Bertahan atau pergi??

1K 114 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Tuhan lagi-lagi menguji ketabahan hati Ve, sang ayah yang sangat ia cintai mesti lebih dulu meninggalkannya dan kehidupan yang fana penuh sandiwara ini.

Disaat luka batin dan segala rasa yang coba ia pertahankan sampai sejauh ini, ia jenuh. Tujuh bulan ia mempertahankan kandungan yang tak pernah ia inginkan itu, disaat dia mencoba menyingkirkan bayi dalam kandungannya lagi-lagi Tuhan menjaga bayi itu agar tetap hidup dan sampai akhirnya bayi itu pun terlahir prematur.

"Maafkan papa sayang, maafkan papa karena papa tidak bisa membuat mama mu menyayangimu, tapi jangan khawatir yah papa akan selalu menyayangimu sepenuh hati papa, kamu adalah hadiah terindah dari Tuhan melalui rahim mama mu..." peluk cium itu menghentikan tangis sang bayi.

Bayi kecil itu tumbuh tanpa kasih sayang mamanya, untung saja Keynal memiliki seorang pengasuh untuk merawat anaknya ketika ia sibuk bekerja. Anak itu kini tumbuh seperti mama, gadis kecil itu memiliki bola mata yang indah yang mirip dengan mata mamanya, mata yang hangat dan meneduhkan itu. Benar-benar mata yang indah dan lihatlah senyumannya pun lagi-lagi sangat mirip dengan mamanya senyum yang cantik. Tuhan begitu baik menciptakan gadis kecil ini begitu sempurna begitu mirip dengan mamanya mungkin itu alasan kenapa Keynal akan tetap mencintai wanitanya itu, ia wanita yang sangat ia cintai wanita yang ia harapkan memiliki rasa yang sama dengannya tapi ternyata lagi-lagi takdir mempermainkan hatinya.

“Bi, apa Nyonya sudah pulang? Tanya Keynal pada pegawainya, ia tidak melihat mobil istrinya itu di parkiran. Tidak aneh memang kalau istrinya itu belum pulang bahkan setiap harinya dia jarang pulang ke rumah.

“Belum Tuan, sepertinya Nyonya tidak akan pulang lagi malam ini, soalnya tadi Nyonya meneleponku untuk membawakan pakainya ke Apartemennya..."

Keynal hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Ia pun masuk ke dalam rumah untuk mencari keberadaan malaikat kecilnya itu. Gadis itu sedang tidur di kamarnya, dikecup lembut wajah dan kening gadis kesayangannya itu.

“Kaulah alasan dari kebahagian papa nak...” ucapnya sendu.

Ia membaringkan tubuhnya di samping tubuh anaknya memeluk pelan anaknya sembari mengelus-elus pipinya lalu kembali ia ciumi anak semata wayangnya itu. Dinding kamar yang dingin itu menambah kesunyiannya entah apa yang harus ia lakukan lagi untuk membuat istrinya mencintai anaknya. Ia bahkan rela di sakiti berkali-kali oleh istrinya tapi dia tidak sanggup kalau istrinya mengabaikan anaknya itu, rasa sakitnya melebih rasa sakit tidak di anggap oleh istrinya.

Andai saja kau tau Ve anak ini begitu manis, lihatlah mata dan senyumnya itu milikmu dan lihatlah ketika dia tertidur ini dia sangat manis buka??? Gumamnya tak terasa air mata jatuh dari kelopak matanya membasahi pipinya. Ini tangis ke sekian kali berhasil lolos dari kedua matanya. Ingin sekali ia menahan tangis itu agar tidak lolos begitu saja dari matanya tapi sayangnya bening air mata itu pun tak tertahankan dan jatuh tanpa permisi.

Ich liebe dich [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang