🔆
Sakura menolak untuk meninggalkan Sasuke, "Kita tidak boleh berpisah, bisa jadi dia tidak sendirian."
Sasuke mendengus kesal, kali ini ada benarnya menuruti perkataan Sakura. Mereka berhenti. Sosok itu sadar kalau keberadaannya telah diketahui. Dia berada dalam kegelapan malam sehingga wajahnya tidak terlihat dengan jelas.
"Mendekatlah." Ujar Sasuke tegas.
Sosok itu mendekat, mata merahnya membuat identitasnya jelas sebagai seorang Uchiha. "Kudengar kalian mencariku, kebetulan sekali kita bertemu di sini."
"Apa maksudmu menguntit juga adalah sebuah kebetulan?" Perkataan Sasuke membuat Sakura reflek menyikut lengannya.
"Uchiha Shisui." Dia memperkenalkan diri.
"Baguslah, aku tidak perlu repot-repot mencarimu. Kalau begitu langsung ke int-"
"Sepertinya kami perlu berbicara dengan anda, Tuan Shisui. Mau minum teh?" Sakura langsung saja memotong kalimat Sasuke yang menurutnya sangat menyebalkan. Shisui tersenyum maklum melihat keduanya. Ternyata mereka berakhir di rumah sederhana Sakura yang baru saja dia beli. Tak lama hujan turun deras mengguyur kota. Teh hangat dan juga beberapa cemilan tampak lezat tertata di meja.
"Kalian sepasang kekasih?"
UKHH!!!
Sakura tersedak teh yang sedang di minumnya, sedangkan Sasuke bersikap santai tidak menanggapi. Shisui tidak menyangka Sakura akan sekaget itu mendapat pertanyaan darinya. Ia kira mereka sudah terbiasa mendapatkan pertanyaan seperti itu. Karena itulah tadi Shisui bertanya.
"Waktuku sangat berharga, aku tidak mau menghabiskannya untuk berbasa-basi denganmu. Sekarang katakan, dimana Itachi?" Sakura melotot mendengar Sasuke dengan tidak sopannya bertanya pada Shisui. Tapi Shisui hanya tersenyum, maklum.
"Aku tidak tahu." Jawabnya.
"Bohong, kau pikir aku percaya?" Seru Sasuke kesal.
"Aku tidak menyuruhmu untuk percaya." Jawaban Shisui berhasil mengunci mulut Sasuke.
Sakura menghela napas, "Maafkan dia, tapi kami butuh informasi tentang keberadaan Itachi. Jika anda bertemu dengannya tolong beritahu kami."
"Awalnya aku juga mengira dia akan langsung menemuiku, tapi sampai saat ini dia tidak pernah datang."
"Aku memutuskan untuk mencari kalian dan tidak sengaja mendengar kalau kalau juga sedang mencariku, ini seperti takdir. Maaf aku membuntuti kalian tadi, aku harus memastikan kalian memiliki tujuan yang baik." Shisui menyesap teh buatan Sakura, itu teh kesukaannya.
"Kau dan Itachi itu sama, tujuan baik atau apapun itu tidaklah penting bagi dirimu. Berhentilah bicara omong kosong, mungkin wanita ini bisa kau tipu tapi aku tidak." Sakura menatap tajam Sasuke, ia salah telah membawa Sasuke ikut dalam obrolan ini.
"Kau tidak berubah ya, Sasuke. Kita pernah bertemu dulu sekali, waktu kecil kau juga suka melontarkan ucapan yang pedas." Ucap Shisui yang disetujui oleh Sakura.
"Mulutnya memang seperti wanita." Mendengar itu Sasuke merasa tidak terima.
"Waktuku juga sangat berharga, jadi langsung saja. Aku mendapatkan satu informasi penting, Itachi tidak sendiri. Ada seseorang yang mengendalikannya dari belakang. Dialah musuh yang sebenarnya. Kita harus segera mencari orang di balik semua konspirasi ini." Mereka semua terdiam. Jalan buntu. Ini karena tidak ada satu pun celah yang di tinggalkan oleh pelaku. Permainan yang di mainkannya sangat halus dan juga konsisten. Membuat ketiganya harus memutar otak mereka.
Shisui diam-diam memperhatikan keduanya, ia menyimpulkan fakta menarik dari keduanya. Sakura, dia menjadi sangat cerdas karena dia mati-matian belajar dari kecil, tetapi Sasuke berbeda. Dia terlahir genius. Bisa dilihat dari bagaimana cara mereka berpikir. Cara Sakura berpikir adalah jangka panjang dengan detail yang luar biasa, sedangkan Sasuke, dia sama berpikir jangka panjang namun langkahnya lebih berani. Sakura tidak akan mengambil keputusan beresiko, dia akan memilih keputusan teraman yang tidak akan merusak tujuannya. Itulah mengapa, setiap rencana Sakura selalu berjalan dengan baik. Ini menarik bagi Shisui.
"Ada satu cara, tapi aku tidak yakin Lady Sakura akan setuju." Ujar Shisui ragu.
"Katakan!" Sasuke terlihat tidak sabar.
"Sasuke harus naik tahta."
"Tapi Raja masih sangat sehat untuk memimpin, ini akan bertentangan dengan tradisi!" Sakura keberatan.
"Persetan dengan tradisi, aku juga berpikir ini adalah satu-satunya cara agar kita bisa tahu siapa dalang di balik semua ini." Sasuke tiba-tiba bersikeras untuk menjalankan ide Shisui.
Sakura dan Shisui saling bertatapan.
"Aku akan meminta ayah turun tahta secepatnya dan membawa mereka ke Istana Musim Panas." Sakura tahu, apa itu Istana Musim Panas. Itu tempat para penguasa yang sudah habis masa jabatannya. Sasuke serius dengan ucapannya, ini seperti dia telah lama memikirkan jalan ini.
Sasuke pergi meninggalkan Sakura dan Shisui, tentu saja kembali ke istana.
"Dia memiliki tujuan lain." Gumam Sakura.
"Dendamnya kepada Itachi sangatlah besar, sepanjang hidup dia selalu saja dibandingkan dengan kakaknya. Dia juga banyak mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang-orang sekitarnya. Alasan yang membuatnya jauh sampai ke titik ini. Kau juga tahu, dia sangatlah menginginkan gelar raja dan ingin membuktikan ke semua orang siapa dia sebenarnya. Dia butuh pengakuan. Aku sengaja membuka jalan untuknya. Ini karena sudah waktunya menghentikan seseorang yang selama ini mengendalikan Itachi." Mendengarkan penjelasan Shisui membuat Sakura sedikit tenang. Karena pertanyaannya terjawabkan.
"Kau akan menjadi Duchess dan bukan ratu."
"Apa maksud anda?" Sakura bertanya.
"Jangan mengharapkan posisi ratu, kau memiliki takdir memimpin Klan Haruno. Belum lama ini, seseorang yang sama sepertimu datang kepadaku dan dia akan membantumu untuk bersiap menjadi Duchess secara resmi."
"Semua akan berakhir, saat kau resmi menjadi Duchess."
Shisui pamit setelah mengatakan itu...
Sakura sangat mengerti, itu artinya sesuatu yang besar akan terjadi dan itu tidak sesuai dengan harapannya. Dia harus menyiapkan hatinya dan membuat rencana baru.
***
Rakyat dibuat heboh dengan berita dari Istana, dimana Raja yang tiba-tiba saja mengundurkan diri dari posisinya. Ini semakin heboh karena beberapa hari lagi, posisi Raja akan diisi oleh Sasuke yang terkenal bodoh. Rakyat kini ramai memenuhi gerbang utama, sampai harus mengeluarkan ratusan prajurit untuk menahan mereka. Fugaku akan berangkat ke Istana Musim Panas bersama Mikoto. Sebelum masuk ke kereta dia menyampaikan pidato terakhirnya.
"Raja yang baru akan segera naik tahta, percayalah padanya. Dia akan menjadi raja yang lebih hebat dariku. Berikan dia waktu untuk membuktikan kepada kalian."
Di antara ribuan rakyat yang berkumpul berdirilah Sakura yang juga menyaksikan kepergian Fugaku, tanpa disadari oleh orang lain Sakura bersembunyi di balik cadarnya. Semua ini adalah awal dari akhir. Sakura dan kisah ini akan membawa sejarah baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duchess Haruno [ END ]
Historyczne[SASUSAKU IN THE PASADO] ⚠️ Disclaimer : "This story is pure fiction with a historical background." Tumbuh tanpa mengenal apa itu cinta, dia bahkan tidak mendapatkannya dari kedua orangtuanya. Hidup mewah dalam sangkar emas tanpa tahu apa itu dunia...