14. Jealous 1

2.2K 402 51
                                    

"Iiihhh! Ka! Jangan ganggu gue terus dong, aahh!" seru Angel dengan suara lantang seolah sangat kesal, tapi wajahnya bersemu merah sambil berusaha mengulum senyum nakal. Tangan lentik dengan kuku-kuku panjang dan berwarna merah muda pudar itu memukul bahu Dzaka lemah gemulai. Ah, bahkan pukulan tersebut lebih seperti membelai.

Kelas IPA 4 sedang ditinggalkan oleh guru wali kelas yang baru, setelah dia memberikan tugas untuk meringkas. Dan entah terkena meteor dari belahan bumi mana, orang yang duduk di sebelah kiri Dzaka yang bernama Ardi, mau berpindah tempat duduk dengan orang lain.

Memang sih, meja mereka semua terpisah jadi satu-satu, tapi tetap saja berada di dekat Dzaka dan Anes merupakan suatu kesialan ... atau bahkan juga marabahaya.

Kemudian, entah atas dasar apa sekarang jadi Angel yang duduk di sebelah Dzaka. Dan gadis ini malah bertingkah laku seperti ... jalang? Dzaka menatapnya dengan pikiran kurang ajar dan sangat tidak sopan seperti itu.

"Apa, sih? Gue cuman diam aja kaya patung tujuh kage Konoha," risih Dzaka sambil menepis jauh tangan Angel dari dirinya.

“Hihi.” Angel malah cengengesan saja. “Bener juga kata Anes ya, lo gak suka disentuh-sentuh.”

Kalimat yang membuat Dzaka otomatis menoleh, tapi dia diam saja menatap wajah Angel yang banyak jerawat. Mau tidak mau, Dzaka jadi membandingkan muka Angel itu dengan pacarnya yang berkulit mulus, putih, dan bersinar.

“Anes banyak cerita soal lo ke gue,” terang Angel lagi.

Topik yang tidak bisa membuat Dzaka mengabaikannya begitu saja. “Cerita apa dia?” tanya Dzaka dengan nada ketus.

“Banyaaaak banget!” seru Angel sambil membuka tangannya lebar-lebar dengan wajah bangga.

"Contohnya?"

“Soal lo yang dikit-dikit marah, soal lo yang gak suka didatangein Anes ke rumah, dan soal lo yang hobinya boker.

"Ada lagi?"

"Lo juga lebih suka main game sama temen dari pada sama Anes karena dia beban ‘kan? Lo gak tahan pedas, dan lebih doyan makan yang manis-manis. Lo juga gak terlalu suka kopi.” Angel menghitung satu demi satu dengan jarinya yang terbatas.

“Kok—”

“Lo sering bertindak KDRT ke Anes,” cetus Angel lagi, kali ini senyuman yang gadis itu tunjukkan tampak sedikit berbeda.

“Mana ad—”

“Banyak hal yang Anes suka, tapi lo gak suka.” Kali ini tulunjuk Angel mengarah pada hidung mancung Dzaka. “Lo suka maksain banyak hal ke Anes, lo juga suka bawa Anes sama hal yang berbahaya.”

Apa-apaan orang gila ini? Dzaka membatin, tubuhnya bergidik ngeri, tapi ada gejolak lain di dalam dadanya yang terasa panas dan hampir meledak. Maka tasa dasar itu, Dzaka menendang kursi Angel keras, membuat gadis gila tersebut tergeser sejauh dua meter sebelum akhirnya terjatuh dan terjembab ke lantai dengan keras. Hal tersebut pun langsung membuat perhatian seluruh kelas jadi terpaku pada mereka.

“Lo!” Dzaka menggebrak meja, menatap Angel dengan pandangan sinis, setajam silet. Lalu dia bergerak mendekati Anes, tanpa melepaskan tatapannya dari Angel barang sedikit pun. Dzaka lantas memeluk bagian atas tubuh Anes. Dia masih berdiri, sedangkan pacarnya itu tetap duduk sambil menulis tugas yang belum selesai dikerjakan.

“Lo gak boleh ambil dia dari gue. Anes milik gue!” seru Dzaka mencetuskan hal yang sangat menjijikan di mata seluruh anak kelas—termasuk juga Angel.

“Dan lo, Anes.” Dzaka dan orang yang dipanggilnya itu, kini sudah saling menatap satu sama lain. “Gue larang lo deket-deket sama Angel lagi, gue cemburu,” ungkapnya secara gamblang.

“Lo ngapain si bangsat?” kesal Anes tidak habis pikir. Salah makan obat apalagi pacarnya kali ini?

TBC

Senang rasanya jika cerita ini bisa menghibur orang lain^^ jujur saja, penulis sangat tidak bisa dan merasa ragu untuk membuat genre komedi😭 [Ceray]

Pasangan PrikkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang