Dean mengerjap beberapa kali untuk mengembalikan kesadarannya yang sempat pergi entah kemana.
Sementara lelaki di depan nya kini melambai lambaikan tangannya di depan mata Deandra seolah mempertanyakan kesadaran gadis itu.PRAK!!
Kavin menepuk tangan nya dengan keras membuat gadis itu reflek memejamkan mata. "Ngelamun mulu ni bocah! "
"Gue tanya lu ga papa? " tanya Kavin sekali lagi, Dean pun mengangguk kecil sebagai balasan.
"Thanks Kav. " Kavin mengangguk sebagai respon dari ucapan Dean barusan.
Sky melompat pelan, menaruh sikunya di pundak Kavin yang lebar. "Vin, lu abis demo ye? ngaku lu! "
Kavin melirik Sky dengan dahi sedikit berkerut, bagaimana cerita nya Sky bisa tau? Apa dia seorang cenayang?
" Tau dari mana? " tanya Kavin.
Gadis dengan rambut sebahu itu mengibaskan rambutnya yang indah ke belakang, lalu melipat tangannya di dada sambil tersenyum bangga. " Gue kan pinter Vin."
"Btw lu kenapa? " Dean dengan ragu menunjuk pipi Kavin dari jauh dan untung nya lelaki itu paham apa yang coba Dean maksudkan.
Kavin menyentuh beberapa lecet di pipinya. "Ga papa sih, kenapa? khawatir yeee!? " Dean memutar bola matanya malas mendengar kalimat mengjijaykan Kavin di akhir ucapannya.
"Lu ngapain ke sini? " tanya Dean mengubah topik pembicaraan
Kavin mengeluarkan selembar uang pecahan seratus ribu dari sakunya. "Gue lagi cosplay jadi babu, tuh para bocah kurang perhatian pada kelaperan kek kucing jalanan. "
Sky membuka dompetnya, mengambil beberapa lembar uang berwarna merah dari dalam sana. "Pesen bae nanti gue yang bayar deh. " ucap Sky kemudian memberi wink pada kedua teman nya.
Kavin dan Dean saling menatap dalam beberapa detik, sebelum keduanya berlari cepat ke arah seorang pelayan. Berebut untuk memesan duluan.
"KANG BASO 5! PEDES 2 SEDENG 3! "
"MAS DEAN PESEN BATAGOR 3 PORSI PEDES SEMUA"
"KANG ES TEH 5 YA BANYAKIN ES BATU NYA"
"MAS DEAN BOBA 2 RASA RED VELVET SAMA BANANA""Iya iya sabar ini saya juga denger dek saya ga budeg ko"
Sky menggeleng pelan sembari menghela nafas melihat kehebohan dua mahluk yang tak lain adalah temannya. Dia mengambil brosur menu lalu menggunakannya untuk menutup wajah karena malu dengan tatapan orang orang di sekitar
Sky mendecak pelan. "Gini nih kalo punya temen mental makanan, sekali denger kata traktir langsung ribut kek pembagian sembako."
"AKHH AHH SAKIT VAN! " Yoga dari tadi sibuk merengek saat Novan dengan gemasnya mengobati luka luka di tubuhnya. Ini bahkan jauh lebih sakit dari luka itu sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHIR BAHAGIA
Teen FictionIstilah bunga akan mekar pada akhirnya tidak selalu benar, kadang bunga itu akan mati sebelum mekar.Seperti kita yang dipertemukan Tuhan, meminta akhir yang indah namun tak pernah tercapai. ⚠⚠BAHASA DI CERITA INI MENGANDUNG BANYAK BAHASA UMPATAN. J...