Istilah bunga akan mekar pada akhirnya tidak selalu benar, kadang bunga itu akan mati sebelum mekar.Seperti kita yang dipertemukan Tuhan, meminta akhir yang indah namun tak pernah tercapai.
⚠⚠BAHASA DI CERITA INI MENGANDUNG BANYAK BAHASA UMPATAN. J...
Jangan lupa vomment nya ya! Btw ada ga sih yang baca ni cerita dari awal? Kalo ada makasih ya prenlopesegedungwayji buat anda.
Salam dari saya akacalonnya mas jae si koko surabaya
Btw maapkeun ya kalau part ini ngebosenin bin prik
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lu mau dicium? Sini gue cium"
Dean tanpa pikir panjang segera menoyor kepala Kavin dengan teramat keras agar segera menjauh dari wajahnya.
Harus Dean akui kalau Kavin itu sinting, tapi perkataan nya barusan? Itu tanda kalau Kavin benar benar ODGJ yang kabur dari rumah sakit jiwa.
"Ga! Ga mau gue amit amit jabang bayi " Dean mengetuk kepala dan lantai dengan tangannya secara bergantian
Gila saja, mana mau dia dicium lelaki aneh bin kampret seperti Kavin, tapi kalau Alzen yang nawarin sih ya bisa dibicarakan baik baik lah.
"Gue cuma becanda woy lu malah nempeleng pala gue beneran!" Kesal kavin yang tengah menatap Dean sambil mengelus kepalanya yang sedikit sakit
Sementara dua orang yang lain tengah menatap bingung keduanya. Al maupun Novan masih tak habis fikir dengan apa yang Kavin katakan barusan dan sedikit kaget juga karena serangan mendadak Dean yang terlihat seperti menggunakan tenaga dalam.
Alzen meringis, dia yakin Kavin tengah kesakitan sekarang, "Ka ngga papa lu? " tanya Al memastikan
"Ngga papa, paling amnesia doang gue"
"Ini berapa?" Novan menunjukkan jari jari tangannya yang langsung di balas Kavin walau dengan intonasi pelan
"Delapan," jawab Kavin. Novan mengernyit bingung dengan jawaban Kavin yang tepat sasaran. Padahal di film India acha acha biasanya si korban koma minimal pingsan kok Kavin tidak ya?
"Loh ko bisa ketebak Vin? AKH!" Teriak Novan saat sebuah buku di lemparkan Kavin ke padanya dan tepat mengenai pelipis mulus nya.
"Gue ga buta ya anjir! " Al dan Dean sontak tertawa mendengar jawaban yang Kavin berikan dengan wajah kesal yang lelaki itu tunjukkan.
"Eh itu lemari buat apaan? " Sky menunjuk ke arah lemari kecil di dekat sofa mengalihkan fokus semua orang kepadanya.
"Buat di cemilin, lu ga pernah liat lemari sampe masih nanya fungsi nya buat apaan? " Jawab Novan dengan nada yang sedikit sarkas.
Sky yang mendengar jawaban itu tentu kesal. Dia bertanya sopan tapi malah jawaban bangsat yang dia terima. Gadis itu berdiri dari tempatnya dan berjalan ke arah Novan berada, biar dia tunjukkan the power of anak papa.
"Lu siapa? Ko nyebelin banget si jadi bocah! " Novan ikut berdiri dari tempatnya tepat di depan gadis yang tengah menatap jengkel ke arahnya
"Gue Novan btw, lu juga bar bar banget jadi cewe. " balas Novan dengan tengilnya. Anak itu sedikit dendam pada Sky yang salah lempar sapu ke wajahnya tadi pagi
