pertemuan yang tak terduga

303 45 8
                                    























Halo...

Udah lama baget ga up nih, bagi yang lupa sama alurnya yuk nostalgia lagi baca dari awal lagi, nikmati lagi setiap part nya...



























Di dalam mobil gadis berpipi gemas itu terus mencuri-curi pandang ke arah Gracia. Sedangkan gadis gingsul itu tidak menyadari hal itu, dia masih fokus mengemudi.

"Aigoooo....," ucap Gracia, lalu menghentikan mobilnya dengan paksa, sampai mengakibatkan gadis disebelahnya menghantam dasboard mobil miliknya.

"Aishhhh, kau ingin membunuhku, untuk ke dua kalinya, huh?" Katanya marah, sambil menatap tajam ke arah Gracia. Gadis yang di tatapnya tidak memperdulikannya, ia malah terlihat mengeluarkan telpon genggamnya dari saku blezernya.

"Hai, maaf sepertinya aku tidak bisa menjemputmu. Aku harus mengurus seseorang gadis berpipi tembem, setelah itu aku akan langsung ke tempatmu," ucapnya lalu dia tersadar sepasang mata menatapnya.

Plakkkkk.....

"Kau bilang apa tadi, huh?? Ucap Anin marah, setelah berhasil melayangkan pukulan ke tubuh Gracia.

"Awww....Ish sakit tahu! Emangnya aku samsak apa dari tadi di pukulin terus" katanya sembari memanyunkan bibirnya.



D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


D

imata gadis di sebelahnya itu, Gracia terlihat sangat mengemaskan. Dia cantik dan tampan di lihat dari segala sisi dia sosok yang menarik, hidung yang manjung, garis rahang pipi yang tegas dan senyum yang sempurna.

"Cantik...." ucapnya sangat pelan.

Dia ikut tersenyum, menaruh tangannya di dadanya. Entah kenapa detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Mobil itu pun masuk ke area parkir salah satu gedung rumah sakit ternama di daerah Jakarta.

Gracia turun terlebih dulu, membuka kan pintu untuk Anin. Namun gadis yang di tatapnya itu masih sibuk berkutat dengan seat belt.

"Aish ngapain si berdiri di situ? Kamu ga ada niatan apa buat bantu aku buka ini? Kata Anin sebal, Gracia hanya tersenyum menanggapi omelan Anin barusan.

"Males, nanti aku bantuin kamu kira aku lagi modus kaya tadi" jawabnya entang dengan masih mempertahankan senyum yang menampil kan deretan gigi putihnya, dan gingsul yang menyempurnakan senyuman manis Gracia.

"Arggggg nyebelin, bukain gak! Sewot Anin, dan akhirnya Gracia membantu membukakan seat belt nya.

"Heran mobil bagus tapi seat belt nya macet susah di buka" dumel Anin.

Ich liebe dich [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang