Ep. 10 - Incluso

766 140 26
                                    

- Sasuke -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Sasuke -

"Apa!? Kau serius akan melibatkan kami?" Ino berseru kaget.

"Aku tahu reaksi kalian akan begini. Sebuah keputusan yang tepat untuk memulangkan semua tamu terlebih dahulu."

"Tapi apa yang bisa kami lakukan?" Tenten bertanya.

"Benar, apa yang bisa kalian lakukan?" Ino dan Tenten di buat kebingungan. Apa yang sebenarnya Sakura inginkan dengan melibatkan mereka berdua?

"Ino, apa bakatmu?" Sakura bertanya dengan wajah serius.

"Bergosip." Jawab Ino singkat, tidak lupa dengan wajah yang juga tidak kalah serius.

Lalu Sakura menoleh bertanya kepada Tenten. "Tenten, apa bakatmu?"

Tenten gugup tapi bakat yang ia miliki hanya satu yaitu, "Mendengarkan gosip!"

"Bagus." Ino mengebrak meja yang mengeluarkan suara 'brak'.

"APANYA YANG BAGUS DASAR! MEMANG APA GUNANYA BAKAT GOSIP DAN PENDENGAR GOSIP!?" Sakura menghela napas.

Sementara itu Ino masih mengomel karena tidak mengerti maksud dan tujuan Sakura. "Hah, andai saja mereka sedikit lebih pintar dari lumba-lumba." Tenten ikut panik dan beragumen dengan Ino.

"Hei kalian! Kalian ingin tahu apa tugas kalian?" Ino dan Tenten mengangguk serentak.

"Baiklah, dengarkan baik-baik. Tugas kalian adalah..."

"Tugas kami adalah!?" Ino menyela tidak sabaran.

"Cepat katakan dasar tidak berguna!" Seru Ino marah.

"-Tugas kalian adalah... menyebarkan rumor dan gosip." (Doeng!)

"AKAN AKU BUKA LUKA JAHITAN DI KEPALAMU ITU SIALAN! JANGAN TAHAN AKU TENTEN!"

"Yeah itu tugas kalian. Peran kalian cukup penting di sini." Sakura menyeruput tehnya santai.

"Tenanglah Lady Ino!" Setelah beberapa menit kemudian. Suasana menjadi sedikit terkendali, kecuali Ino yang masih kesal. "Rumor apa yang harus kami sebarkan?"

"Rumor perdagangan manusia." Hening. Mereka berdua terlalu syok mendengar itu. Sakura tahu keduanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk mencerna kalimatnya. "Oh iya lakukan itu secara alami. Jangan terlihat seperti badut bodoh sedang berbual." Hening. Keduanya masih diam membeku.

"KAU PIKIR KAMI SIAPA HEH!? ORANG BIASA JUGA SUDAH MENGANGGAP KAMI ANEH KETIKA MEMBAHAS TOPIK ITU!!!" Tenten tidak seperti Ino yang mudah tersulut emosi. Sakura yakin Tenten lebih bisa diandalkan, tapi memang tidak baik untuk terus berekspetasi tinggi disini.

The Duchess Haruno [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang