***sigma:thelonelywolf***
Tempat ini dipenuhi orang yang lalu lalang menenteng tas atau koper yang berisi barang-barang penting dan sangat dibutuhkan. Pesawat mendarat juga terbang dengan landasan yang sudah ditentukan. Yoshi hanya tinggal menunggu, nomor penerbangan yang akan mempulangkannya ke Jepang nanti. Jujur saja, ia masih ingin berada di Korea, menikmati waktu lebih lama lagi di sini.
"Tidak apa-apa?" Yoshi menoleh seketika, ia tersenyum dan mengangguk meski hatinya berkata tidak.
"Berkunjunglah ke Korea jika ada waktu untuk cuti." Pinta Jihoon sambil mengusap punggung tangan Yoshi dalam genggamannya, "Tentu saja."
Jihoon terkekeh kemudian, "Jangan rindukan aku, ya."
Yoshi berdecih, "Untuk apa merindukan idiot sepertimu."
Jihoon tidak marah ataupun kesal, dia tertawa dan mencubit pipi Yoshi, "Andai saja kau seorang Omega, sudah aku jadikan kau mate-ku."
Yoshi kembali berdecih, "Salahmu menyukai seorang Beta."
"Kau juga suka padaku, kan." Yoshi kalah. Ia mengulum bibirnya kedalam dan pipinya perlahan merona. Mendapati tingkah si Beta, Jihoon tertawa gemas.
"Yoshi!" Sang pemilik nama langsung menoleh pada sumber suara, dia lihat Renjun dan Haechan tengah berjalan kearahnya. Senyum cerah dan lambaian tangan si Omega layangkan padanya.
"Hah... Untung saja belum terlambat." Ucap Renjun sambil membuang napasnya.
Yoshi membungkuk lebih dulu, "Tidak aku sangka kau akan kemari."
"Mana mungkin aku tidak kemari. Bukankah ini perpisahan kita? Aku belum berterima kasih padamu." Ucap Renjun dengan begitu semangatnya. Kemudian Renjun memeluk Yoshi dengan erat, "Terima kasih." Awalnya Beta itu terkejut tetapi akhirnya dia membalas pelukan Renjun, "Justru aku yang berterima kasih dan meminta maaf padamu juga."
Renjun melepas pelukannya, "Jangan minta maaf. Kau sudah bekerja keras, Sersan!"
"Terima kasih, Yoshi." Kini Haechan menepuk lengannya, "Semoga kita bertemu lagi."
"Pasti!" Seru Yoshi.
Beberapa saat kemudian, panggilan suara menyebutkan nomor penerbangan Yoshi, "Itu nomormu, kan?" Tanya Jihoon yang diangguki Yoshi. Jihoon lalu mengangkat tas dan koper milik Yoshi menuju tempat pemeriksaan, "Aku pergi, ya." Yoshi tersenyum, melambaikan tangan dan mulai melangkahkan kakinya mengikuti Jihoon. Renjun mengerjap, rasanya mata itu mendadak perih dan panas.
"Yoshi!" Renjun kembali memanggil sebelum Beta itu terlalu jauh. Ia menunjukkan pergelangan tangan dan memamerkannya pada Yoshi. Dia memakai gelang pemberiannya waktu lalu, Beta itu mengacungkan jempol kearah keduanya.
...
Renjun tiba di kantor setelah jam makan siang sementara Haechan ia melanjutkan perjalanan bertemu klien diluar. Sigmanya begitu sibuk dan pastinya sangat lelah harus mondar-mandir bertemu dengan klien demi pencapaian terbaik perusahaan serta mengurus para karyawannya yang terkadang sulit dinasihati itu.
Baiklah, kini Renjun harus fokus pada berkas-berkas dimejanya. Kumpulan berkas mulai dari penghitungan saham, pemasukan serta pengeluaran keuangan restauran yang bekerjasama dengan mereka, dan hal lain yang berhasil membuat kepalanya akan pening nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️HYUCKREN] Sigma: The Lonely Wolf
Fantasy⚠️21+ Content 🚫Under 15th y.o is NOT allowed !!! [ COMPLETED on March 2022 ] "Dalam pertemuan, ada cerita. Dalam perpisahan, ada kenangan. Dalam jarak, ada rindu. Dalam hatiku, ada kamu. Dalam diam, ada doa untukmu." ㅡLee Haechan. "Karena cinta, d...