🔥👹👹🔥 Chapter 6

272 49 20
                                    

Taehyun dan Yeonjun beruntung, pastor Cha tak dapat melihat wajah mereka karena gelapnya koridor disana.

Kedua pemuda tampan itu segera melarikan diri setelah pastor Cha mengetahui keberadaan mereka.

"Hei, sembunyi disini," kata Yeonjun seraya menarik tangan Taehyun untuk ikut masuk ke dalam salah satu kamar di koridor tersebut.

Kemudian Yeonjun segera menutup pintu itu rapat-rapat dan mengunci pintu tersebut dengan sebuah selot.

"Kenapa sembunyi disini?" Tanya Taehyun.

"Lalu bagaimana lagi?" Jawab Yeonjun yang kembali bertanya.

Taehyun mengacak rambutnya kesal. "Sial! Padahal masih ada waktu untuk keluar dari koridor ini."

"Aku tak bisa berpikir panjang, yang aku pikirkan hanya sembunyi dari mereka." Yeonjun.

"Ya, kamu memang bodoh! Bagaimana jika mereka masuk kemari?" Gerutu Taehyun yang kesal.

Sementara itu, pastor Cha dan pendeta Shin segera mencari keberadaan dua orang yang mereka anggap penyusup.

"Bajingan! Siapa kalian?!" Seru pastor Cha seraya berjalan keluar dari ruangan, tempat ia menguliti manusia disana.

Begitu juga pendeta Shin, ia mengikuti langkah pastor Cha dengan keadaan tangan yang berlumuran akan darah.

"Mungkin itu rekan kita?" Tanya pendeta Shin.

"Jika mereka rekan kita lalu mengapa mereka melarikan diri? Aku rasa mereka bersembunyi di salah satu ruangan! Cepat cari mereka!"

Mereka lalu membuka satu-persatu pintu disana, masuk dan mencari dua penyusup itu dengan teliti di setiap ruangan.

"Mereka memeriksa setiap ruangan, kita harus bagaimana?" Tanya Yeonjun yang gelisah.

"Ruangan ini terkunci, mereka akan tau keberadaan kita. Selot itu bahkan tak bisa menahan jika mereka mendobrak pintu ini," ucap Taehyun.

Yeonjun menggerutu kesal, "Kang Taehyun sialan! Seharusnya kamu berpikir agar kita selamat dari mereka, bukannya semakin menakuti ku!"

Satu-persatu ruangan sudah pastor Cha dan pendeta Shin buka, kini mereka berjalan ke arah ruangan tempat Yeonjun dan Taehyun bersembunyi.

Pendeta Shin lalu mencoba membuka pintu, saat menyadari jika ruangan itu terkunci, pendeta bungkuk tersebut lantas menaruh kecurigaan.

"Siapa yang mengunci ruangan ini?" Tanya pendeta Shin pada pastor Cha.

"Semua ruangan disini tak pernah dikunci, menurutmu penyusup itu ada di dalam?"

Pastor Cha kemudian menyeringai, setelah itu ia berkata, "Kalian tertangkap, dasar semut kecil!"

Selanjutnya, kedua pria paruh baya itu mencoba membuka pintu tersebut dengan mendobraknya paksa.

Brugh!

Brugh!

Dengan sekuat tenaga, mereka terus menghantamkan tubuh mereka dan membuat kebisingan.

Kunci selot yang menahan pintu ruangan tempat Yeonjun dan Taehyun bersembunyi, perlahan mulai kendor bahkan hampir terlepas karena hantaman kuat yang di lakukan oleh pastor Cha dan pendeta Shin.

"Sialan! Bagaimana ini?" Tanya Yeonjun yang semakin panik.

"Sembunyi di bawah ranjang," kata Taehyun.

Setuju pada saran Taehyun, kedua pemuda itu kemudian bersembunyi di bawah ranjang.

Brugh!

Dua pria paruh baya itu berhasil mendobrak pintu setelah Yeonjun dan Taehyun bersembunyi di bawah ranjang. Mereka lalu masuk ke dalam ruangan dan mencari keberadaan Taehyun dan Yeonjun.

"Semut kecil, keluarlah!" Panggil pastor Cha.

Pendeta Shin berjalan ke arah lemari dan membuka pintu lemari itu, mencari keberadaan dua penyusup tersebut. Namun ternyata di dalam lemari itu tak ada siapapun.

Sementara pastor Cha, dia tampaknya curiga jika penyusunnya bersembunyi di bawah ranjang. Pastor yang memiliki bekas luka bakar di wajahnya itu lalu berjalan beberapa langkah menuju ranjang.

Setelah tiba di samping ranjang, pastor Cha kemudian membungkukkan badannya untuk melihat ke bawah.

"Hei!" Tegur seseorang yang berada di ambang pintu.

Sontak saja pastor Cha kembali menegakkan badannya dan langsung melihat ke sosok orang yang menegurnya. Begitu juga pendeta Shin.

"Beomgyu? A-apa yang kamu lakukan?" Tanya pastor Cha yang gugup karena takut jika Beomgyu mengetahui perbuatan kejinya.

Beomgyu berdecak kesal, kemudian kembali menegur dua orang tua tersebut. "Ck! Harusnya aku yang tanya, apa yang kalian lakukan di tengah malam begini?!"

"Memangnya apa yang kami lakukan?" Tanya pendeta Shin yang lalu menyengir kuda.

Beomgyu memutar bola matanya malas. "Aku terbangun karena mendengar suara bising, apa yang kalian lakukan?"

Pastor Cha berjalan menghampiri Beomgyu, lalu ia tersenyum dan meminta maaf atas ketidak nyamanan yang Beomgyu rasakan.

"Maaf, aku dan pendeta Shin sedang mengusir iblis dari tubuh Kim Seoyon-"

"Terserah, tapi jangan sampai mengganggu orang lain!" Tegur Beomgyu yang kemudian hendak berbalik.

Tapi karena melihat hal yang janggal, Beomgyu lantas mengembalikan posisi badannya dan bertanya, "pendeta Shin, apa yang ada di tanganmu?"

Pendeta Shin sontak mengangkat tangannya, melihat keadaan tangannya dan berpura-pura tak menyadarinya. Kemudian pendeta bungkuk itu beralasan, "oh... I-ini... Nyonya Kim Seoyon, tadi dia muntah darah dan mengenai tanganku."

Beomgyu menatap pendeta Shin dan pastor Cha bergantian dengan ekspresi wajah yang terlihat curiga pada keduanya. "Kalian tidak membunuh seseorang 'kan?" Tanyanya kemudian.

Pastor Cha menggelengkan kepalanya seraya tersenyum, setelah itu ia menjawab, "tentu saja tidak, itu perbuatan keji. Kami tak mungkin melakukan itu."

"Baiklah. Jika kalian telah selesai melakukan ritual, tolong kembali ke kamar dan jangan membuat suara bising, itu sangat menggangu!" Pinta Beomgyu yang kembali memperingatkan dua orang tua tersebut.

Pastor Cha dan pendeta Shin mengangguk bersamaan.

"Baiklah, kami akan kembali ke kamar kami," kata pendeta Shin pada Beomgyu.

Kemudian mereka segera meninggalkan Beomgyu yang masih menatap kepergian mereka, lalu pendeta Shin dan pastor Cha masuk ke dalam kamar mereka masing-masing.

Setelah memastikan dua orangtua itu masuk ke kamarnya, Beomgyu memutuskan untuk segera kembali ke kamar. Ia berbalik seraya menggerutu kesal. "Ritual macam apa yang membuat kebisingan seperti itu?"

Sementara Yeonjun dan Taehyun, mereka beranjak dari bawah ranjang begitu situasi dirasa aman. Keduanya lalu pergi dari ruangan itu, takut dua psikopat tersebut datang lagi.

Kini Yeonjun dan Taehyun berada di altar. Saat Taehyun akan membuka pintu di samping kiri altar, Yeonjun lalu menghentikannya dan kemudian bertanya, "kita langsung beritahu yang lain soal kejadian ini?"

Mendengar pertanyaan Yeonjun, lantas membuat Taehyun berpikir sejenak. Setelah itu Taehyun menjawab, "mereka akan bersikap berlebihan jika mengetahui hal ini, terlebih lagi Soobin. Kita rahasiakan terlebih dulu sampai beberapa saat."

"Kamu benar, jika mereka menunjukkan rasa takut mereka di hadapan pastor Cha dan pendeta Shin, aku takut dua psikopat itu curiga dan ikut menguliti kita." Cemas Yeonjun.

Setelah sepakat untuk merahasiakan kejadian tadi kepada teman-temannya, Yeonjun dan Taehyun lalu segera memasuki pintu di samping kiri altar tersebut, berjalan di lorong dan kembali masuk ke dalam kamar.











TBC

Stuck In Hell (Sekte sesat) || END✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang