13. Rangga vs Vano

358 20 0
                                    

"Gimana...siap kalah, Rangga?." Vano berucap remeh kepada sang ketua SKYSTAR.

"Gue jamin lo bakalan kalah," lanjutnya yang kemudian menaiki motornya kembali. Rangga tersenyum devil. "Yakin?."

"Sial" umpat Vano.

Rangga langsung saja menaiki motornya dan berbaris digaris start, tak lama suara pistol ditembakan ke langit menginterupsi kedua nya, pertanda balapan telah dimulai.

Rangga dan Vano sama-sama melejit cepat, walaupun langit malam sedikit gerimis, mereka tak sekalipun takut tergelincir jalanan yang basah.

Vano tersenyum kala ia menempati posisi didepan, namun tak berselang lama, Rangga menyalipnya dan sesekali menggeber gas motornya. Vano tersenyum miring melihat Rangga di depannya,

"Gue yakin kali ini gue yang menang" batin Vano.

Bess

Rangga memelankan laju motornya, ia merasa ada yang tidak beres dengan ban motornya, tak lama Vano mendekat dan menggeber motornya dan tersenyum miring.

Rangga yakin ini pasti ulah Vano, Rangga tak perduli dengan bannya yang kempes dia pun melajukan motornya cepat mengejar Vano. Hingga ia sampai digaris finish diteriaki oleh sorakan kebahagiaan dari anak-anak SKYSTAR, sedangkan anak-anak RINGGA hanya diam tak berani mengumpat. Karena masih sayang nyawa.

"PAK BOS GUE NIH SENGGOL DONG" teriak Catur keras. Yang kemudian disusul rangkulan dari Kevin. Sedangkan dengan langkah santainya, Zaky mendekat ke arah Vano yang sedang menahan amarahnya.

"1M nya jangan lupa," bisik Zaky ditelinga Vano, kemudian ia tertawa keras.

Ting

Julio membuka hp nya, dia tersenyum dan mengangguk ke arah Zaky. "Nah gitu dong" ucap Julio santai. Bagas menghampiri Vano "Mau ikut party nggak? Lumayan makan gratis, anggap aja sebagai syukuran atas kekalahan lo itu.. haha" ledek Bagas.

"Awas aja lu" cecar Mino kepada Zaky.

"Bodo, wle!!."

"Ck! Cabut!" ketus Vano. Sebelum Vano pergi, Rangga menghampiri Vano dan menghajar wajah Vano. "Pecundang" lirih Rangga dingin. Anak-anak SKYSTAR yang mendengar ucapan Rangga mengepalkan tangannya menahan amarah.

"ANJING!!! Maju lo sini!, gue udah duga lo pasti curang karena LO!. PECUNDANG!!" ucap Kevin sambil menekan ucapannya yang terakhir. Anak-anak Ringga hanya diam dan berlalu dari sana atas perintah Vano.

"Cabut" ucap Rangga dingin. Julio menoleh "Trus motor lo gimana? masih bisa dipake?" tanya Julio sambil memperhatikan kondisi motor Rangga. "Hm. Bengkel" ucap Rangga menaiki motornya dan berlalu dari sana diikuti anak-anak SKYSTAR yang lain.

《xxx》

"DIHARAPKAN KEPADA SELURUH SISWA SISWI KELAS XI HARAP BERKUMPUL DILAPANGAN UPACARA SEKARANG JUGA SEKALI LAGI KEPADA SELURUH SISWA SISWI KELAS XI HARAP BERKUMPUL DILAPANGAN UPACARA SEKARANG JUGA,TERIMAKASIH"

Casa yang sedang mendengar cerita catur tentang balapan tadi malam pun menggerutu sebal, karena diganggu oleh suara speaker tadi. Ia benci yang namanya berkumpul dilapangan.

"CASA AYO!!." Suara cempreng dari Cia dan Lia membuatnya menutup kedua telinganya rapat-rapat. "Gas, pacar lo cempreng banget anjir, pecah gendang telinga gue," keluhnya pada Bagas yang masih duduk lesehan sembari bermain game dihp nya.

Bagas mengedikkan bahu nya acuh. "Bangke!," umpat Casa. Ia lalu menendang kaki kiri Bagas. Bagas meringis. "Sakit bego!."

"Jangan kasar sama cewe gue." Rangga angkat bicara, ia sedari tadi hanya menelungkupkan kepalanya ke meja karena masih mengantuk. Ia baru pulang jam 4 pagi tadi. Sama hal nya dengan Raden, Kevin, dan Zaky. Sedangkan Julio, Catur, Bagas ia pulang jam 12 karena pacarnya mengomel terus.

"Dia duluan yang mulai" sela Casa jujur. Jika saja Bagas tak seperti tadi, ia juga tak bakalan menendang kakinya.

"Ya deh gue yang salah, kalo aja bukan kesayangannya Rangga dah gue pites ni bocah" ucap  Bagas lirih, ia bergumam alhamdulillah karena  tak di dengar siapapun.

"Ayo sayang!." Bagas berteriak kala ia mendapati kekasihnya yang sedang mengobrol dengan Lia. Dengan santainya ia menarik tangan Cia lalu pergi ke lapangan meninggalkan Lia sendirian didepan kelasnya.

Rangga dan Casa sudah dahulu pergi ke toilet karena Casa kebelet buang air. Rangga mengantarnya hanya sampai ruang BK yang kebetulan tak jauh dari toilet wanita.

"Ayo." Lia tersentak kala ada seseorang menarik tangannya lembut. Lia hanya cengo menatap tangan serta wajah seseorang yang disampingnya kini.

"Awas tangga" ujar Raden tegas. Orang itu adalah Raden. Lia yang baru sadar pun mengerjapkan matanya pelan. Seolah ia baru saja kena hipnotis.

"E-eh makasih," beo kecil Lia sedikit malu karena tak melihat tangga dihadapannya. Lia berlari ke arah Cia yang sedari tadi menggoda dirinya lewat alis yang digerak-gerakan.

Raden tersenyum tipis, sangat tipis, lalu ia menghilang diantara kerumunan siswa yang sedang berbaris.

"Oke anak-anak karena sudah berkumpul semua saya akan memberitahu bahwa 3 hari lagi kita akan mengadakan camping dipuncak Bogor, karna 3 bulan yang lalu kelas X, maka sekarang kelas XI, nanti dilanjutkan dengan kelas XII," jeda pak Kepala sekolah.

"Untuk tenda, sekolah sudah menyiapkannya. Untuk persiapan yang lainnya nanti akan di share di grup oleh OSIS. Setelah ini kalian boleh pulang karena sekolah akan mengadakan rapat, Untuk anak-anak OSIS ikut bapak rapat. Itu saja yang ingin bapak sampaikan, terimakasih." Kemudian ia melenggang pergi meninggalkan mimbar.

Siswa siswi yang lain sudah membubarkan diri, Casa hanya diam ditengah-tengah lapangan. Ia sedang memikirkan tentang camping nanti, ia senang karena dirinya belum pernah camping selama ini. "Sa, ayo!" ajak Lia membuyarkan lamunan Casa. Casa tersentak sedikit, lalu berdehem pelan.

Casa mulai memasuki kelasnya. "Kalian masih disini?" tanya Casa. "Iya kita lagi nungguin lo" ucap Zaky santai. Casa bingung Mendengar ucapan Zaky. "Gue?kenapa?" tanya Casa heran. "Gini loh Casa cantik, pak bos kita ini pengen pulang bareng sama lo" ucap Catur jelas.

Casa menoleh ke Rangga, dia menatap Rangga polos. Rangga terkekeh melihat tatapan polos Casa, "Ayo" ucap Rangga lembut sambil menggandeng tangan Casa dan berlalu dari sana meninggalkan teman-temannya.

"Lah kita ditinggal" ucap Catur, Raden hanya diam dan beranjak dari sana mengejar Rangga dengan santai. Kevin, Zaky dan Bagas pergi mengikuti Raden dan meninggalkan Catur sendiri. "Anjing!! Tungguin woii" teriak Catur kesal.

《xxx》

tbc
double up!!
vote!!

IT'S MY STORY [TIDAK DILANJUTKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang