- 🦋 -
Entah sejak kapan Grand Duke sudah keluar dari kamarnya. Sakura tidak peduli. Yang terpenting ayahnya bisa menghadiri undangan tugas istana. Mereka pergi dengan satu kereta yang di kawal prajurit. Penjagaan yang ketat dilakukan atas perintah raja.
"Maafkan aku Sakura." Grand Duke akhirnya buka suara. Sakura tidak bereaksi. "Sepertinya kata maaf tidak cukup untuk menebus semua kesalahanku padamu." Grand Duke mulai menangis. Putrinya sama sekali tidak melihatnya saat ini.
Mereka sudah sampai di istana, semua orang ramai berkumpul di pintu gerbang.
"ITU DIA!! DASAR SIALAN. MATI SAJA SANA!" Semua bersorak menyumpah serapahi Grand Duke. Sakura keluar dari kereta. Memberikan lirikan tajam kepada orang-orang itu. Semua jadi tidak berani bersuara. Rasanya jika tatapan bisa membunuh, maka mereka semua sudah mati.
"BERI JALAN!" Seru salah seorang prajurit.
Para wartawan mulai membanjiri mereka dengan ribuan pertanyaan. Ada pertanyaan yang menjebak, adapula pertanyaan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kasus ini. Sakura berjalan santai melewati keramaian itu. Sedangkan Grand Duke hanya bisa menatap lantai dingin istana bersama istrinya.
"Klan Haruno telah sampai!" Begitu kedatangan mereka di umumkan. Semua mata menatap ke arah pintu utama.
Di sana sudah ada Itachi yang duduk di tengah-tengah ruangan. Di atas sana Ratu Mikoto dan Sasuke berdiri. Di tengah ada Raja yang tampak menatap dingin kedatangan Klan Haruno. "Diam, semuanya diam." Suara serak dan terkesan dingin milik Fugaku berhasil mengendalikan situasi. "Angkat kepalamu itu Grand Duke!" Titahnya.
"Y-Yang Mulia?" Kizashi tergagap.
"Bawa dia. Aku ingin bicara empat mata dengannya." Sakura melirik ke arah ayahnya. Dia tidak bisa mencegah ayahnya di bawa pergi. Karena ini perintah Raja.
Mebuki menghela napas dan meremas jarinya. Sakura yang tiba - tiba berdiri di sampingnya membuat dirinya merasa lebih tenang. "Terimakasih." Tidak ada jawaban dari Sakura. Sakura memilih berpura-pura tidak mendengar kata itu. Ia menatap ke atas dimana Sasuke berada. Sasuke juga tengah memperhatikannya.
Itachi duduk dengan santai seakan dia bukanlah tersangka utamanya.
Tiga puluh menit berlalu, akhirnya Raja dan Grand Duke kembali. Tuan penasehat membawa gulungan yang di yakini sebagai keputusan terakhir. "Hn, ini semakin menarik."
"Dengan ini aku sebagai pemimpin Konoha menyatakan bahwa kasus ini benar. Tetapi bukti bersaksi, yang bersalah dalam kasus ini hanyalah Itachi Uchiha. Putra Mahkota mempengaruhi Grand Duke dan mengancam akan menghabisi seluruh keluarganya. Sihir kejujuran telah mengkonfirmasi fakta. Dengan ini maka Itachi Uchiha akan di hukum seberat-beratnya. Pencabutan gelar dan pengusiran dari Konoha." Fugaku tidak melepaskan pandangannya dari anak laki-lakinya. Selama ini Itachi selalu dia banggakan. Menjadi penjahat di negara yang akan ia pimpin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duchess Haruno [ END ]
Fiction Historique[SASUSAKU IN THE PASADO] ⚠️ Disclaimer : "This story is pure fiction with a historical background." Tumbuh tanpa mengenal apa itu cinta, dia bahkan tidak mendapatkannya dari kedua orangtuanya. Hidup mewah dalam sangkar emas tanpa tahu apa itu dunia...