1,2

1.1K 138 14
                                    

Yoshi masuk ruangan dengan terburu-buru.

Masa bodoh dengan orang-orang yang protes karena tidak sengaja tersenggol olehnya.

Yoshi tidak peduli dengan cacian yang dilempar.

Ia hanya ingin menemukan Asahi sekarang.

Saat Asahi menelepon tadi suaranya sangat berat, sudah dipastikan jika Asahi sedang mabuk.

Tentu saja, Yoshi tidak ingin hal buruk terjadi. Bahaya kalau Asahi mabuk di tempat seperti ini

Langkah kakinya terhenti ketika melihat Asahi yang kini sudah tertidur di atas meja dengan wajah merah padam.

Yoshi menatap setiap botol-botol yang Asahi habiskan. Pantas saja bisa semabuk ini, botol yang Asahi habiskan bisa terhitung banyak jumlahnya.

"Sahi~" Panggil Yoshi.

Namun tidak ada jawaban.

Yoshi tersenyum kecil kala menatap lucunya Asahi di bawah sinar lampu kelap-kelip.

Pipi gembulnya terlihat sangat menggemaskan dengan mulut yang sedikit terbuka.

Yoshi tidak bisa untuk menahan dirinya mengusap rambut lembut Asahi, sejenak segala masalahnya terasa meluap.

Andai saja Asahi miliknya, sudah dipastikan Yoshi tidak akan pernah mengalami hari yang berat.

Yoshi menggeleng, tidak ingin semakin berandai-andai. Karena ia hanya akan menyakiti dirinya sendiri nanti.

Lalu Asahi sedikit demi sedikit membuka matanya, Yoshi yang sadar langsung mendekatkan diri pada Asahi.

"Jae.."

Yoshi tersenyum, menyadari bahwa saat berada di alam bawah sadarnya pun Asahi masih memikirkan Yoon Jaehyuk.

Yoshi membiarkan Asahi mengigau nama Jaehyuk berkali-kali, karena memang sejak awal kedatangannya hanya untuk menjaga Asahi. Meski pada akhirnya mendengar nama laki-laki lain, tapi Yoshi tetap berada disamping Asahi, memperhatikan setiap gerak-gerik pemuda yang kini mabuk berat.

"Mau kemana?" Yoshi langsung buru-buru menopang tubuh Asahi kala pemuda mungil itu berusaha untuk berdiri.

"Jae?" Asahi bertanya lirih, mengadah Yoshi yang senantiasa menopang tubuhnya.

"Huh? Bukan."

"Ck." Asahi mengerucutkan bibirnya, berusaha melepaskan rangkulan Yoshi namun tidak bisa. "Kenapa kamu bukan Jaejae!" Keluh Asahi masih berusaha melepaskan diri.

"Jaejae?"

"Iya Jaejae! Jaehyuk! Yoon Jaehyuk! Pacar aku! Kamu tau nggak?" Asahi bicara lucu, dengan nada seperti bocah-bocah yang biasanya memamerkan diri.

Melihat cara bicara Asahi yang lucu Yoshi tidak bisa marah. Lagi-lagi hanya tersenyum lalu bilang. "Aku Yoshi."

"Hng?? Yoshi?!"

Yoshi mengangguk.

"Tapi Asa maunya Jaejae! Asa mau peluk sama cium Jaejae biar Jaejae enggak marah lagi sama Asaa." Rengek Asahi mengeluarkan ekspresi marahnya yang masih terlihat sangat lucu.

"Kalian bertengkar?"

Mendengar itu Asahi kembali cemberut, ia terduduk lemas, menunduk tanpa melihat pada Yoshi yang terlihat kebingungan.

"Enggak tau.. Asa enggak tau salahnya dimana.." Lirih Asahi lalu tak lama terdengar isak tangis membuat Yoshi spontan panik.

"Asa?! Kamu nangis?"

Asahi mengadah, air matanya kini sudah membasahi kedua pipi duduk menghadap Yoshi yang hanya diam menatap Asahi menangis di hadapannya.

Ini kali pertamanya ia melihat Asahi menangis.

° Jadi Pacar ° || Jaesahi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang