28. Main Drama

1.3K 254 10
                                    

He is a criminal.’

“Ah, bikin malas aja,” dengkus Anes sambil menutup ponselnya. Membaringkan diri sambil menatap langit-langit kamar. Kosong. Tidak ada apa-apa di atas sana, kecuali dua cicak yang tengah berkembangbiak dan satu lampu pijar.

“Kalo di kamar Dzaka ada alam semesta,” ungkap Anes sambil mengembuskan napasnya malas. Ia kembali mengingat saat pertama kali ke rumah sang kekasih dan berakhir dengan tidak sengaja masuk ke dalam kamar Dzaka. Isi di sana cukup membuat Anes terkejut dicampuri rasa takjub. Pacarnya menyukai luar angkasa.

“Oh!” Anes langsung bangkit, tersenyum lebar sembari meraih ponselnya lagi. Sebenarnya, perkataan orang yang menyebutkan bahwa Dzaka adalah keluarga bermasalah bukan sekali dua kali Anes dengar, tapi bagi gadis kecil ini, dirinya sendiri lebih bermasalah dari pada Dzaka.

“Saatnya ganggu pacar!” seru Anes riang.

My Lord Mr.D
Online

[Hai maniezzz😏]

[Apa sayang.]

[HIII! Lo kesambet apa anjir!😫😫😫😫😫]

[🙃. Oke ralat. Apa setan?]

[Kasar😒]

[Lo gak penasaran sama siksa kubur, Nes?]

[Ehehe … galak amat pacar gue🥰]

[Udah jam sepuluh. Tumben hp lo gask disita.]

[Iya ‘kan, tumben-tumben.]

[Bapak kayanya lagi keayikan sama itu cewek seksoy, hehe.]

[Mau jajan gak?]

[Sebelum itu, lo harus jawab pertanyaan gue dulu.]

[Perasaan lo yang butuh. Napa jadi gue yang ribet dah.]

[Heh. Lo kan mau ke sini biar liat muka cantik gue😎]

[Kepedean.]

[Ngaku! Ngaku dulu!😠]

[Apaan sih? Bocah gila.]

[Ngambek, nih!😠😠]

[Iyaaaaaa. Paling cantik dah lo sealam semesta! Cicak-cicak di dinding aja cemburu pengen jadi jerawat lo seenggaknya😑]

[Oke, lolos🥳]

[🙂]

[Step kedua. Jawab pertanyaan gue.]

[Nes, bisa gak, lo nanyanya habis gue antarein jajan aja?]

[Kenapa harus gitu?]

[Lo takut ketemu poci atau kunti di jalan?]

[Nggak. Bukan gitu. Dari pada mereka, lebih serem pertanyaan lo. Perasaan gue udah gak enak nih.]

[Apaaa????!!😠]

[Aedduh. Salah cakap dah. Drama lagi ini.]

[Tega bener ya, punya pacar.]

[Kan, kan, kan.]

[Apa yang lo bilang tadi, Ka ….]

[Sama aja kaya lo mau ngindarin gue💔]

[Why gitu lho, mengawhy??!!]

[Gue padahal cantik meski emang gak seksi, gak pintar, dan gak bergelimangan harta.]

[Tapi lo gak berhak buat gitu, Ka.]

[Apaan dah, ya Allah.]

[Masa lo mau jauhin gue kaya gini?]

[Apa lo udah gak suka lagi sama gue?😭]

[Apa rasa sayang lo dah ilang?😭]

[Oke, fine. Seenggaknya lo harus tetap suka sama gue.]

[Pokoknya lo gak boleh ke mana-mana meski gue suruh pergi. Oke?]

[Jawab!😠]

[Oke.]

[Janji, gak?]

[Iya.]

[Iya apa?😠]

[Iyaa, gue janji.]

[Janji apa?😠]

[Setdahh, ah! Ribet amat, kaya ujian hidup dari guru BK.]

[Nurut, ihh!😠]

[Iya, Aneska Arsykayla. Seorang Dzaka Ameer Adli berjanji buat gak pergi dari sisi lo, meski lo usir kek, apa kek, asal jangan dibunuh aja guenya.]

[Hehe … hehe … hehe ….]

[Udah? Apa masih ada drama yang ketinggalan di upil lo?]

[Udah bersih tadi dikorek.]

[Berarti gue udah boleh berangkat, nih?]

[Nggak. Kan gue belum ada nanya, gimana sih?😒]

[Astagaaa!]

[Oke. Jadi pertanyaannya adalah🥰]

[Lo butuh gue atau ingin gue?]

[Kalo gak dua-duanya?]

[Kok gitu si kampret!]

[Gue ada jawaban sendiri.]

[Melawan tren.]

[Mau tau gak?]

[Apa? Awas aja malah ngerjain.]

[Nggak. Serius kok ini.]

[Iya, apa?]

Cukup lama Anes memangkuk wajah di depan layar ponsel, menunggu Dzaka selesai mengetikan pesan tersebut. Kemudian saat Anes selesai membaca pesan dari Dzaka, air matanya berderai sederas arus sungai.

Membuat mata Anes bengkak keesokan harinya, dengan posisi Dzaka yang hari itu ternyata tidak turun sekolah.

“Jahat banget. Dzaka jahat banget,” gumam Anes sambil menelungkupkan wajah ke meja. Ia mengabaikan pertanyaan teman-teman kelas yang mencemaskan keadaan dirinya yang tampak sangat memprihatinkan.

TBC

Maaf, baru nongol. Beberapa hari ini sibuk acara adat (tiwah) kakek saya yang meninggal 10 tahun lalu🤧

Pasangan PrikkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang