21. kesalnya Gaga.

271 20 4
                                    

FLASHBACK ON

“BARA! MEREKA NGELEDEKIN AKU! KATANYA AKU CURANG BUAT MEREKA KALAH MAIN GAME. PADAHAL KAN MEREKA NYA AJA YANG GAK BISA
MAIN!!”

Suara cempreng itu membuat yang dipanggil menoleh ke belakang dengan tatapan khawatir. Ia melototkan matanya segera saat melihat gadis yang bernotabe sebagai pacarnya itu kini sedang berlari menuju ke arahnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
“Baraaa, hiks..”

Grep

“Mereka jahat, Lily nggak suka.” Gadis yang bernama Lily itu kini memeluk pacarnya erat.

Sedangkan disana, teman-teman Bara meringis ngeri saat tak sengaja melihat tatapan tajam yang Bara tunjukkansemenit lamanya. Dirasa bersalah, mereka pun mencoba membujuk pacar ketuanya yang masih menangis.

“Lily, maafin kita ya? Tadi kita nggak sengaja buat Lily nangis.” Ucapan maaf dari Mino Legantara mampu membuat gadis itu berhenti menangis dalam sekejap.

Bara tersenyum tipis saat melihat wajah mungil Lily yang sudah basah akibat tangisannya tadi.

“Lily nggak salah kok, emang kitanya aja yang nggak bisa main game,” lanjut Mino mengalah.

Sebenarnya tadi Lily sempat duduk bersama Bara disofa atas, namun karena bosan, ia beralih menuju Mino dan yang lain yang sedang bermain game diponselnya masing-masing. Awalnya aman-aman saja, namun semakin lama gadis itu ikutan kesal sendiri lalu memarahi Mino dan teman-temannya, mereka pun tak terima lalu salah satu dari mereka membentak Lily pelan. Walaupun pelan, bentakan itu membuat Lily hampir menangis disaat itu juga.

Lily menggeleng, “Lily juga salah udah marah-marah sama kalian. Maafin Lily.” Ucapnya sembari menunduk.

Mino mengangguk pelan, ia juga merasa bersalah sepanjang hidupnyabaru kali ini membuat seorang gadis menangis. “Yaudah kalo gitu Ino mau ke sana lagi. Dadah Lily.” Mino melambaikan tangannya dengan senyuman manis, hal itu membuat Bara membawa kepala gadisnya ke dada miliknya posesif. Ia tak suka jika gadis kecilnya itu mendapat senyuman dari orang lain.

“Ih!, pengap tau!” kesal Lily dengan muka yang dibuat sangar, bukannya terlihat sangar tapi gadis itu malah terlihat mengemaskan membuat Bara tak tahan melihatnya. Bara menangkup wajah gadisnya memberikan ciuman bertubi-tubi karena gemas.

“Ly,” panggilnya tiba-tiba.

Lily menoleh ke arahnya. “Iya?” jawabnya lembut, sangat lembut.

“Janji ya jangan ninggalin aku!, kamu harus sama aku terus!,” ucap Bara sedikit sewot.

Lily dibawa ketawa dengan nada bicara
pacarnya ini. Lily mengusap lembut rambut hitam yang sedikit berantakan karena angin. “iya Lily janji!.”

Bara tersenyum simpul, lalu ia kecup dahi Lily, “I Love You Lily.”

Lily tersenyum tipis sembari memegangi pipinya yang sudah memerah.“I Love You Too, Bara.”

Lalu semuanya berakhir, gadis yang berjanji tidak akan pergi meninggalkannya kini sudah tidak ada lagi di samping nya. Dia pergi, meninggalkan luka yang teramat dalam dihatinya.

IT'S MY STORY [TIDAK DILANJUTKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang