3 Hari Kemudian..."Bagaimana?" Sakura menatap kedua temannya. Menunggu jawaban atas tawaran yang ia berikan kemarin.
"Sakura, kami adalah temanmu. Tentu saja dengan senang hati kami akan ikut membantu. Ini adalah pertama kalinya kau meminta bantuan padaku." Ino tersenyum. Tenten mengangguk setuju.
"Jadi?"
"Jadi kami akan menerima tawaran itu." Sakura tersenyum puas.
"Terimakasih, aku akan mengirimkan langkah pertama besok." Sakura, Ino dan Tenten melanjutkan percakapan mereka.
***
"Setelah debutante kau jadi sering mengadakan pesta minum teh ya?" Saat makan malam tiba Keluarga Haruno mengelar acara makan malam bertiga.
Sakura mengunyah makanannya tidak berselera. Selezat apapun makanannya jika ia sedang bersama dua orang di depannya ini akan terasa hambar.
"Bagaimana dengan pelajaranmu? Kau tidak lupa karena asyik bergaul dengan bangsawan rendahan itu 'kan?" Grand Duke bertanya lagi.
Sakura meletakkan garpunya sampai menimbulkan suara nyaring. "Dimana etika makanmu Sakura!" Seru Duchess marah. "Makanannya terasa sangat menjijikan." Ucap Sakura dengan nada yang datar. Para pelayan yang ada di sana gemetar.
"Ganti makanannya." Perintah Grand Duke. Tanpa di suruh dua kali para pelayan itu langsung menggantinya.
"Setelah pesta debutan itu artinya aku harus bersosialisasi kan Ayah? Mereka bukanlah bangsawan rendahan. Ayah, bangsawan yang Ayah sebut rendahan itu kapan saja bisa meruntuhkan kuasa Klan Haruno." Kata Sakura serius. Ini membuat Grand Duke berpikir keras. Apa maksud putrinya mengatakan hal itu?
"Oh iya, apakah aku harus bersikap formal di depan ayah dan ibuku sendiri hm? Kenapa etika harus kuterapkan di sini?" Sakura bangkit dari kursinya, selera makannya hilang. Duchess tidak suka dan menyuruh Sakura tetap duduk. "Biarkan dia." Grand Duke menyela. "Tapi anak itu-" Grand Duke menatap tajam istrinya, "Aku bilang diam."
Sakura menghempaskan tubuhnya ke kasur. Menatap langit-langit kamarnya yang terukir sebuah makna. Sakura, dia ingat perasaan hangat memiliki orangtua. Dimana ayah dan ibunya belum tertarik dengan uang maupun kekuasaan.
"Wah putriku bisa berjalan!" Terlihat Grand Duke bertepuk tangan saat dia melihat Sakura berjalan untuk yang pertama kalinya. Duchess menyiapkan cemilan dan susu untuk Sakura. Mereka sedang piknik bersama.
"Lihatlah putri kita! Dia berhasil!" Semua orang akan merasa iri dengan keluarga yang satu ini. Perasaan hangat menjalar sampai ke hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duchess Haruno [ END ]
Historical Fiction[SASUSAKU IN THE PASADO] ⚠️ Disclaimer : "This story is pure fiction with a historical background." Tumbuh tanpa mengenal apa itu cinta, dia bahkan tidak mendapatkannya dari kedua orangtuanya. Hidup mewah dalam sangkar emas tanpa tahu apa itu dunia...