0,5

1.7K 181 12
                                    

Asahi bangun dengan tubuh yang sudah bersih, lengkap baju dan selimut hangat yang menutupinya.

Hal yang pertama kali ia lihat adalah Jaehyuk yang baru saja masuk ke kamar, sambil membawa dua plastik kantong dengan senyuman manisnya.

"Udah bangun?" Jaehyuk menghampiri, meletakkan dua kantong plastik lantas duduk disamping Asahi.

"Jae.." Suara Asahi terdengar serak.

Maklum, semalam habis kena bantai.. hehe

"Kenapa?"

"Mau pizza."

Jaehyuk tersenyum gemas. Iya dasar Asahi, kalau imut suka kelewatan.

"Aku udah beli bubur ayam depan, padahal."

"Mau pizza." Ulang Asahi. Lucu.

Jaehyuk tentu tidak bisa untuk menolak. Apalagi jika itu mengenai Asahi. "Yaudah, aku pesan pizza. Tapi kamu makan buburnya juga ya. Sayang kalau dibuang."

Asahi mengangguk paham. Jaehyuk tersenyum lagi sambil mengelus rambut Asahi pelan.

"Eum Asa. Masih sakit?"

Asahi menyergit kala mendapati pertanyaan itu. "Aku sakit?" Tanya Asahi balik

Jaehyuk tertawa canggung menggaruk tengkuknya lantas menunjuk ragu dengan kedua iris mata. "Itu.."

Asahi yang mengikuti arah pandang Jaehyuk kembali menyergit namun sedetik kemudian langsung malu begitu sadar apa yang Jaehyuk maksud.

"Ih Jae!"

"Kenapa ? Kenapa? Ada yang sakit??" Heboh Jaehyuk.

Namun bukannya mendapatkan jawaban, Jaehyuk malah mendapati wajah Asahi yang memerah. Tanda jika pemuda mungil itu sedang malu.

Jaehyuk tertawa pelan. "Asa malu? Padahal semalam berani banget, tuh." Jaehyuk menggoda sang pacar menjadi-jadi.

"Diem Jae-AKH SAKIT BANGET."

"Eh jangan banyak gerak dulu, sayaang."

"Sakit.."

"Makanya kamu yang diem, masih sakit 'kan? Aku tadi juga sekalian titip surat ke Junghwan biar ga masuk kelas dulu."

"Loh? Tapi aku mau masuk kelas Jae."

"Yakin?"

Asahi diam. Merenungi bagian bawahnya yang teramat sakit sekarang.

"Istirahat dulu ya, aku pesan pizza sama cola buat kamu." Ujar Jaehyuk sambil memesan melalui ponselnya.

Asahi hanya tersenyum tipis memperhatikan sang pacar yang sibuk memesan, pandangannya kini melihat sekitar. Bersih dan rapi. Berbanding terbalik dengan malam tadi.

"Jae."

"Hm?"

"Kamu yang beresin semuanya?"

Jaehyuk mengangguk. "Gimana? Udah cocok jadi suami kamu belum?"

Asahi mendengus. Ia tahu, Jaehyuk pasti akan terus meledeknya karena perkataan semalam. Asahi saja tidak paham kenapa bisa bicara seperti itu.

Malu rasanya.

"Habis wisuda, kita langsung nikah ya. Aku ngga mau kalau nanti keduluan." Jaehyuk bicara lembut sambil memeluk Asahi.

Asahi tidak bisa menolak tentunya, pemuda mungil itu hanya bisa tersenyum membenamkan wajahnya pada dada bidang Jaehyuk yang harum.

🌹🌹🌹

Jaehyuk keluar sebentar guna membeli obat-obatan. Bukan untuk dirinya, tapi untuk sang pujaan hati tercinta, Asahi.

° Jadi Pacar ° || Jaesahi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang