06. luka baru

120 79 163
                                    

___OoO___

Yang ditunggu tunggu akhirnya tiba, mie dengan irisan daun bawang, ditambah potongan daging di dalamnya dan di hiasi asap yang semakin mempercantik nya

MIE AYAM

Dean cepat cepat mengambil beberapa sendok sambal lalu mengaduk nya menggunakan sumpit. Ahh pasti enak sekali jika masuk ke dalam mulut kan

Dean mengambil mie dengan sumpit nya lalu di arahkan nya ke dalam mulut namun 1 detik sebelum mie itu bertemu dengan organ pencernaan pertama, si GGS lebih dulu menghentikannya.

Membuat mood ku yang baru membaik kembali hancur. Tidak kah dia tau kalau aku kelaparan!?

"Kemarin kenapa ga angkat telfon gue? " Aku menatap lelaki itu, dia tengah menatap ku dengan tatapan yang sangat arghh aku ingin mencongkel matanya itu sekarang

"Suka suka gue sih HP HP gue " Jawab ku sembari kembali mengarahkan mie ke mulut ku

"Oh terus kenapa lu lari semalem? "

"Gue buru buru"

"Buru buru ngapain? "

"Diem ngapa njir! "

"Dih sok iya lu pantes aja kaga laku nih anak" Dean memukul meja dengan sumpitnya dan itu cukup mengagetkan seluruh manusia yang ada di meja itu

Kavin menatap Dean yang juga sedang menatap dirinya dengan ekspresi kesal yang jelas terukir di wajahnya

"Apa! A-apa hah! " Kavin sedikit terbata bata ketika melihat mata Dean yang sedikit berkaca kaca

"MI AYAM GUE UDAH GA PANAS LAGI HUAAA!! "

"DASAR SHIBAL ANJ*$#@*#$*@#!!! " Sky membekap mulut sahabat nya itu lalu melihat ke sekeliling sambil tersenyum kikuk "BU MIE AYAM JUMBO + BASO GPL!!" Teriak sky masih terus membekap mulut Deandra

Kalian tau tom and Jerry bukan? Nah saat ini siswa yang berada di kantin terutama Al,Novan, Yoga, El, dan Sky tengah menonton serial itu dalam bentuk live

Sedetik setelah sky melepaskan tangannya, Dean segera berlari menuju Kavin, sementara Kavin dengan reflek berlari begitu Dean mengejarnya

"DASAR #@$*##*$&!! " Sepertinya hampir seluruh umpatan di negri ini Dean lemparkan pada Kavin yang kini bersembunyi di belakang Al yang dengan santai masih menikmati makanannya

Oke cukup

Alzen menarik tangan Dean dan membuat gadis itu terjatuh duduk di kedua pahanya "kita lagi makan jangan ribut" Ucap lelaki bersurai hitam itu

Dean terdiam, suara Al terdengar cukup dingin saat ini. Dean bahkan tak berani menelan ludah begitu melihat ekspresi dingin yang memancar dari wajah lelaki didepannya ini

Al beranjak dari kursinya dan membiarkan Dean duduk di kursi itu, lalu dia juga merangkul leher Kavin dengan salah satu tangan nya dengan sedikit tenaga.
Terbukti dari Kavin yang mengumpat minta dilepaskan

Seorang murid kini tengah sibuk bergelut dengan otak nya. Dengan pulpen terselip di antara jarinya, kacamata yang bertengger indah di wajahnya serta headset yang terpasang di telinganya membuat nya seakan menjadi Tokoh utama cerita fiksi yang begitu rupawan.

"Nih" Al melirik sebuah cup berisi mie instant dengan rasa kesukaannya lalu tersenyum tipis saat melihat si pelaku yang memberikan nya makanan itu

"Sorry gue ga maksud ngancurin sesi makan lo tadi" Al melepas headset dari telinganya lalu mengambil cup berisi mie dengan rasa soto itu dan mulai memakannya

Melihat orang makan dengan begitu nikmat pasti membuat ikut lapar, dan Kavin bahkan belum sempat memakan makanannya di kantin tadi. Jujur saja dia kelaparan sekarang

"Bagi dikit" Al langsung menjauhkan tangannya ketika Kavin hendak mengambil mie nya "enak aja beli sendiri"

"Kan itu gue yang beliin bambang bagi dikit coba" Kavin tersenyum senang, dia langsung membawa mie itu ke tangannya untuk segera di santap.

