🔥👹👹🔥 Chapter 21

312 41 55
                                    

Usai dari rumah salah satu warga, pendeta Shin lalu kembali ke gereja. Pendeta bungkuk itu kini berjalan memasuki gereja.

Saat tiba di altar, langkahnya terhenti karena mendengar keributan yang di lakukan Beomgyu dan teman-temannya.

"Apa lagi yang di lakukan anak-anak itu?!" Gerutunya sambil kembali melangkah.

Pendeta Shin kemudian membuka pintu di sisi kanan altar. Dan saat pintu terbuka, pendeta Shin amat di buat terkejut setelah melihat pastor Cha yang tengah di keroyok oleh Beomgyu dan yang lainnya. Terlebih lagi karena melihat pastor Cha yang mengeluarkan darah.

"Sialan, Cha Seungmin kalah dari anak-anak itu?!" Geramnya pelan.

"Tunggu, jika Cha Seungmin kalah...itu artinya emas dan uang yang kami kumpulkan akan sepenuhnya menjadi milikku. Setelah itu aku akan kabur dengan membawa uang dan emas itu, sementara Cha Seungmin... Akan di laporkan ke polisi!" Benak pendeta Shin yang lalu tersenyum smirk.

Setelah itu pendeta Shin berjalan mengendap-endap, hendak memasuki salah satu kamar tempat ia dan pastor Cha menyembunyikan emas dan uang hasil penjualan organ manusia.

Hueningkai, yang awalnya tengah menyaksikan teman-temannya mengeroyok pastor Cha, tiba-tiba saja di buat terkejut karena mendengar seseorang membuka pintu di belakangnya.

Hueningkai lantas menoleh dengan ekspresi kagetnya, dan di lihatnya pendeta Shin yang sedang memegang gagang pintu sambil menyengir kuda.

"Pendeta Shin-"

"Ssttt! Aku tak berniat menyakitimu, jadi sebaiknya kamu diam! Mengerti?" Ucapnya.

Hueningkai hanya mengangguk menuruti ucapan pendeta bungkuk itu. Jujur saja, Hueningkai takut padanya.

Pendeta Shin kemudian membuka pintu kamar dan segera masuk ke dalam. Setelah memasuki kamar, ia langsung mengambil emas batangan dan uang dari dalam sebuah lemari.

Lalu pendeta Shin mengambil sebuah koper yang berukuran cukup besar, ia memasukan emas batangan dan uang itu ke dalam koper tersebut.

"Ini akan menjadi milikku sepenuhnya!" Ucap pendeta Shin.

"Cha Seungmin harus mati!" Lanjutnya.

Kemudian pendeta Shin mengeluarkan sebuah korek api. Ia menyalakannya, lalu melempar korek api itu ke kasur, seketika api menyala dengan cepat dan mulai membakar ranjang serta benda lain yang berada di dalam kamar itu.

Setelahnya pendeta Shin keluar dari kamar dengan menyeret koper, ia berniat kabur dengan membawa uang dan emas tersebut.

Hueningkai kembali menoleh ke belakang saat pendeta Shin keluar dari kamar. "Apa yang kamu lakukan?" Tanya Hueningkai begitu dirinya melihat ada api di dalam kamar itu.

"Diamlah jika kamu ingin selamat!" Jawab pendeta Shin sambil terus menyeret koper dengan susah payah.

Setelah pendeta Shin hilang dari pandangannya, Hueningkai lalu memanggil teman-temannya. "Hei! Kita harus secepatnya keluar dari sini!"

Ke empat teman Hueningkai kompak menoleh ke arahnya. Sontak saja mereka di buat terkejut saat melihat asap yang cukup tebal dari dalam salah satu kamar.

"Ada yang terbakar?" Tanya Beomgyu.

"Kalau ada api berarti ada yang terbakar!" Timpal Soobin dengan nada yang sedikit tinggi. 

"Hei, aku hanya bertanya, kenapa kamu-"

"Hei! Jangan bertengkar, sebaiknya kita keluar dari gereja sebelum api semakin besar." Taehyun menyela perkataan Beomgyu.

Stuck In Hell (Sekte sesat) || END✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang