🔥👹👹🔥 Chapter 7

286 44 27
                                    

Pagi tiba.

Beomgyu, Hueningkai dan Taehyun sedang berada di dalam kamar sembari memainkan ponsel mereka masing-masing. Sementara Soobin sedang mengantar Yeonjun ke kamar mandi di belakang gereja.

"Taehyun, aku rasa ucapanmu benar." Ucap Beomgyu tiba-tiba.

Taehyun mematikan ponselnya, lalu atensinya ia alihkan pada Beomgyu. "Soal apa?" Tanya pemuda dingin itu.

"Soal pastor Cha, pendeta Shin dan penduduk lainnya. Mereka hanyalah orang-orang taat, dan akulah yang terlalu sensitif. Kamu benar, aku hanya tidak terbiasa pada sikap orang-orang taat," jawab Beomgyu.

Taehyun diam, dirinya bingung harus menjawab apa. Ingin rasanya Taehyun memberitahu Beomgyu dan yang lainnya soal kejadian semalam, tapi ini bukan waktu yang tepat.

"Kenapa diam?" Tanya Beomgyu.

"Tidak. Ya...kamu hanya terlalu sensitif," jawab Taehyun berbohong, jelas-jelas ia dan Yeonjun tau bahwa pastor Cha dan pendeta Shin adalah seorang psikopat.

"Kapan Soobin dan Yeonjun kembali? Aku sudah lapar," keluh Hueningkai sambil terus menatap 5 piring berisi daging di atas meja, pemberian dari pendeta Shin.

Melihat daging di meja itu, lantas membuat Taehyun teringat pada wanita yang dikuliti oleh pastor Cha dan pendeta Shin. Lalu ada pikiran gila yang melintas begitu saja. "Mungkinkah itu daging wanita yang semalam?" Taehyun kemudian menelan salivanya kasar.

Setelah itu, Yeonjun dan Soobin kembali dari kamar mandi. Mereka berdua berjalan menghampiri ketiga temannya yang tengah duduk di atas ranjang.

"Gereja ini luas, tapi kenapa mereka membangun kamar mandi di belakang gereja? Sangat gila, padahal mereka bisa menjadikan salah satu kamar menjadi kamar mandi 'kan?" Keluh Yeonjun yang kemudian duduk di samping Hueningkai.

"Itu apa?" Tanya Soobin begitu melihat daging di atas piring.

"Sarapan kita, tadi pendeta Shin yang mengantarkannya." Jawab Beomgyu.

Yeonjun kemudian mengambil satu-persatu piring berisikan daging tersebut dan membagikannya kepada teman-temannya.

Semuanya kompak memakan daging itu dengan lahap, terkecuali Taehyun yang terus menatap dengan ekspresi jijik.

"Kang Taehyun, kenapa tidak dimakan?" Tanya Beomgyu yang lalu memasukkan sesendok daging dan nasi kedalam mulutnya.

"Aku... Aku sedang diet." Taehyun beralasan.

"Tubuhmu sudah sekurus itu, masih saja diet?" Tanya Yeonjun sambil menoleh ke arah Taehyun yang duduk di seberangnya.

Melihat ekspresi Taehyun yang tampak jijik pada daging pemberian pendeta Shin, lantas membuat Yeonjun tersadar dan teringat pada kejadian semalam. Kini Yeonjun berpikiran hal yang sama dengan Taehyun tentang daging itu.

"Hueek!" Yeonjun lalu menutup mulutnya karena hampir saja memuntahkan kembali daging yang ia santap.

"Choi Yeonjun, jangan membuat selera makan ku hilang!" Tegur Hueningkai.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Beomgyu yang sedikit khawatir pada keadaan Yeonjun.

Yeonjun mengangguk sambil terus memejamkan mata dan menutup mulutnya dengan tangan kirinya, memberitahu Beomgyu jika dirinya baik-baik saja.

Setelah berhasil mengendalikan rasa mual yang ia rasakan, Yeonjun lalu menoleh ke arah Taehyun sembari berkata, "Taehyun, jangan melakukan diet. Daging ini sangat enak, ayo cepat di makan!"

Taehyun memelototi Yeonjun, ia tahu jika Yeonjun telah mengetahui isi pikirannya dan tahu bahwa Yeonjun merasa tak adil jika hanya dirinya yang makan daging itu.

Stuck In Hell (Sekte sesat) || END✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang