Semua warga duduk berlutut di bawah sinar bulan purnama, membuat lingkaran besar. Mereka menyatukan jari-jari kedua tangan mereka, serta memejamkan mata. Puluhan atau mungkin hingga ratusan warga itu terus bergumam, "Iblis, bawalah jiwa gadis yang kami sembahkan ke neraka!"
Jiwoo berada di tengah-tengah lingkaran para warga, ia tak bisa berbuat apa-apa, sebab tubuhnya disalibkan.
Sementara pastor Cha, ia juga berada di tengah lingkaran, duduk berlutut di hadapan Jiwoo sembari membaca sebuah mantra. "Hisap darahnya sampai habis, kunyah isi perutnya, bawa jiwanya bersamamu. Iblis lebih kuat dari manusia, karena itu aku menyembahmu. Di hadapan salib suci, bawalah jiwa gadis tak berdosa dengan keji. Kotori salib dengan darah dan nanah. Beri aku kekuatan, maka aku akan menyembahmu."
Setelah pastor Cha membaca mantranya, Jiwoo lalu merasakan sensasi nyeri di sekujur tubuhnya. Bak aliran sungai yang deras, Jiwoo merasa darahnya mengalir dengan cepat dari telapak kakinya.
Jiwoo menjerit kesakitan, ia juga terus meronta-ronta. Tapi apa daya? Tubuhnya terikat dengan kuat di sebuah salib besar.
Mendengar Jiwoo menjerit, semua warga semakin mengeraskan suara mereka dan kompak bergumam, "Iblis, bawalah jiwa gadis yang kami sembahkan ke neraka!"
°°°
Beomgyu, Taehyun dan Yeonjun tak sanggup jika harus melihat Jiwoo tersiksa, oleh karena itu mereka lebih memilih tetap berada di gerbang. Mereka bertiga hanya bisa mendengar suara Jiwoo yang menjerit kesakitan, serta suara riuh semua warga yang bergumam dengan kompak.
Suasana gila itu berhasil membuat bulu kuduk ketiga pria tampan itu berdiri.
Mereka juga menangis karena gagal menyelamatkan Jiwoo, di tambah keadaan Hueningkai dan Soobin yang kehilangan kesadaran.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Beomgyu yang putus asa sambil menangis tersedu-sedu.
"Kenapa ponsel kita harus hilang? Aku ingin menelpon ibuku, aku ingin pulang!" Ucap Yeonjun yang tak kalah frustasinya, ia juga menangis sama seperti Beomgyu.
"Pastor Cha pasti mengambil ponsel kita, agar kita tak bisa menghubungi polisi." Kata Taehyun.
°°°
Kembali pada ritual yang dilakukan pastor Cha.
Setelah Jiwoo merasa darahnya mengalir deras, gadis itu lalu merasa sakit di bagian perutnya. Seakan-akan ada larva lalat yang menggerogoti isi perutnya, ia benar-benar kesakitan.
Jeritannya kini semakin keras.
Pastor Cha kemudian berdiri, mengangkat kedua tangannya, selanjutnya ia menyuruh semua warga untuk melampiaskan amarah mereka pada putri iblis.
Semua warga lalu berdiri. Meluapkan amarah tanpa alasan yang jelas pada Jiwoo dengan melempari gadis itu menggunakan batu, tombak, serta anak panah.
Darah Jiwoo membuncah kesana-kemari. Salib yang semula bersih, kini di buat kotor oleh cipratan darah.
Jiwoo benar-benar merasa kesakitan secara nyata maupun ilusi.
Setelah menerima berbagai macam rasa sakit, kini Jiwoo merasa jiwanya dilepaskan secara paksa dari raganya. Rasa sakit yang ia rasakan saat ini jauh lebih menyakitkan dari yang sebelumnya.
Jiwoo berteriak sejadi-jadinya, hingga akhirnya gadis itu tak bersuara lagi. Jiwoo menghembuskan nafas terakhirnya dengan tidak adil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Hell (Sekte sesat) || END✓
FanfictionBeomgyu di bawa paksa ke sebuah gereja di desa terpencil oleh keluarganya karena seorang pastor berkata bahwa, "Ada iblis jahat di dalam tubuh Beomgyu." Berkedok pengusiran iblis, pastor itu justru menginginkan wajah Beomgyu. Dengan melakukan trans...