Alzen secara ikhlas tidak ikhlas memberikan mie kesukaannya untuk Kavin yaa walaupun Kavin harus melihat wajah cemberut Al terlebih dahulu

"Nah makasih" Kavin tersenyum lebar sembari mengembalikan lagi cup mie itu kepada pemiliknya.

Al menatap sinis sahabatnya itu, dia bahkan baru memakan 3 suap sedangkan sisanya di hilang di perut Kavin begitu saja

"Gue benci sama lu ka! " Kavin tergelak mendengar kalimat yang mungkin sudah sejuta kali keluar dari mulut orang di depannya ini

"Gapapa benci gue asal jangan benci sama dirilu aja Al"

___OoO___

"Heh si Al tadi napa?" tanya sky tiba tiba membuat suasana di meja itu mendadak hening

"Napa gimana nya?" tanya Novan memastikan. "Ituloh tadi keknya tadi kek gimana ya jelasinnya." ucap gadis dengan rambut terikat yang kini tengah kebingungan mencari kata yang tepat untuk mendeskripsikan maksudnya

"Ahh Al ga suka kalau lagi makan terus ada keributan" sahut El yang masih sibuk dengan es serutnya

"Kenapa?" Kali ini tak hanya sky, tapi Dean juga ikut bertanya secara bersamaan. Harus di akui gadis itu penasaran

"Karena #@$*#;:#" jawab El memancing emosi para gadis itu. "Lu kalo ga niat ngasih jawaban ga usah jawab setan!" Sky sudah bersiap memukul kalau saja ucapan Novan tak membuat diam para gadis itu dengan jawabannya

"Masalah pribadi member gay squad"

"KALIAN NGEGAY?!!"

Jam pulang telah tiba, beberapa siswa berada di parkiran menunggu seseorang yang ntah tengah pergi kemana

"WOY!! " teriak orang yang hampir menjadi bahan kekesalan El dari 10 menit lalu.
Yoga berlari ke arah teman temannya dan mencoba mengatur nafasnya yang terengah-engah begitu sampai di depan para sahabatnya itu.

"Brisik El, bha gi air cepet!! " Ucapan yoga terpotong potong oleh nafasnya yang masih terengah engah, dan lucunya adalah El yang tetap memberikan air mineralnya kepada yoga meski mulutnya tak berhenti menggerutu

"Al, lu napa? " Novan yang menyadari bahwa sahabatnya itu sedari tadi hanya memperhatikan layar ponselnya merasa sedikit khawatir dan penasaran

"Kayaknya gue ga ngikut ke house, gue balik ke rumah ajadah Kei kangen gue soalnya " Lelaki itu menyimpan ponsel ke saku celananya lalu menaiki motor miliknya dan menghidupkan nya

"Gue duluan ya " Ucap Al sebelum menarik gas sepeda motornya pergi ke tempat yang lelaki itu sebut rumah

Yoga dan El kompak menatap Novan dan Kavin dengan tatapan khawatir, lalu di ikuti Novan yang juga ikut menatap Kavin dengan tatapan yang sama.

Kavin menghela nafas kasar sembari menatap Al yang sudah tidak terlihat lagi di jarak pandang nya "El, Ga kalian mending ke supermarket beli chocopie " Jawab lelaki dengan jaket denim itu tanpa mengalihkan pandangan nya sama sekali

Kavin mengalihkan pandangan nya ke arah Novan "Van lu ikut gue ke apotek" Novan terlihat tersenyum penuh arti sementara kavin kembali menghela nafas sembari memandang langit yang berwarna jingga bercampur gelap

"Palingan tuh bocah ntar malem dateng sama luka barunya hahah"

AKHIR BAHAGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang