New Look

70 7 1
                                    

Revan yang sedari tadi sibuk merapikan pakaian Fanny untuk dibawa pulang, sementar Fanny duduk dengan tatapan kosong.

"Fan besok aja ya kesalonnya kamu istirahat dulu hari ini." usul Revan namun tak ada jawaban dari Fanny, Revan yang melihat istrinya bengong menghampirinya mengelus pucuk kepala Fanny.

"Hei kenapa?."

Kaget Fanny "ehh kenapa kak?." Revan langsung membawanya dalam pelukan mengelus punggung belakang istrinya.

"Jangan di pendem ya kalo ada yang bikin kamu gelisah cerita sama aku."

Fanny yang nyaman atas prilaku suaminya menenggelamkan kepalanya di dada bidang Revan.

"Makasih sayang."

"Sama-sama sayang, kamu gak masalahkan besok kesalonnya bair kamu istirahat dulu."

"Iyah gpp ko."

"Yaudah kita pulang yuk." ajak Revan mengenggam tangan Fanny erat.

"Makasih ka, aku bersyukur banget jadi istri kaka yang selalu ada di samping aku, maaf kalo belum bisa jadi istri yang baik." batin Fanny memandang Revan lekat.

•••

Kurang lebih satu jam pasutri itu sampai dirumah, Revan yang tak tega bimbangunkan Fanny, akhirnya menggendongnya dari mobil ke dalam kamar menyelimuti istrinya mencium kening Fanny

"Tidur yang nyenyak sayang."

Setelah memastikan Fanny terlelap tidur, ia pun bergegas menuju dapur membuat makan untuk istrinya.

"Masak apaan ya?." tanya Revan pada dirinya sendiri sembari memeriksa bahan masakan

"Ohh opor aja dah."

Revan pun mulai menyibukan dirinya dari mencuci ayam memasak nasi sampai bumbu-bumbu yang harus ia siapkan.

"Loh den ngapain?." tanya Bi Mirna yang baru saja datang.

"Lagi main bi."

"Haa main den?."

"Lagi masak bibi ku yang paling cantik tapi masih cantikan istri saya."

"Ihs aden mah ya jelas toh den cantikan non Fanny."

"Hehe tapi bibi cantik ko serius deh."

Bi Mirnapun mulai salah tingkah dengan ucapan Revan.

"Udah sini biar bibi aja yang masak." pinta Bi Mirna.

"Ga usah bi." tolak Revan "biar saya aja yang masak buat istri tercinta."

"Hilih gombal aja si aden mah." ledek Bi Mirna

"Dih bibi tau-tauan hilih."

"Oiya den bibi mau tanya." tanya Bi Mirna Revan pun menghentikan aktivitasnya.

"Den maaf kalo bibi lancang non Fanny udah sehatan?." tanya Bi Mirna hati-hati takut menyinggung perasaan Revan.

"Alhamdulillah doain aja ya bi."

"Iya den, bibi mah selalu doain yang terbaik buat keluarga aden maupun nyonya."

Mendengar ucapan Bi Mirna membuat Revan tersenyum bahagia.

"Yasudah bibi tinggal dulu ya manti kalo ada apa-apa bilang bibi."

"Siap bi, bibi istirahat sana."

•••

Fanny mengerjapkan matanya mengumpulkan semua kesadarannya melihat sekeliling kamar hanya ia seorang diri.

Ia pun duduk melipat kedua kakinya, menenggelamkan kepala di lipatan tangan dengan air mata yang sudah jatuh mengingat kejadian yang ia alami baik dulu maupun sekarang.

REVAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang