24. KHAGESWARA berulah.

260 17 0
                                    

SELAMAT SORE MALAM PAGI SIANG

GEBRUAKK!! HARUS VOTE POKOKNYA!!
WAR-WAR UDAH PADA KELUAR NIH, SERBU DONGGSS!!

SALINDRI DAN SEPHIA
SLEBEWW😁😂

HAPPY READING

nt: Xal dibaca Tsal.



Suasana ibu kota malam ini tampak terang karena disinari oleh bulan purnama dilangit sana. Casa berdecih kala sekelebat bayangan pertengkaran tadi pagi melintas dikepalanya. Ia melirik jam diponselnya yang menunjukan pukul 19.35, waktu yang sangat pas untuk keluar malam--- menenangkan pikirannya.

Tangannya merogoh laci nakas yang berisi  ratusan kunci mobil serta motor-motor moge maupun biasa. Mobil dan otor miliknya tidak semuanya berada digarasi rumah. Memang, garasi rumahnya luas, namun Ayahnya sudah menempatkan semua mobil dan motornya ditempat khusus dan dijaga oleh puluhan orang-orang suruhan Ayahnya.

Ia menggenggam kunci motor ninja berwarna putih bersih miliknya lalu menyabet jaket denim berwarna biru jeas. Tanpa babibu, dirinya keluar kamar dengan wajah datar serta jangan lupakan satu tangannya yang mengepal kala Bundanya yang sudah tidak ada--mungkin sudah berangkat ke Paris beberapa jam yang lalu. Sekarang hanya ada Ayahnya yang sedang fokus didepan laptop yang berisikan data-data perusahaan yang membuatnya menghela nafas gusar.

"Bi, Sella keluar" pamitnya singkat kepada Bi Inah yang menatapnya cemas, Bi Inah tentu tau apa yang sedang dirasakan anak majikannya ini. Baru saja tadi pagi ia melihat Casa yang tersenyum gembira hingga meneteskan air mata kebahagiaan tetapi kini tergantikan oleh wajah datarnya.

Bi Inah tersentak kaget kala suara deru motor yang digeber hingga memekakan telinga yang mendengarnya. Regi?, dia mengusap wajahnya kasar. Dirinya juga tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.

《xxx》

Taman, disinilah Casa berada. Duduk sendirian disalah satu taman yang berada jauh dari rumahnya. Sengaja, dirinya saat ini tidak ingin diganggu oleh siapapun, baik itu hewan ataupun makhluk halus sekalipun.

"Casa?" panggil seseorang dengan suara berat. Itu Geovano.

"Pergi!" balas Casa tidak menoleh kearah sumber suara. Vano menggeleng, dirinya malah duduk disamping Casa yang terduduk dikursi taman yang sepi dan sunyi. Dirinya sempat bertanya-tanya apakah gadis ini tidak takut? Taman ini lumayan seram dimatanya, ditambah lagi lampu remang-remang yang kadang menyala dan mati sendiri.

Casa melirik Vano yang sedang menatap bulan meninggikan lehernya hingga jakunnya tampak naik turun karena tarik ulur menghirup udara malam. Terpesona? tentu tidak, Casa hanya terpesona ketika melihat Rangga. Maybe

"Kenapa ada disini?" tanya Vano menyadarkan lamunan Casa.

Casa berbalik bertanya, "Kenapa lo juga ada disini?."

Vano tersenyum tipis, entahlah, biasanya juga sifat rusuhnya keluar namun kali ini tidak. Mungkin karena melihat suasana hati Casa yang tampak murung dan wibawa yang harus ia terapkan saat memakai setelan jas perkantoran. Ah iya, Vano sebenarnya baru pulang dari Kanada karena ada sedikit masalah perusahaan disana, dan malam itu, waktu dirinya menge-chat Casa dirinya juga sudah berada di Kanada.

"Gue ngikutin lo" Tak ayal jika Vano juga mengenal postur tubuh gadis didepannya ini walaupun tadi sempat takut salah orang karena Casa memakai motor yang berbeda dari yang biasa ia kenakan.

Casa memutar bola matanya malas. "Sekarang jawab pertanyaan gue, lo kenapa ada disini?" tanya Vano penasaran. "Refreshing" jawabnya singkat dengan raut wajah lebih datar.

IT'S MY STORY [TIDAK DILANJUTKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang