27. Hari Bahagia (End)

2.2K 82 0
                                    

Orang tua Brayen menyiapkan acara untuk mereka di sebuah hotel. Tamu yang datang hanya orang-orang yang cukup dekat dengan keluarga mereka atau para rekan bisnis keluarga keduanya.

Terlihat kedua orang yang berdiri memakai setelan berwarna putih yang terlihat sangat elegan.

"Gue belum sepenuhnya rela adek gue diserahin gitu aja ke adek Lo tapi mau gimana lagi" ucap Yoga

"Ck. Udahlah biarin aja, urusin Tifa aja sama"

"Tifa?"

"Pacar Lo"

"Gue ga pacaran sama dia kok. Gue mau cari orang Jepang aja"

"Gaya Lo. Biar apa?"

"Biar kalo ngewe dia bilang ikeh ikeh kimochi"

"Kimochi matamu!"

"Ben, Yoga ga ayo foto bareng!" Ajak Kesya. Mamanya Ben

Ben langsung menarik tangan Yoga untuk berfoto bersama pasangan pengantin yang sedang berbahagia.

"Selamat ya kalian berdua. Doain gue cepat nyusul" ucap Kelvin

"Tapi ka aku masih sekolah!" Ucap Bian menggandeng tangan Kelvin

"Bukan sama Lo"

"Harus sama aku. Sini ka dekat-dekat biar ga di crop"

Cekrek...

"Ega makasih ya udah izinin aku buat jadi suami kamu, sudah milih aku buat jadi pendamping hidup kamu"

"Makasih juga buat Bry ku. Pasti lelah kan selama ini ngadepin aku"

"Aku suka kok. Semuanya di kamu aku suka"

Kedua pasangan itu mulai berciuman diiringi tepuk tangan para tamu yang hadir.

Setelah selesai dengan acara mereka di hotel kini ayah Brayen sudah menyiapkan tempat di dekat menara Eiffel untuk menambah kesan pada pernikahan mereka

"Bry aku ga nyangka bakal nikah dibawah menara Eiffel gini. Ke Paris aja aku ga pernah nyangka"

"Seneng ga?"

"Senang banget"

Cup

Brayen mengecup kening Ega kemudian bibirnya. Mereka berfoto ria disana setelah nya Ega dan Brayen kembali berciuman French Kiss di negara romantis itu.

Singkatnya tibalah malam harinya. Setelah cukup lelah dengan kegiatan siang harinya kedua orang itu sedang merebahkan diri mereka diatas kasur king size.

"Bry mau mandi bareng ?"

"Mau lah. Ayo gass"

"Bry...ahhh

Baru memasuki kamar mandi Brayen langsung merangsang tubuh Ega. Melucuti pakaiannya meraba tubuh indah di depannya dan menciumnya.

"Bry jangan terlalu banyak" ucap Ega melihat Brayen yang banyak membuat tanda kemerahan di area dadanya.

"Ga bisa nahan Ega. Kamu seksi banget"

"Hmphh" keduanya kembali berciuman Brayen mengangkat tubuh Ega. Sambil terus berciuman brayen menumpahkan sabun di jarinya kemudian memasukannya kedalam hole Ega.

"Hhmphh...ahh"

"Sempit"

"Pelan-pelan Bry"

Suara jari Brayen yang memaju mundurkan jarinya yang licin karena sabun sangat erotis dipendegaran Brayen diiringi desahan dari Ega.

Karena sudah tidak bisa menahan mereka berdua segera menyelesaikan mandi mereka. Ega juga sudah membersihkan seluruh tubuhnya dan melebarkan sendiri holenya saat Brayen keluar lebih dulu.

"Bry kali ini aku yang mulai kamu diam aja". Brayen hanya mengangkat sudut bibirnya mendengar itu.

Lumatan dan hisapan mengeluarkan suara yang khas. "Cantik" ucap Brayen melihat wajah Ega yang memerah dengan mata yang sayu serta benang Saliva yang menjuntai diantara bibirnya.

"Lihat sayang mereka keras" tunjuk Ega pada penis mereka yang sudah tegang. Tentu saja dengan posisi Ega yang berada diatas dan terus menggesek benda keras itu dari balik handuk.

"Kamu sudah melonggarkan nya? Wah apa ini kenapa disini sudah sangat basah dan licin?" Ucap Brayen menusuk hole Ega dengan dua jarinya

"Akhh hmmph"

"Arahkan dengan benar, apa perlu ku bantu hm?" Tanya Brayen melihat Ega yang memegang penisnya mencoba untuk memasukkan kedalamnya.

Blesss....

"Ahh" desah keduanya merasakan sensasi yang merasa rasakan.

"Gerak sayang"

Ega perlahan menaik-turunkan tubuhnya sambil Brayen yang terus bermain dengan nipple nya.

"Bryhh kamu suka?"

"Banget. Lebih cepat sayang"

"Uhh ini terlalu ahh.. dalam"

Dengan cepat Brayen membalik tubuh Ega hingga Ega berada dibawahnya dan mengambil alih.

"Bryhh pelannn ahh"

"Ah i fell so good"

Malam panas keduanya belum berakhir dan terus berlanjut seakan tidak pernah puas.

"Bry aku mau cum"

"Tahan.. aku sebentar lagi". Brayen mempercepat gerakan nya membuat Ega mencengkram erat punggungnya.

Crott crott...

Ega mulai menumpahkan cairan nya yang sudah mencair karena sudah beberapa keluar di atas perutnya dan dada brayen

Sementara Brayen masih terus bergerak dengan cepat "ahh aku cum". Berkali-kali Brayen menumpahkan cairan nya di dalam Ega.

"Ahh gilaa mantap banget" Brayen merebahkan tubuhnya di sebelah Ega. Mengecup seluruh wajah lelaki manis yang terus mengatur nafasnya itu.

"I love you" Brayen mencium Ega sangat lama di kening nya. Ega memejamkan matanya merasakan perasaan hangat yang terus mengalir.

"Jam berapa Bry?"

"Ku rasa jam 3 subuh"

"Emmm" Ega memegang perutnya

"Kenapa Ga, lapar atau sakit. Maaf aku terlalu bersemangat"

"Aku kenyang Bry. Lihat perut ku penuh dengan sperma mu"

Brayen terkekeh "sayang kalau dibuang"

"Ayo tidur"

"Jangan dulu lah satu ronde lagi"

"Ga sanggup Bry. Tubuhku rasanya udah remuk, kamu main nya ganas banget"

"Hehe maaf deh. Ini kan malam pertama kita"

"Malam pertama apa. Orang udah sering banget juga"

"Maksudnya sebagai pasangan yang sudah resmi menikah"

Ega tersenyum lalu mengeratkan pelukannya pada Brayen hingga mulai tertidur. Brayen mengelus rambut Ega dengan sayang membelai lembut wajah manis yang tertidur itu.

"Your mine. Always mine"

"Aku mencintaimu sangat mencintai mu"

.
.
.

Tbc

Your Crush (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang