He Is Back

125 8 14
                                    

Tiga bulan berlalu hubungan Revan dan Fanny menjadi lebih baik walaupun diantara mereka belum ada yang saling menyatakan perasaannya.

Sesekali mereka juga ngomong aku kamu tapi terkadang berubah jadi gue lo lagi, masih malu malu kucing untuk saling bermesraan. Revan yang tadinya cuek dingin sama cewek berubah menjadi lebih frontal dan perhatian, begitupun Fanny sebaliknya .

Tepat di kantin sekolah, Tifanny Annisa Illa dan Nicho duduk di kursi kantin sekolah paling pojok. Disusul dengan Revan Willy Ryzal Andre dan Mark, Revan yang melihat istrinya itu sontak membuat matanya berbinar cerah, sebaliknya Willy yang langsung kegirangan melihat Fanny dan buru buru menerobos teman temannya agar cepat sampai ke meja Fanny.

"Siang Fanny ayanknya babang Willy."

"Siang kak." jawab Fanny dengan senyumnya.

"Duh meleot hati abang neng di senyumin gitu manaan manis bet bet lagi." tutur Willy dengan nada yang di lebay lebaykan

"Huee mau muntah gue anjir." saut Ryzal

"Najis amat si wil mimpi apa gue punya temen kaya lo." celetuk Mark

"Iuhh." kali ini Illa yang jijik dengan sifat kakak kelas yang satu ini dan Willy pun menatap dia tajam.

"Ngapa lu iuh iuh aja gak usah sok cakep lo bukan PBG."

"Sok tau taun PBG lo kak." celetuk Annisa

"Tau lah gue gitu."

"Lo berdua tuh ya kalo ketemu berantem mulu kerjaannya bisa kga si sehari aja gak berantem." kata Andre heran.

"Gak!." jawab Illa dan Willy bebarengan

"Nah nahkan jodohkan buktinya ngomong aja bareng."

"Udah bacot lo pada mending makan keburu bel cepet." kata Revan nengahin mereka semua karena kalo gak begitu gak bakalan kelar sampe besok.

Whatsapp

Kak Revan

Nanti gue pulang telat
mau ada rapat camping

Iya kak gapapa

Yaudah, lo mau pulang
duluan apa nungguin.

Pulang duluan aja kak
gue capek banget

Yaudah, minta jemput
mang Dono ya jangan
pulang sendiri inget!

Iya ka Revan bawel

Sekilas terukir sebuah senyuman di wajah Revan membaca pesan istrinya itu.

"Ngapa lo senyum senyum bae gila lo ya." kata Willy menepuk bahu Revan, Revan pun sedikit terlonjak mematikan HPnya langsung.

"Udah punya cewek lo ye." tanya Willy mengintimidasi.

"Haaa k-kga." jawab Revan terbata-bata

"Lah itu." sebelom Willy melanjutkan pengintrogasiannya keburu di potongan karena seseorang yang gak asing bagi mereka tiba-tiba dateng ke meja kantin yang mereka singgahin.

"Gue duduk disini boleh?." tanya seseorang dengan ciri khas suara serak dan berat yang tak asing lagi ditelinga Fanny.

Semua netra tertuju ke arah suara tersebut tak terkecuali Fanny, mereka pun membelalakan matanya dengan tatapan heran was-was jadi satu.

REVAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang