Pagi ini dengan momen yang sangat langka karena seorang Tifanny Alquenna Handjaya bangun jam 5 pagi dengan keadaan sudah mandi dan rapih.
Tifanny langsung turun ke bawah menuju dapur, sesampainya dapur sepi, cuma ada bi Lastri yang sibuk masak.
"Morning bi."
"Mor.- astaghfirullah non." kaget bi Lastri dengan centong yang jatuh ke lantai.
"Kenapa bi ha bibi liat hantu apa begimana."
"Non non lagi kga kesambet kan."
"Haa ko kesambet si bi siapa."
"Non kga kesambet kan jam segini udah bangun." tanya bi Lasti yamg memegang kening Tifanny.
"Nahkan ART aja sampe heran seorang Tifanny bangun jam segini plus plus udah mandi Wangi pula.
"Ihs bibi mah begitu."
"Bibi masak apa hari ini bi."
"Ini non bibi masak nasi kuning katanya si ibu mau makan nasi kuning."
"Ooo gitu ya bi, yaudah sini aku bantuin bi jarang-jarang kon aku rajin."
"Yasudah sok atuh sini."
Tifanny dan bi Lastri pun sibuk membuat nasi kuning, di ruang atas sana tepat di kamar Tifanny ada Revan yang sudah bangun untuk mengumpulkan nyawanya mengisi kesadarannya penuh.
Revan pun bergegas melakukan rutinitas pagi nya, setelah selesai pun Revan langsung mencari keberadaan Tifanny.
"Fan lo ngapain."
"Ehh kak lo udah bangun, anuh gue bantuin bi Lasti masak."
"Hm gitu." kata Revan sambil mangguk mengerti
"Lah tumben amat lo bangun pagi buta begini, gak ngelindurkan fan."
"Tuhkan non apa kata bibi, bibi aja sampe heran non Fanny bangun pagi, biasanya kon kalo libur gini bangunnya always siang."
"Ck. Pagi bi."
"Pagi den."
"Ih halah aku bangun siang salah pagi juga salah, salah mulu dedek mah di mata kalian hilih." cerocos Tifanny sambil mejukan bibirnya.
"Kayanya bakalan hujan deres bi, van, si Fanny bangun pagi begini." saut Nira yang baru saja sampai dapur.
"Tuhkan mama pake ikut ikutan lagi."
"Ada apa si pagi-pagi udah rame."
"Yaampun Fanny kamu gak salah, jam segini udah bangun apa papa yang kesiangan bangunnya apa begimana si mah." kata Mario dengan kekehannya
"Ihh au ah udah ah aku gak jadi masaknya udah gak mood aku."
"Baper dah baper, cuma bercanda sayang yaudah sana lanjutin masaknya yang enak ya." kata Revan lalu pergi meninggalkan dapur.
"Haa ko sayang seriusan ini." batin Tifanny
"Cie sayang cie." ledek Nira
"Ih mama apaan si udah sana mama sama papa duduk udah mau selesai nih."
"Yasudah yang enak ya sayang masaknya."
"Woiya dong pasti pah kan aku pinter masak."
Setelah selesai memasak Tifanny dan bi Lastri langsung menyiapkan masakannya di meja makan yang sudah ada Revan, Mario, dan Nira
"Wihh kayanya enak nih."
"Enak dong pasti."
"Ampe gak enak mama coret kamu dari KK."

KAMU SEDANG MEMBACA
REVAN [On Going]
Romansa{Follow Dulu Yuk Sebelum Baca} Tifanny Alquenna Handjaya, seorang gadis ceria dan memiliki sifat konyol, namun dia harus meninggalkan masa remaja dan kekasihnya karena perjodohan orang tuanya. "Aku gak mau di jodohin mah, pah. Aku itu punya pacar"...