22. fans

38 13 5
                                    

Kalau kata orang, kalau ada manusia yang mendadak berubah 180° artinya dia kena penyakit serius atau ngga ketiban hutang milyaran.

Dan itulah yang terjadi pada Dean sekarang, hanya diam di bangku sambil mencorat caret tulisan tak jelas di buku tulisnya. Gadis itu bahkan menolak saat di ajak ke kantin membuat Sky kebingungan atas sikap sahabatnya yang mendadak berubah kalem seperti ini.

Sky mengambil pena dari tangan Dean yang masih menulis di kertas, membuat Dean menatap nya dengan tatapan kesal.

"Lu ngapa dah nyet? coba bilang ke gue utang lu berapa? nanti gue bantu doa biar ada orang yang lempar duit sekoper depan rumah lu." ujar Sky.

Dean memutar bola matanya malas. "Gue kira lu mau ngasih gue money."

"Anjir! lu beneran punya utang?"

Dean menggeleng pelan. "Ngga sih, tapi ya kalo lu mau ngasih ya gue terima."

Sky gemas sekarang, dia bertindak seakan ingin menerkam Dean di depannya. Menghela nafas, Sky menarik kursi di dekat Dean dan menduduki nya, menatap sahabat nya dengan tatapan penuh tanya.

Risih dengan tatapan Sky yang mengintimidasi nya, Dean menggebrak meja pelan kemudian menatap ke arah Sky di samping nya dengan tatapan kesal. "Gue ga kenapa kenapa Sky. Stop liatin gue kaya gitu, lu kayak sugar mommy jadiny— AKH! "

Dean memekik ketika Sky dengan kencangnya mencubit lengan atasnya.

"Ogah gue punya sugar babi kayak lu de! Bisa bangkrut gue buat beli jajanan lu doang."

"Dih yaudah si, owh ya dari tadi gue ga liat Alzen sama Novan dah? Anak IPA lain juga belum ada yang masuk," tanya Dean saat menyadari tak ada satupun anak IPA di kelasnya

"Mereka udah balik ke asalnya." ucap Sky santai.

"Asalnya yang mana?" Sky kembali menghela nafas kasar, tak habis pikir dengan kelemotan sahabatnya.

Ujung bibir Sky terangkat, membentuk senyuman lebar yang terkesan menyeramkan. Gadis itu menyentuh dahinya, kemudian masing masing sisi bahunya. Membuat tanda salib berusaha sabar agar tak menempeleng Dean yang menatap nya dengan wajah lugu itu.

"Ke sisi tuhan di atas sana de, puas lo?"

Dean mengangguk kecil dengan tersenyum lebar. Melihat itu, Sky langsung menutup wajahnya, menggeleng frustasi.

"Pengen mutilasi nih orang, Tuhan. Cuma takut masuk penjara aja makanya ga gue lakuin."

__0o0__

Dean kini berdiri di depan pintu kelas 11 IPA-1, kelas orang yang membuat nya berfikir keras dari semalam.

Sepertinya orang itu menyadari sosok Dean yang memandang nya dari pintu kelas. Lelaki itu mengangkat tangannya, melambaikan nya kearah Dean, menginterupsi gadis itu untuk masuk kedalam.

Dean dengan ragu melangkah ke dalam, mencoba mengabaikan rasa dag dig dug ser di dadanya dan segala tatapan yang mengarah ke arahnya.

"Ngapain disitu? nyari siapa emang?" tanya  Alzen pada Dean di depannya.

"Nyari lo," Alzen tersenyum tipis, menggeser tubuhnya ke arah kursi di sebelah nya kemudian menepuk kursi yang ia tempati sebelumnya. "Sini duduk."

Dean menggeleng. "Gue berdiri aja, biar lebih cepet kaburnya."

Dahi Alzen berkerut menandakan ia tak paham dengan ucapan Dean yang begitu membingungkan, melihat itu Dean cepat cepat mengetuk meja membuat atensi Alzen kembali fokus kepadanya.

AKHIR BAHAGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang