Tabir rahasia

285 41 12
                                    
























Hai jangan lupa vote dulu baru baca ya gaissss, btw buat kalian yang udah lupa sama alur cerita ini, di persilahkan untuk membaca ulang. Di nikmati setiap part demi part nya...

Maaf kalau ngerepotin kalian buat baca ulang lagi 😄

Baik lah mari kita









Lanjut ken part yang tertunda....

































Malam itu hujan turun membasahi kota Auckland. Di sebuah rumah sederhana di tengah pedesaan menjadikan tempat ternyaman untuk membangun kehidupan yang tenang, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Walau kehidupannya di negara ini terlihat sederhana siapa sangka kedua pasangan suami istri itu memiliki beberapa kerajaan bisnis dan tercatat menjadi salah satu orang terkaya no sekian di negara asalnya, aset yang melebih triliunan, dan pemilik saham terbesar di salah satu perusahan.  Mereka hanya sedang menikmati masa tua mereka, kedua putri mereka sudah dewasa tak ada hal yang berat untuk di pikirkan oleh kedua manusia yang hampir senja itu.






























Kecuali,






























































Ve memandang lirih sebuah sketsa wajahnya yang di bingkai dalam frame foto. Sampai akhirnya sebuah tangan melingkar di pinggangnya, Noah membalikan tubuh Ve menghadap ke arahnya lalu menghadiahi ciuman di seluruh area di wajahnya. Bersama dengan Noah, Ve menemukan kebahagiannya lelaki itu mempu menjadikannya ratu di istana itu. Mereka memiliki anak-anak yang cantik dan berprestasi, sungguh Tuhan amat lah baik kepada mereka dengan segala hal yang mereka miliki saat ini, kecuali impian terbesar Noah, yakni memiliki buah hati dengan Ve.

"Kamu yakin membiarkan anak-anak kembali ke Indo tanpa pengawasan kita? Tanya Ve, sebenarnya bukan itu alasan dari kekhawatirannya.

"Aku tidak tahu apa di balik rencana putri ku itu, tapi yang bisa kita lakukan kita hanya perlu mengawasinya dari sini" ucap Noah yang masih memeluk tubuh sang istri.




















Veranda pov

Hujan malam ini menyadarkan ku tentang berapa banyak kubik air yang jatuh ke bumi akan meninggal jejaknya, entah berupa genangan air atau bahkan yang terparah yakni mengakibatkan banjir dimana-mana.

Coba lihatlah aku yang sekarang, masih terlihat sama seperti dulu bergelimang harta, tahta dan nama baik siapa yang tak kenal keluarga besar ku, salah satu orang terkaya dan terpandang di Indo. Indo yah? Sudah lama sekali aku tidak pernah lagi menginjakan kaki di negara kelahiran ku itu.

Sungguh, sepuluh tahun terakhir dari lima belas tahun perjalananku meninggal kan banyak kenangan di sana, kehidupan ku jauh dari kata baik. Hidup yang terlihat sempurna dimata orang adalah hidup yang aku tutupi dari sebuah kehancuran. Bagaimana tidak semua berantakan ketika ku menyadari isi dari kekosongan hatiku telah hilang entah kemana.

Begitu pun dengan kehidupan rumah tanggaku penuh dengan sandiwara, tidak dulu, tidak juga sekarang. Kepalsuan hanya untuk menjaga nama baik dan tidak ingin lagi mengecewakan anak-anak ku yang tidak berdosa. Di kehidupan ku, aku pernah gagal menjadi seorang istri sekaligus ibu, tapi tidak untuk sekarang, aku tak lagi ingin mengulangi kesalahan di masa laluku. Cukup hari itu kesalahan terbesarku. Walau pun dengan kehidupan yang saat ini aku jalani penuh dengan kepalsuan belakang.

Ich liebe dich [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang