17 tahun yang lalu.
Seorang pemuda yang berusia sekitar 28 tahun tengah berjalan tanpa gairah di trotoar jalan. Pemuda itu mengenakan setelan jas dan menggendong sebuah ransel di punggungnya.
Dan orang-orang yang ada di trotoar terus menatap pemuda itu dengan ekspresi jijiknya. Sebab, terdapat bekas luka bakar di wajahnya. Karena bekas luka itu juga semua perusahaan menolak lamaran kerjanya.
Karena letih usai mencari pekerjaan kesana-kemari, pemuda itupun memutuskan untuk berhenti di sebuah restoran kecil.
Ia duduk di salah satu kursi, lalu memesan makanan.
Kemudian seorang pelayan datang menghampirinya dengan membawa buku menu. Awalnya pelayanan itu bersikap ramah, tapi setelah melihat bekas luka bakar di wajahnya, pelayan itu lantas bersikap acuh karena jijik.
Setelah membawa pesanan pemuda itu, pelayan tersebut lalu kembali.
Semua pengunjung restoran terus menatap pemuda itu dengan ekspresi jijik. Melihat wajahnya, membuat beberapa pengunjung restoran kehilangan selera makan.
Pemuda itu tetap berusaha mengacuhkan tatapan semua orang terhadap dirinya, ia terus memakan tteokguk pesannya.
Kemudian, satu pengunjung restoran mengeluh kepada pelayan karena pemuda itu. Pengunjung tersebut ingin pelayan restoran mengusirnya karena pemuda itu di anggap mengganggu.
Setelah menerima keluhan, satu pelayan lalu menghampiri pemuda itu.
"Tuan, bisakah anda pergi dari restoran kami? Sebagai gantinya anda tidak perlu membayar pesanan anda." Pinta pelayan itu.
Pemuda itu terdiam sejenak sebelum akhirnya ia bertanya, "kenapa aku harus pergi?" Tanyanya dengan ekspresi datar.
"Pengunjung lain merasa terganggu karena anda." Jawab pelayan itu jujur.
"Memangnya apa yang aku lakukan?" Tanya pemuda itu lagi.
Pelayan itu berdecak kesal. "Ck! Bisakah anda pergi saja? Sebagai imbalannya anda tidak perlu membayar!"
"Aku juga pengunjung dan aku menolak pergi." Ucap pemuda itu.
Karena kesal, pelayan tersebut kemudian menyiram wajah pemuda itu dengan tteokguk pesanan pemuda tersebut.
"Wajahmu membuat pengunjung lain kehilangan selera makannya! Pergilah, sialan!"
Atensi semua orang yang ada di dalam restoran tertuju pada pemuda dan pelayan itu. Tapi sayang, tak satupun dari mereka mengasihani pemuda tersebut.
Pemuda itu lalu berdiri. Tanpa sepatah katapun, ia kemudian berjalan meninggalkan restoran dengan mimik wajah yang tak mengekspresikan apapun.
°°°
Satu tahun yang lalu, pemuda itu mendapatkan luka bakar tersebut karena di siram air keras oleh orang asing. Karena itu, kini ia di kucilkan oleh semua orang.
Pemuda itu merasa marah pada semua orang karena telah mengucilkan dirinya, ia juga marah pada Tuhan karena telah membuat hidupnya seperti itu.
Berawal dari sana, pemuda itu akhirnya memutuskan untuk menyembah iblis agar mendapatkan kekuatan supranatural. Ia terus mempelajari mantra-mantra agar bisa mengabdi pada iblis.
Kemudian pemuda itu datang ke sebuah desa terpencil dan mulai mencuci otak penghuni desa. Dengan mengaku sebagai seorang pastor, secara tidak langsung dirinya menyesatkan para penghuni desa.
Berpura-pura bisa menyembuhkan orang sakit dan melakukan eksorsisme, semua itu ia lakukan karena bantuan iblis. Kekuatan supranatural yang iblis berikan padanya, membuat pemuda itu di sanjungi dan di akui oleh penduduk desa.
Berita itu cepat menyebar, kemudian orang-orang berdatangan ke desa itu, berniat mendekatkan diri kepada Tuhan lewat seorang pastor. Tapi nyatanya mereka disesatkan.
Pemuda itu merasa senang karena mendapat pengakuan dari banyak orang, tapi ada imbalan yang harus ia berikan pada iblis, yaitu menumbalkan nyawa seorang gadis di setiap bulan purnama.
Agar warga tidak curiga, pemuda itu lantas membuat sebuah scenario, ia berkata kepada semua warga jika gadis calon tumbalnya dirasuki oleh iblis dan harus di suci kan. Tapi karena iblis melekat di hatinya, terpaksa gadis itu harus di hancurkan.
Selain itu pula, pemuda itu menjual organ tubuh manusia untuk penghasilannya. Bekerjasama dengan seorang dokter gadungan, mereka mulai membedah tubuh manusia dan menjual organnya. Lalu dagingnya? Tentunya dijadikan santapan.
Bertahun-tahun sudah berkecimpung di dunia sesat, pemuda dan dokter gadungan itu akhirnya dapat membangun sebuah desa yang terkenal. Walaupun terpencil, tapi hampir semua orang di negaranya mengetahui keberadaan desa tersebut karena desa itu terkenal karena ada seorang pastor yang dapat menyembuhkan penyakit dan melakukan eksorsisme.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Hell (Sekte sesat) || END✓
FanfictionBeomgyu di bawa paksa ke sebuah gereja di desa terpencil oleh keluarganya karena seorang pastor berkata bahwa, "Ada iblis jahat di dalam tubuh Beomgyu." Berkedok pengusiran iblis, pastor itu justru menginginkan wajah Beomgyu. Dengan melakukan trans...