IT'S MY STORY [TIDAK DILANJUTKAN]

32. mendadak berubah sifat karena Casa

Didalam rumah keluarga Vancasca, dua pemuda berbeda sifat itu kini tengah duduk diruang tamu sejak beberapa menit yang lalu. Mereka sengaja datang lumayan pagi karena jika siang ataupun sore bahkan malam rumah ini kosong hanya beberapa maid dan Bi Inah saja.

Setelah adegan ingin bercerai, kedua orang tua Casa kini malah semakin dekat hingga belakangan ini keduanya sering keluar berdua. Kata Bi Inah.

Suara sandal beradu dengan lantai pun tak lama terdengar dari arah kamar orang tua Casa, disana terdapat Regi yang keluar lebih dahulu dan disusul Sarah sambil menyunggingkan senyumannya.
"Nak Kevin dan Zaky tumben pagi-pagi kesini, ada apa?," tanya Sarah mengulurkan tangannya untuk disalimi.

Sambil menyalimi tangan Tante nya Kevin menjawab nya dengan senyuman tipis, "Nggak papa Bun, udah lama juga kita nggak kesini. Ngomong-ngomong Casa nya ke mana ya Bun? Dia belum bangun?" alibinya. Padahal dirinya juga sudah tau mengenai keberadaan Casa sekarang.

Regi dan Sarah terdiam sebentar sambil melempar tatapan tak enak. "Oh ya, Bunda sama Ayah kamu apa kabar? Udah jarang main ya sekarang, padahal dulu hampir tiap hari kesini lho." Sekarang Kevin dan Zaky saling melempar tatapannya.

Mengalihkan pembicaraan.

Sepertinya mereka berdua harus lebih menguras banyak kata-kata kali ini.

"Mereka baik-baik aja dirumah. Hehe..kalo masalah nggak main kesini mereka lagi sibuk Bun..hehhe," balas Zaky dengan cengirannya. Regi menganggukan kepalanya dengan wajah tak bersahabat, hanya ada raut gelisah diwajahnya.

"Bun, Yah. Sebenarnya kita kesini mau tau apa yang membuat Casa pergi dari rumah." Kevin menatap sedikit intimidasi kepada kedua orang tua tersebut. Tak sepenuhnya mengekang, Kevin dan Zaky mencoba menambah-nambahi sedikit lelucon agar tak terlalu mencekam.

"Ee..Ayah, Bunda. Kita kok jadi tegang gini ya heheh..haduhh..pengin kentut jadinya," lawak Zaky.

"Ck, anjir. Lawak gini amat," batin Kevin menggerutu. Dirasa tak nyambung, Kevin menyikut lengan adiknya dengan salah satu sikunya. "Nggak usah ngejokes dulu ah elah!" gumamnya pelan. Sedangkan Zaky menyengir kuda.

Kevin membuang nafas lalu menatap Regi dan Sarah yang sama-sama diam. "Bunda jujur aja sama kita. Kita nggak mau dia tinggal diapartemen sendiri kek sekarang, nda. Kasian." Ujarnya kemudian.
Mata Sarah membola, jadi putrinya itu kini tinggal diapartemen? Sendirian? Ia kira akan pergi menginap dirumah kedua sahabatnya, Lia dan Cia. Tetapi ia salah duga.

Sarah menatap Regi dengan mata berkaca-kaca.

"Mas,"

"Boleh diceritain gimana awal mula kejadian yang membuat Casa pergi Bun, Yah?," tanya Kevin. Ia duga pasti masalah pekerjaan.

"Malam itu kami berdua bertengkar karena saya saat itu menolak ajakan Mas Regi yang akan pergi ke acara perusahaan besoknya, saya menolak ajakannya karena saya besoknya akan ke Paris untuk acara saya sendiri,"

"Kita berdua bertengkar hingga Casa yang baru saja sampai dirumah melihat semuanya. Dia dengar Mas Regi bilang mau menceraikan saya, lantas dia marah dan pergi entah kemana. Bodyguard kami juga sudah Mas Regi kerahkan untuk mencarinya dimalam berikutnya, namun Casa malah bisa lolos dari anak buah itu"

"Dan kami tak lama baikan karena kita masih saling mencintai dan sangat menyayangi Casa. Hingga sampai sekarang kita belum pernah bertemu lagi. Tapi tadi malam saya sempat mengiriminya pesan agar dia pulang dan sedikit memberitahu jika kami tak jadi bercerai."

Benarkan, hanya karena pekerjaan dan berakhir seperti ini. Gila.

"Nak Kevin dan Zaky tahu apartemen Casa dimana? Kami mau jenguk kesana," tanya Regi yang sedari tadi diam. Kevin dan Zaky mengangguk, "Maaf Bun, Yah. Sebaiknya kalian jangan dulu kesana sekarang, karena Casa bisa saja mengusir kalian dan malah berakhir kabur dari apartemen nanti nya. Biar kita aja ya Bun yang ngomong sama dia. Bunda sama Ayah nggak usah khawatir,kita janji bakal bawa pulang Casa secepatnya.... kalo gitu, Kita pulang sekarang, Assalamualaikum."