Gracia pov
Seketika aku bisa melihat ekspresi wajah cantik Vie berubah, ada kesedihan yang terpancar dari matanya walau pun tidak di utarakan tapi aku bisa melihat itu dari cara dia
menatapku dan tersenyum padaku. Bagiku senyumannya adalah senyuman tertulus yang pernah ku lihat."Beberapa hari yang lalu kakak mu, Feni menanyakan mu padaku, karena semua orang sudah tahu tentang kedekatan kita, banyak fansmu yang mencibirku. Kau tahu tidak enak rasanya menjadi aku di situasi seperti ini, seolah-olah aku telah merebut mu dari Shani," ucapnya lalu dia kembali hening.
Kata-kata yang keluar dari lisannya itu bagaikan sebuah hantaman untukku. Aku sangat bodoh sampai aku tidak sadar akan hal itu. Sekarang aku tahu alasan ke mana perginya senyuman itu.
"Maaf, Vie! Seharusnya aku tidak melibatkan mu dalam permasalahan ku," kataku, aku menundukkan kepalaku. Aku tak punya keberanian untuk menengadahkan kepala hanya untuk melihat sorot matanya yang indah. Tapi tangan itu, tangannya mengangkat wajah ku.
"Lihat aku Gre! It's ok, aku baik-baik aja selama ada kau di sisiku," ucapnya dengan di akhiri senyuman. Dan aku berjanji pada diriku sendiri mulai saat ini tidak akan ku biarkan mereka menyakitimu Vienny. Mulai hari ini aku kan menjagamu takan aku biarkan seorang pun yang membuatmu bersedih. Aku berjanji atas semua ucapan ku barusan.
Gracia pov end
***
Author pov
Disinilah mereka menghabiskan waktu istirahat. Di rooftop kampus merupakan tempat favorit mereka. Dan siang ini mereka sedang asyik menyantap makan siang mereka, tepatnya bekal makan siang yang sengaja di buat Vienny untuk Gracia. Mereka makan bersama dan sesekali Gracia menyuapi Vienny dan begitu pula sebaliknya. Dengan sigap Gracia menghapus noda makanan yang tersisa di ujung bibir Vienny dengan tangannya. Seketika hal kecil itu pun bisa mempengaruhi getaran yang tak menentu di rongga dadanya.
Ketika mereka sedang asyik dengan acara makan siangnya, ada sosok di ujung sana sedang menatap kearah Gracia dan Vienny, perlahan dia melangkah kearah mereka.
"Bisakah kita bicara Ge?" ucap Shani dingin.
Shani sedang menahan gejolak emosi di hatinya. Cemburu dan kecewa itu lah yang saat ini ia rasakan. Di saat ia sedang memperjuangkan hubungannya dengan Gracia, gadis itu malah enak-enakkan sedang suap-suapan dengan gadis lain disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ich liebe dich [HIATUS]
Ficção AdolescenteKisah tentang seorang anak yg dipertemukan kembali dengan ibunya. Ibu yang mengajarkan ia apa itu luka dan kebencian. Akan kah ia berhasil membalaskan sakit hatinya atau kah ia malah terjebak di dalamnya??? Entahlah mari mencari tau lewat kisah Vien...