2- Sebuah ruang kosong

51K 4.4K 319
                                    

Dibalik meja kerja pribadinya, Haikala duduk dengan kepala bersandar pada kursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dibalik meja kerja pribadinya, Haikala duduk dengan kepala bersandar pada kursi. 2 jam duduk di sana sambil menghadap layar laptopnya adalah hal yang sangat melelahkan. Matanya terasa perih, belum lagi kepalanya yang ikut-ikutan pusing dan nyut-nyutan.

Sambil mengurut kening, Haikala menatap layar ponselnya sesekali. Dering notifikasinya tampak ramai, sudah bisa ia tebak siapa biang keladi dibalik riuh di jam 12 malam seperti biasa. Tepat saat Haikal membuka aplikasi chatting miliknya, hampir 500 pesan belum dibaca muncul di beranda.

Haikala memang banyak bergabung di berbagai macam grup. Sudah jelas dan sudah pasti, grup kantor, grup divisi dan apapun segala hal yang bersangkutan dengan pekerjaan. Tapi bukan Haikala kalau tidak ada yang aneh. Habisnya dia juga bergabung dengan grup fanbase super Junior tidak tahu sejak kapan, Haikal bahkan lupa siapa yang mengajaknya join ke grup tersebut padahal dia tidak pernah kepo dengan super Junior. Ya Soalnya Haikala itu Sone sejati. Dan dari semua grup chat yang ia punya, ada satu grup yang hanya diisi tujuh orang yang meski jumlahnya tidak cukup banyak, tapi selalu menjadi grup paling berisik ditengah malam.

Ya, grup itu berisikan teman-teman satu jiwanya di kantor. Isinya manusia-manusia kurang bahagia, habisnya tidak ada yang punya pacar. Kalau Haikala itu pengecualian ya, dia kan sudah menikah.

Melihat grup itu ramai tanpa dirinya dan Mahesa, Haikala baru menyadari satu hal. Kalau sekuat apapun mereka mencoba untuk biasa-biasa saja, semua akan berakhir sama. Haikala menyadari kalau diantara dirinya dan Mahesa kini terbentang dinding pembatas yang amat tinggi, tanpa bisa ia lompati, tanpa biasa ia runtuhkan. Semua itu bermula saat Haikala mengangguk setuju untuk mengambil alih dunia Mahesa, menikahi kekasihnya.

Tidak semua sahabatnya menyadari itu, sampai akhirnya salah satu manusia paling kepo, menyebalkan, berisik dan punya mulut petasan bertingkah tidak biasa. Siapa lagi kalau bukan Jonathan. Selain dikenal laki-laki paling macho diantara yang lain, dia juga suka cari gara-gara. Untungnya Jonathan masih bisa diajak kerja sama untuk tidak membongkar permasalahan rumah tangganya dengan yang lain. Kalau sampai itu terjadi, entah akan bagaimana Haikala menghadapi Mahesa di tempat kerja. Kalau boleh jujur, Haikala tidak pernah ingin ada sesuatu yang membuat mereka berdua saling melukai terus menerus.

Beberapa detik sibuk bermonolog, bibir Haikala tampak tersenyum pasi. Ada banyak hal yang ia sayangkan hari ini. Semakin lama, semakin banyak. Haikala tidak tahu harus menyudahinya dengan cara apa, dia tidak punya solusi. Merebut Kara dari Mahesa bukan keinginannya, menikah dengan Kara juga bukan kehedaknya. Semua yang terjadi adalah karena perjodohan diantara keluarga mereka. Meskipun begitu, Haikal tau bagaimana perasaan Mahesa hari itu, bagaimana hancur dan kecewanya dia dengan Haikal, merasa di khianati sudah jelas. Sampai detik ini, Haikal tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

"Waktu itu kupikir aku nggak akan jatuh sedalam ini, Ra. Makanya aku bebasin kamu tetap berhubungan dengan dia. Tapi lama-kelamaan kamu tau apa yang terjadi sama hatiku? Dia rapuh, dia lemah karena melihat kamu setiap harinya membuat dia berkembang tak terkendali. Aku harus gimana Ra?"

1. Semesta Dan Rumahnya [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang