Eps. 05 : Within The Chance

5.8K 683 70
                                    








...








"Renjun,"

"Kenapa?" Si pemilik nama menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari komputernya.

"Antarkan berkas ini pada Lee Sajangnim," Yangyang meletakkan amplop dimeja kerja Renjun. Dia melipat amplop lalu beralih pada Yangyang, "Kenapa harus aku? Ada yang lain, kan?"

"Terserah aku, ya. Aku ingin kamu yang mengantarkannya." Yangyang menjawab dengan ekspresi marah yang dibuat-buat, kemudian dia meremat pundak Renjun, "Bukankah kamu ingin dia menyukai kinerjamu?"

Renjun menelan salivanya dan menatap lekat Yangyang, "Haruskah?"

Delta ini merotasikan matanya, "Ah, sudahlah cepat! Aku dan Jungwoo ada urusan." Ia yang sudah ditunggu Jungwoo pun lantas meninggalkan Renjun dengan kegugupannya.

Renjun menarik dan membuang napas, ia bangkit dari duduk dan melangkah menuju ruangan Haechan. Oh, Ayolah! Ini bukan pertama kalinya dia masuk ruangan itu.

Ia baru saja meraih gagang pintu, tetapi pintu terbuka lebih dulu, menampilkan seorang pria dengan rambut hitam dan wajah tegas khas seorang Alpha. Renjun bersitatap dengan Mark sebentar, sebelum dia mundur dan membungkukkan badan, "Ma-maafkan aku, Mark-ssi."

Pria itu tersenyum kemudian, "Tidak apa-apa. Lagipula kau tidak tahu akan ada yang keluar."

Renjun pun mengembangkan senyumnya, "Ah, iya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun pun mengembangkan senyumnya, "Ah, iya."

"Masuklah, aku akan kembali ke kantor." Mark menepuk pundak Renjun dengan akrabnya. Seolah mereka pernah bertemu dan berteman lama, "Hati-hati, Mark-ssi." Pria itu kembali tersenyum.

Kakaknya Haechan sangat berbeda. Dia lebih hangat dan bersahabat. Dan senyumnya...

Bolehkah Renjun jatuh cinta padanya?

Dia pun tersadar apa yang harus dia antar keruangan ini. Renjun melangkah kedalam, "Permisi, sajangnim."

Haechan yang sibuk memberi tanda tangan, mengangkat kepalanya melihat si pemilik suara.

"Yangyang memintaku untuk mengantarkan ini padamu, sajangnim." Ucapnya sembari menyerahkan amplop itu pada Haechan namun tidak ada jawaban. Perlahan, ia melihat sang CEO, Sigma itu tengah menatapnya intens rupanya.

Kegugupan itu kembali menyerangnya, "Sa-sajangnim!" Renjun meninggikan suaranya sedikit.

Haechan pun tersadar, "Oh? Ba-baiklah." Dia menerima amplop itu, "Terimakasih dan kembalilah."

Renjun mengapit kedua bibirnya. Ada hal yang harus ia luruskan saat ini, "Lee-sajangnim," Haechan mengangkat kepalanya, "Ada lagi yang ingin kau sampaikan?" Pegawainya mengangguk.

[✔️HYUCKREN] Sigma: The Lonely WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang