Eps. 20 : Wedding's Funeral

4.2K 385 70
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













***sigma:thelonelywolf***














Didepan cermin sebadan, Renjun sedang mengikat dasi kerjanya kemudian dari belakang Haechan melingkari pinggangnya, mengendus aroma vanilla yang baginya seperti parfume termahal dan terlangka di dunia.

"Kita tidak akan ke kantor hari ini," Ucap Haechan sambil meletakkan dagunya pada pundak Renjun. Omega itu lalu memicing dan melihat bayangan Haechan pada cermin, "Memangnya kenapa?"

Haechan membalik tubuh Renjun agar menghadapnya, ia menangkup wajah kecilnya, "Pernikahanku dan Ryujin tidak boleh terjadi."

Renjun membulatkan matanya. Dia baru tersadar selama ini, Haechan masih ada ikatan pertunangan dengan Ryujin, wanita yang baru beberapa kali ia lihat dan temui. Seharusnya Renjun menyadari hal itu.

"Aku akan mengenalkanmu pada mereka," Ucapan Haechan menarik pemikiran Renjun kembali, "Dan membuat pernikahan itu tak pernah terjadi. Ryujin memiliki mate selain aku." Omega itu menatap Haechan lekat, ada perasaan takut terukir dengan apik pada mata indah itu. Takut akan penolakan, tentunya.

"Kenapa wajahmu seperti itu?" Haechan sadar akan air muka Renjun, dia menundukkan mata, "Apa aku merebutmu darinya?" Haechan mengerutkan kening, ia sungguh tak paham dengan pertanyaan matenya.

"Apa maksudmu merebut?"

Renjun tak menjawab. Dia meremat ujung dasi dengan jemari-jemari mungilnya. Haechan lalu meniup kening Renjun membuat matenya berjingkat, "Ada debu dalam otakmu." Omega itu sontak memukul pelan dada Sigmanya.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Tidak ada yang merebutku. Aku yang memilihㅡ Tidak! Dewi Luna yang memilihkanmu untukku. Hanya untukku." Tekan Haechan.

"Bagaimana kalau mereka menolakmu?"

Haechan tertawa, "Tidak ada yang bisa menolakku."

Renjun akhirnya mau menatap Haechan, dilihatnya mata yang penuh dengan pandangan percaya da cintanya. Lagi-lagi, Renjun jatuh cinta pada mata itu. Ia menimpali punggung tangan Haechan dengan telapaknya yang tiba-tiba menjadi dingin, diusapnya lembut dengan ibu jari, "Terima kasih."

Dikala Renjun ingin berpaling, Haechan menahannya. Tatapan itu jatuh pada bibir merah muda dan tipisnya lalu kembali menatap matanya, "Apa?" Renjun berucap sementara wajah Haechan semakin mendekat. Renjun akhirnya menutup mata, tidak peduli jika Haechan akan menempelkan bibir dan melahapnya lapar.

Melihat reaksi Renjun yang demikian, Haechan mendengus geli. Otak jahilnya bekerja mendadak kali ini, ia mendekat pada pipi Renjun, "ARGHH!" Omega itu memekik setelah pipinya terasa berdenyut, Haechan menggigit lalu menghisap kulit halus pada pipinya. Kejadian yang tak pernah Renjun duga dan sangka.

[✔️HYUCKREN] Sigma: The Lonely WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang