Eps. 07 : Eyes On You

7.6K 719 55
                                    













*** warning! ***

*** Readers under 17 y.o is not allowed ***















Aroma vanilla yang begitu pekat dan manis menyambut Haechan saat dia masuk kedalam mobilnya, dilihatnya Renjun yang duduk sambil menunduk dan memeluk dirinya sendiri, "Maafkan aku, sa-sajangnim." Dia berucap dengan payahnya.

"Dimana rumahmu?"

Renjun bergerak gelisah dalam duduknya, "Ngh. Lurus saja, nanti aku beritahu arahnya." Renjun menjawab dengan suara lirih dan paraunya. Omega ini sedang berusaha menahan diri pada nalar manusianya sekuat tenaga.

Haechan melirik kilat pada Renjun, "Mau kunyalakan AC nya agar lebih dingin?" Renjun berdeham kemudian.

"Mmh.." Omega asal China itu segera menutup mulutnya saat desah halus itu mengalun begitu saja. Bukan karena sentuhan namun disebabkan aroma choco-mint Haechan begitu menggairahkan dan juga cairan slick yang keluar darinya. Renjun menundukkan kepalanya dalam. Udara AC mobil pun tidak membantunya mengurangi rasa panas dalam dirinya.

Instingnya kemudian mengatakan untuk menoleh kesamping, dilihatnya Haechan yang tetap tenang mengendalikan stir mobil mengikuti arahannya. Bagaimana bisa seorang Sigma bisa setenang ini bahkan satu kendaraan dengan Omega yang sedang heat?

Renjun benar-benar dibuat frustasi dengan aroma Haechan.

Selang berapa lama, mereka pun sampai di halaman rumah Renjun. Haechan tampak mengernyit saat melihat rumah itu, dari luar saja terlihat rapih apalagi dalamnya.

Haechan, "Bisa berjalan sendiri?"

Renjun yang sedari tadi memeluk dirinya pun mengangguk. Dia tampaknya tidak ingin menyusahkan si CEO. Haechan kemudian turun lalu berjalan menuju pintu yang ditempati Renjun, ia membukakan pintu untuknya.

Saat turun, Renjun tidak bisa menyeimbangkan badan akhirnya ia terjatuh mengenai tanah bumi. Melihat hal itu, Haechan refleks membantunya berdiri. Pegangan pada tubuhnya itu kemudian menyadarkan dirinya dan membuat Renjun naik ke permukaan. Selama perjalanan, ia merasa panas ini akan membuatnya mati.

Renjun terkejut kemudian. Haechan merunduk lalu meraih kedua kakinya, diangkatnya tubuh mungil itu dalam gendongannya. Lantas, Renjun pun bisa berpegangan pada pundak Haechan sekaligus menghirup aroma menenangkan itu.

"Lee Haechan-ssi, sebaiknya Anda pulang." Lirih Renjun dalam gendongannya.

"Setelah memastikan kau baik-baik saja."

Renjun, "Aku sedang heat."

"Aku tahu."

Renjun tidak mengerti. Tidak mengerti akan sikap hangat Haechan padanya sekarang atau hanya karena dirinya sedang heat saja.



Sampai dikamar, Haechan merebahkan tubuh Renjun diatas ranjangnya. Namun lengan si Omega tidak mau lepas dari lehernya, "Renjun-ssi, lepaskan. Aku akan mencari obatmu."

"Tidak ada. Aku lupa membelinya lagi." Renjun tersenyum dan tertawa kecil.

"Bodoh dan ceroboh." Umpat Haechan.

Jemari mungil Renjun terulur; menyentuh kulit pipi Atasannya, "Sigma..." Haechan terkejut, bagaimana Bawahannya tau jika dirinya dari golongan Sigma, padahal tidak ada yang tahu selain Ayah, Mark dan Kim Doyoung. Tatapan mereka bertemu akhirnya.

[✔️HYUCKREN] Sigma: The Lonely WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang