•
•
•
Kediaman keluarga Chaesar
Pagi ini sama seperti pagi-pagi sebelumnya, masih di warnai dengan keributan dan teriakan yang bisa memekakkan gendang telinga.
"Geeeeee!!! Masih pagi please ga usah bikin keributan! Ocehannya seorang gadis yang berparas cantik yang tak lain adalah anak kedua keluarga Chaesar yakni Feni Fitriyanti Chaesar.
"Ciiiiii!!! Teriakan seorang gadis berambut bondol kembali menambahkan keributan yang sejak tadi dibuatnya. Siapa lagi kalau bukan si bungsu Shania Gracia Chaesar.
"Ci ayolah suruh adik mu yang nyebelin itu diem atau terpaksa aku lakban mulutnya....! Pinta Feni kepada Kakak tertuanya yakni Shania Indira Chaesara.
Plakkkkk....
"Aww.. sakit mam..! Ucap Feni meringis memegangi kepalanya yang tiba-tiba di pukul oleh mama nya.
"Coba saja kamu berani melakukan itu pada adikmu, maka mama mu ini yang akan membunuhmu kak ! Ucap Shania yang membuat tawa anak sulungnya dan suaminya itu.
"Ish...." Dengus Feni kesal.
"Ci SHANEEEEE, tolonggggg," Teriaknya lagi.
"Tuh kamu dengar itu mam?? Bahkan dia lebih menyayangi ci Shani dibandingkan kamu, mamanya sendiri! Ledek Feni kepada mamanya yang langsung di balas dengan tatapan menakutkan itu.
"Yang benar saja anak itu, sudah 20 tahun masih saja kelakuannya seperti bocah baru berumur 7 tahun...! Gerutu Shania yang mulai bangkit untuk menyusul anaknya yang sedari tadi membuat keributan padahal penghuni yang lainnya sedang menunggunya untuk sarapan bersama.
"Ya seret aja anak manja mu itu mam, kita sudah lapar mau sampai kapan dia di atas sana...! Ucap Feni memprovokasi Shania.
Shani menarik lengan Shania, dia yang dari tadi hanya diam memperhatikan interaksi keluarganya menghentikan langkah kaki Shania.
"Sudah mam, biar aku aja yang mengurus bayi besar kita itu, mama makanlah dan suruh yang lainnya untuk makan. Ga usah menunggu kami! Ucapnya dengan tenang, Shani kembali kemeja makan, Shani berjalan menuju kamar si bungsu Chaesar yang terletak di lantai 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ich liebe dich [HIATUS]
Teen FictionKisah tentang seorang anak yg dipertemukan kembali dengan ibunya. Ibu yang mengajarkan ia apa itu luka dan kebencian. Akan kah ia berhasil membalaskan sakit hatinya atau kah ia malah terjebak di dalamnya??? Entahlah mari mencari tau lewat kisah Vien...