10.parfum

73 49 211
                                    

Hai Hai masih ada yang baca ini?
Buat yang mampir ke sini aku mau ngucapin makasih ya jangan lupa kasih kritik dan saran!! Gue maksa loh ini.

Jalanan kota dimalam hari sangat senggang, hanya beberapa kendaraan yang melintas saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalanan kota dimalam hari sangat senggang, hanya beberapa kendaraan yang melintas saat ini. Aroma khas setelah hujan begitu kuat menyerbu indra penciuman nya apalagi ditambah dengan angin malam yang menemani kedua remaja yang sedang sibuk dengan urusannya masing masing.

Al yang sibuk menyetir dan Dean yang tertidur entah sejak kapan.

Lelaki itu melirik ke arah spion nya, tersenyum tipis saat melihat gadis itu mengandalkan punggung nya sebagai sandaran.
Al menarik tangan gadis itu untuk melingkar di perutnya, dia tidak mau gadis itu terjatuh karena tertidur di atas motor.

"Bentar gue harus anterin Dean kemana? " tanya nya pada diri sendiri karena sedari tadi Dean hanya mengatakan arah tanpa alamat yang jelas

Al memutuskan untuk menepi di depan supermarket yang sudah tutup, menengok kebelakang lalu menepuk pelan paha Dean agar gadis itu terbangun. Bukannya Al ingin modus ya hanya saja hanya itu bagian tubuh Dean yang bisa ia gapai.

Bayangkan jika Al bergeser sedikit saja dari tempatnya bisa bisa gadis itu jatuh kedepan dan menghentak stang motor. Kan tidak lucu gadis cantik itu terbangun dengan memar di dahinya

"Dean bangun" Al masih menepuk paha Dean berulang kali dan menaikan sedikit intonasi suara nya hingga gadis itu terbangun

"Nghh udah sampe? Hoammm" Dean menggaruk kepalanya sembari melihat sekeliling dengan setengah kesadarannya

"Gimana mau sampe gue aja ga tau rumah lu dimana? "

Dean menatap Al dengan mata yang tidak sepenuhnya terbuka "Jalan-* nomer-*"

Al berdecak kesal mendengarnya, memangnya dia ojol apa? Bisa bisanya gadis itu kembali tidur setelah memberi tahu alamatnya.
Alzen kembali menyalakan mesin motornya dan kembali menyusuri jalan ke alamat yang Dean berikan

Grep

Fokusnya teralihkan, Al melirik perutnya dan benar saja tangan gadis itu memeluk erat perutnya di ikuti dengan kepala gadis itu yang tengah mendusel mencari kenyamanan di punggung tegap lelaki bersurai hitam itu.

Tak bisa dipungkiri sebuah senyuman terukir dibibir lelaki itu, entah apa alasannya tapi dilihat dari senyuman nya sepertinya lelaki itu menyukai nya.

"Turun " ucap Al begitu sampai ke alamat yang dituju.

AKHIR BAHAGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang