05. House

139 89 173
                                    

"Rokok mana? "
"Di tas lu anjir, mata dipake coba"
"Kan gue gatau sat"
"Ya ga usah ngegas njeng"

"BRISIK WOY!! Kek ayam ga dikasih makan"

"Tuh lu sih Yog, dah ah mo lanjut tidor awas lu gangguin gua lagi ya!! "

Ya kira kira begitulah suasana di tempat tersembunyi, tertutup, dan rahasia yang mereka sebut markas.

Markas yang disebut house oleh Al, kavin, Yoga, Novan, dan El.

SRETT

pintu yang biasa kalian lihat menutup garasi atau toko toko kini mulai bergerak keatas, memperlihatkan 2 orang anak lelaki yang menyita perhatian. Tentu saja, yang satu tengah memapah orang disampingnya dan yang di papah justru sedang tersenyum dengan pose peace nya

Novan mengambil buku yang menutupi wajah temannya yang tengah tertidur kurang dari 10 menit lalu, di ambilnya buku itu lalu di lemparkan ke dada temannya. Cukup ampuh untuk mengagetkan dan membangunkan Rafael dari tidurnya

"Bangun woy liat kembaran lu " Kata lelaki berambut hitam dengan sedikit warna abu abu nya sembari menunjuk 2 orang yang tengah di interogasi

Dengan setengah sadar El mengucek matanya lalu melihat ke arah Al dan beberapa kali mengerjapkan mata

"AL LU NGAPA WOY KECELAKAAN LU? " Rafael berteriak terkejut melihat kondisi Al yang sedikit pincang sekarang

"Kagak jatoh doang." balas lelaki yang saat ini menjadi pusat perhatian , Alzen

Kavin yang tengah duduk di sofa merasa dirinya di perhatikan begitu lekat, melihat ke sekeliling dan benar saja

Teman temannya itu menatap nya penuh tanda tanya

"APAAN DAH WOY TANYA MA ORANG NYA LANGSUNG!" Namun ya tetap saja temannya itu tetap menatap nya dengan tatapan yang sama

Al terlalu keras untuk dirinya sendiri dan lebih sering menutupi kelemahan nya, maka dari itu jika sesuatu terjadi pada Al maka orang yang akan di tanya tanyai adalah Kavin.

"Jadi gini nih," Kavin mulai bercerita dengan El dan yoga yang mengamati dengan serius di depannya seperti anak TK

" kita kan tadi balapan nih nah ni anak kaget ama kucing yang lewat jadi GEBRAKK!" Kavin mendadak meloncat mengagetkan para remaja itu terlebih yoga yang tepat berada di depannya

"KAGET SETAN!" kesal Yoga dengan tangan yang menepuk pelan dadanya

"Al jatoh? " Kavin mengalihkan pandangannya pada El yang juga tengah menatap nya dengan penasaran "KAYANG EL! "

Di tengah keributan teman temannya Novan berlajan ke arah Al yang kini duduk di sofa yang berbeda sambil memakan kripik kentang rasa rumput laut dan menonton pertikaian para sahabatnya

"Lu ga papa kan? " Novan duduk di samping temannya itu, mengulurkan sekaleng minuman dingin padanya.

Al mengambil minuman bersoda yang tersaji di depannya lalu meneguk nya. "Ga papa tenang." Lelaki 18 tahun itu tersenyum namun yang Novan lihat itu adalah senyum yang di paksakan.
Demi apapun dia membenci orang dengan senyuman seperti itu, menurutnya senyuman begitu hanya dilakukan oleh para pengecut menyedihkan

"Ga papa tai kucing! Bentar-" Novan beranjak dari duduknya lalu melangkah pergi meninggalkan Al yang menatap nya bingung "Mo kemana!? "

"MO NYARI ALIEN DI PALUNG MARIANA!"

Al hanya tersenyum kecil melihat Novan mengobrak-abrik lemari susun yang ada disana, sepertinya barang yang ia cari tak ada disana.
Lelaki itu pindah ke lemari penyimpanan dan mengobrak-abrik nya juga

AKHIR BAHAGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang