Rafael saat ini tengah melihat pertengkaran dua sahabatnya sambil memakan ice cream vanila yang entah milik siapa.
Lelaki dengan iris coklat gelap itu sesekali meringis saat dengan kerasnya Kavin mencambuk yoga dengan pakaiannya lalu beberapa kali lelaki itu juga bersorak melihat Yoga yang membalas tak kalah keras
SRETT
mereka bertiga dengan kompak melihat kearah pintu yang terbuka. El dengan icecream di mulutnya, Yoga dan Kavin yang tengah berposisi kuda kuda dengan kemeja kusut di kepala dan pundak mereka
"He-lo guys" El terbatuk beberapa kali karena Keterkejutannya.
Sementara dua orang yang tadinya sibuk melempar pakaian saat ini tengah berteriak kencang sambil menutup tubuh masing masing dengan tangan"Santai aja kali gue udah sering liat perut cowo" ucap gadis itu makin membuat terkejut. Apa Dean adalah anak nakal yang suka melayani sugar daddy di club? Ah tidak mungkin, iyakan?
Kavin menunjuk gadis itu setelah menjauh beberapa langkah "L-lu ngapain disini woy!? AL! VAN! " Kavin menatap dua temannya itu dengan tatapan menuntut
Novan mengedikkan bahunya acuh lalu berjalan ke arah Rafael untuk meminta ice cream nya. Kavin menatap Al meminta penjelasan namun Al hanya melakukan hal yang sama, menggeleng sambil mengedikkan bahunya acuh.
"Diem lu kutu kambing! " Perkataan mendadak Kavin sukses menghentikan Dean yang hendak akan pergi melihat lihat
Kavin menarik ujung baju gadis itu agar mendekat ke arahnya "ngapain lu kesini? "
"Bosen di rumah, terus liat mereka berdua jadi gue minta ngikut deh"
"Btw nih vin lu ga niat make baju dulu apa? Tapi gapapa gue menikmati pemandangan roti sobek lu hehe. Nanti aja make bajunya kalo AKHH! " Dean mengelus dahinya yang baru saja di sentil dengan cukup keras oleh teman ahlakness nya ini
"Nih bocah ngomong lancar banget ya, suka sama gue mampus lu! " Dean menatap sengit lelaki yang 10cm lebih tinggi darinya itu lalu menjinjitkan kakinya agar tinggi mereka menjadi setara
"Gue sumpain lu yang suka sama gue biar jadi sad boy biar mampus!! "
☘
Al menatap tak percaya dua orang yang saat ini tengah bermain game dengan saling melontarkan kalimat kalimat kasar.
Dean yang tak mau kalah dan Kavin yang juga melakukan hal yang sama."Tuh cewe antimainstream bat dah" Bisik El pada Al yang hanya dibalas kekehan kecil dari pemilik iris coklat terang itu.
"Dean" Gadis itu sontak menoleh ke arah Al yang memanggil namanya "Jangan berisik yoga lagi tidur"
Gadis itu tersenyum lalu mengangguk, entah kenapa suara Al yang masuk begitu lembut ketelinganya membuat nya seakan akan mengikuti apapun yang lelaki itu ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHIR BAHAGIA
Teen FictionIstilah bunga akan mekar pada akhirnya tidak selalu benar, kadang bunga itu akan mati sebelum mekar.Seperti kita yang dipertemukan Tuhan, meminta akhir yang indah namun tak pernah tercapai. ⚠⚠BAHASA DI CERITA INI MENGANDUNG BANYAK BAHASA UMPATAN. J...