Eps. 22 : I'm Yours, All Night Long

6.1K 370 39
                                    

Isinya ancaman semua,cuma satu yang dukung sad ending

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isinya ancaman semua,
cuma satu yang dukung sad ending.

Like idol, like fans, right?

"Kalian benar-benar menyeramkan."

🥺🥺🥺😱😱😱














Mata indah Renjun berbinar seketika, ia mengalungkan kedua lengannya pada leher Haechan, "Masih ingat dengan anak laki-laki?"

Haechan mengangkat alisnya, agak terkejut dengan ungkapan Renjun barusan. Kemudian ia menggerakkan bola matanya berpikir dan menggulung bibirnya, "Eum, apapun itu asalkan kau yang mengandung." Haechan mengedipkan sebelah matanya pada Renjun kemudian mengecup bibirnya sekilas.

Renjun sempat tersenyum girang dengan apa yang Haechan ujarkan, dia kembali menyatukan bibir tipisnya dengan bibir tebal Haechan, "Aku..." Tatapan lembut beserta feromon vanilla yang begitu manis ia tujukan pada Haechan, "Aku... Menginginkanmu, Sigma."

Haechan lalu memunculkan aroma campuran Choco-mint menyambut feromon Renjun, ia tersenyum lalu mempertemukan bibir keduanya.

"Mhh.." Renjun seakan meleleh saat bibir bawah dan atasnya dilumat kemudian disesap bergantian. Keduanya memutar kepala kekanan atau kekiri mencari posisi yang baik dan nyaman.

Renjun tak lagi dapat berpikir ketika ia memulai ciuman lebih dulu dan membiarkan Haechan tersulut gairah birahinya. Karena bara api dalam diri Renjun terlalu kuat untuk memberanikan diri; berserah pada Sigmanya.

Iringan musik dari ponsel Renjun mati lalu digantikan suara erotis dari keduanya.

Haechan perlahan mendorong Renjun berbaring diatas ranjang penginapan. Meletakkannya dengan hati-hati, seolah Renjun adalah barang yang mudah pecah, tanpa memutus perpaduan bibir mereka.

"Ahh.." Tangan Haechan menyusup dibalik baju hangat dan mulai meraba kulit perut membuat Renjun melenguh di sela ciuman.

Haechan melepaskan ciuman, ia berpindah menjelajahi wajah dan leher seraya melucuti satu persatu pakaian yang Omeganya kenakan hingga kecupan itu turun pada perut ratanya; dimana anak mereka nantinya akan tumbuh. Haechan bangkit, melepas kausnya sendiri menampilkan tubuh dengan otot yang mulai terbentuk.

"Kau tidak ingin melepasnya?" Haechan meraih tangan Renjun, diarahkannya pada miliknya yang masih dibalut celana kain. Ia menuntun tangan Renjun untuk mengusap dan merasakan bagaimana miliknya menegang dibaliknya.

Renjun membasahi bibirnya seksi sebelum menuruti apa yang dimau Haechan, ia menurunkan celana sekaligus underwear hingga menyentuh lantai.

Mata Renjun membulat dan menelan saliva dengan kasar, "Ukurannya..."

Haechan menarik dagu Renjun keatas agar melihatnya, ia merunduk agar lebih dekat dengan wajah indah itu kemudian menampilkan seringai, "Bertambah besar?" Renjun mengangguk.

[✔️HYUCKREN] Sigma: The Lonely WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang