang, soal Anne aku ga tau kalo dia di Paris juga"
"Bener?"
"Iya. Ngapain aku bohong"
"Aku ga suka ya kamu dekat-dekat lagi sama dia"
"Siap ayang, kamu jadi galak gini sih"
"Biarin. Yaudah tidur"
"Dimana?"
"Si kasur"
Brayen langsung naik ke kasur merebahkan dirinya disebelah Ega. Memeluk tubuh yang lebih kecil darinya itu."siapa yang ngirim foto nya ke kamu?"
"Ethan" jawab Ega
Brayen langsung mengendurkan pelukan nya. "Kamu masih berhubungan sama dia?"
"Engga. Dia tiba-tiba nelpon kalau ga percaya tanya aja Bian. Dia yang angkat"
"Ck. Pasti itu kerjaan dia jadi Anne ada disini juga"
"Kamu balik marah?" Tanya Ega karena Brayen tidak memeluknya lagi
"Hm. Ngapain aku marah" Brayen membalik tubuh Ega agar menatap nya lalu menenggelamkan wajahnya di dada Ega menghirup wangi tubuh kekasihnya itu.
"Jadi disini kita sudah di ganggu oleh para mantan, tapi lupakan aja. Kita kesini buat nikah" ucap Brayen.
Ega balas memeluk Brayen hingga mereka berdua tertidur.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush (BL)
RandomEga yang baru putus dengan pacarnya bernama Ethan merasa galau. Kemudian kedatangan seorang anak baru bernama Brayen merubah kisah sedih Ega. Tetapi murid pindahan itu cukup bermasalah di kehidupan luar sekolah nya. Bagaimana kah kelanjutan kisahnya...