🔥👹👹🔥 Chapter 10

259 43 52
                                    

Keesokan harinya, sekitar pukul 21:05

Setelah Taehyun merasa pulih dan setelah Beomgyu, Soobin dan Hueningkai mengendalikan emosi serta diri mereka, kelima pemuda itu berencana untuk menyelamatkan Jiwoo dan kabur dari desa malam itu juga.

"Aku, Yeonjun dan Beomgyu akan pergi ke sel bawah tanah. Sementara Soobin dan Hueningkai pergi ke gerbang untuk membuka rantai yang mengunci gerbang itu, setelah berhasil kalian langsung ambil mobil Yeonjun dan tunggu kami di gerbang. Mengerti?" Ucap Taehyun yang memberikan idenya.

"Kamu yakin di gerbang tidak akan ada warga?" Tanya Hueningkai.

"Aku yakin, tapi kalian harus tetap waspada!" Taehyun menjawab.

Soobin dan Hueningkai mengangguk bersamaan, setelah itu mereka berdua bergegas menuju gerbang masuk dan keluar desa yang pastor Cha bangun. Begitu juga dengan Beomgyu, Taehyun dan Yeonjun, mereka segera pergi ke sel bawah tanah untuk menyelamatkan Jiwoo.

Semua warga tengah berkumpul di sebuah lapangan tak jauh dari gereja, mereka semua tengah disibukkan mempersiapkan segala keperluan ritual. Misalnya seperti mendirikan sebuah salib besar.

Disaat semua warga tengah disibukkan, ini adalah kesempatan yang sangat bagus bagi Beomgyu dan teman-temannya untuk menyelamatkan Jiwoo sekaligus melarikan diri dari desa tersebut.

Kelimanya keluar dari gereja dengan sangat waspada, setelah itu mereka berpisah. Soobin dan Hueningkai pergi ke gerbang. Taehyun, Yeonjun dan Beomgyu pergi ke sel bawah tanah.

"Kenapa suasananya menjadi tegang begini? Perasaanku sungguh tak enak," cemas Hueningkai sambil terus berjalan.

"Tenangkan dirimu, jangan sampai ada warga yang curiga," ucap Soobin mencoba menenangkan temannya itu.

Keduanya terus berjalan dengan perasaan campur aduk dan sebisa mungkin tidak terlihat mencurigakan.

Setelah beberapa menit, Soobin dan Hueningkai akhirnya tiba di gerbang desa. Mereka lalu mencari cara agar dapat membuka rantai tersebut dengan mudah tanpa harus mengeluarkan suara yang keras.

"Agar lebih cepat, bagaimana jika aku yang buka rantai dan kamu pergi ambil mobil?" Soobin memberi saran.

Hueningkai mengangguk, menyetujui saran dari Soobin. "Ide bagus," ucapnya.

Hueningkai lalu mengambil kunci mobil dari tangan Soobin, kemudian dirinya segera pergi menuju mobil milik Yeonjun yang terparkir di halaman rumah salah satu warga dan meninggalkan Soobin disana.

Dengan jantung yang berdetak kencang, Soobin terus berusaha melepaskan rantai itu dengan sebuah batu yang cukup besar. Pria dengan tinggi 185 centimeter itu memukulkan batu yang ada di tangannya berulang kali ke rantai yang membelit pintu gerbang. Soobin pun sesekali menoleh kesana-kemari, takut akan ada warga yang melihat aktivitasnya.

Perasaan was-was terus Soobin maupun Hueningkai rasakan selama mereka menjalankan tugasnya. Tubuh mereka bergetar, jantung mereka berdetak kencang, telapak tangan serta kening mereka dipenuhi oleh keringat, di tambah hawa dingin yang menembus pori-pori kulit.

Berkelahi dengan geng motor bahkan berurusan dengan polisi sangat sering terjadi, tapi mereka tak pernah merasa cemas seperti sekarang ini. Mungkinkah mereka amat cemas karena kali ini berurusan dengan sekte sesat?
























°°°

























Rantai telah terputus akibat hantaman batu yang Soobin lakukan.

Stuck In Hell (Sekte sesat) || END✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang