0,9

1.4K 178 8
                                        

Asahi dan Jaehyuk memasuki sebuah butik yang cukup terkenal, butik ini merupakan langganan dari keluarga Yoon. Jadi, Jaehyuk lumayan dekat dengan si pemiliknya.

Seorang gadis dengan tubuh tinggi semampai menghampiri keduanya, menyambut kedatangan Asahi dan Jaehyuk dengan hangat.

"Hallo dengan Tuan Yoon Jaehyuk?" Sapa tailor sambil menjulurkan tangannya.

Jaehyuk mengangguk lantas menyambut tangan sang tailor lalu menjawab. "Iya. Saya sendiri."

Jabatan tangan keduanya singkat, namun berhasil membuat seseorang disamping Jaehyuk mengalihkan pandangan.

Jaehyuk yang sadar hanya tersenyum kecil melihat Asahi yang kini masih memalingkan wajah dengan telinga yang memerah.

"Mau ambil baju yang kemarin?" Tegur sang tailor menyadarkan Jaehyuk yang sedang memperhatikan Asahi.

"Ah iya, sudah selesai?"

"Iya. Biar saya ambilkan." Tailor pamit untuk mengambil pesanan Jaehyuk.

Jaehyuk melirik lagi pada Asahi yang masih sibuk memperhatikan baju-baju yang di panjang pada setiap sudut ruangan.

Sebenarnya, itu hanya pengalihan saja.

Aslinya Asahi cuma nggak mau terlihat cemburu di depan Jaehyuk.

"Asa." Bisik Jaehyuk.

Asahi tidak melirik, dia hanya menjawab dengan deheman.

"Asa cemburu?" Tanya Jaehyuk masih berbisik.

"Enggak." Jawab Asahi pelan.

"Yang bener?" Goda Jaehyuk, sambil berdiri menghadap Asahi. "Kok telinganya merah gitu?"

"Enggak Jaee."

Jaehyuk cengengesan, dia senang melihat Asahi cemburu. Iya. Gemes banget soalnya.

"Masih cantikan ayang Asa kokk" Kata Jaehyuk, sambil mencubit kedua pipi Asahi gemas.

"Ih Jae!" Asahi yang baru saja ingin membalas cubitan Jaehyuk terhentikan karena tailor yang kembali menghampiri dengan dua setelan jas.

"Ini, silakan dicoba dulu."

Jaehyuk mengambil setelan jas tersebut, mengatakan terima kasih lalu mengajak Asahi untuk ke ruang ganti.

"Kamu duluan."

"Enggak mau bareng aja?"

"Jae.."

"Hehehe iya enggak, tapi aku udah yakin sesuai. Kamu aja yang coba, aku mau lihat."

"Aku di rumah aja."

"Enggak boleh sayang, nanti kalau ukurannya enggak pas bisa langsung dipermak. Atau mau aku bantu pakein?"

"Ih enggak!" Asahi buru-buru masuk ke ruang ganti, menutup pintu rapat-rapat seakan Jaehyuk akan membuka pintunya nanti.

Jaehyuk cuma ketawa gemes melihat sang pacar, lalu dengan senang hati menunggu Asahi untuk keluar.

Tidak lama kemudian Asahi keluar menggunakan setelan jas dengan ukuran yang pas pada tubuhnya.

Jaehyuk cengo sebentar memperhatikan Asahi dari atas sampai bawah.

"Cantik banget." Refleks Jaehyuk menghampiri Asahi. "Mau nikahin kamu sekarang aja, boleh ngga?"

Asahi menggetok kepala Jaehyuk, "Skripsi kamu belum selesai, jangan mikirin nikah." Nada bicara Asahi terdengar kesal, padahal aslinya sedang mati-matian untuk tidak terlihat salah tingkah.

Jaehyuk meringis tapi kedua matanya tidak dapat berpaling dari Asahi. Pemuda tinggi itu jadi semangat untuk wisuda lebih awal.

"Tuan Yoon, temannya tampan sekali ya." Entah darimana tailor tadi muncul, Jaehyuk menyergit kala mendengar kata teman.

"Pacar. Dia pacar saya, mbak." Jaehyuk mengkoreksi cepat. Bikin tailor itu langsung kaget, pun dengan Asahi yang kini menatap bingung pada Jaehyuk.

"O-oh, pacar." Tailor tertawa kikuk memperhatikan Jaehyuk dan Asahi secara bergantian.

°°°

"Jae, kamu enggak malu?"

Jaehyuk yang baru saja duduk dengan dua permen kapas berbentuk kepala beruang itu menyergit, "Malu kenapa?" Tanya Jaehyuk sambil memberikan salah satu permen kapasnya pada Asahi.

Asahi menerima permen kapas lalu menunduk. "Soal tadi. Yang di butik."

Jaehyuk mencerna setiap kata memikirkan apa yang dimaksud Asahi, lalu saat sadar ia malah jadi lebih bingung.

"Pas aku bilang kamu pacar aku?"

Asahi mengangguk.

"Emangnya kenapa?"

"Ya kamu enggak takut nanti dibilang aneh? Kamu enggak malu?"

Jaehyuk menghela napas.

Ini sisi yang paling Jaehyuk enggak suka dari Asahi.

Jaehyuk duduk menghadap sang pacar dengan pelan menggenggam salah satu tangan Asahi menatap manik hitam bersinar dengan senyuman tak pernah memudar.

"Asa, mungkin kamu sering denger kalimat ini. Mungkin juga kamu anggap ini becandaan. Tapi Sa, soal kamu satu-satunya yang aku butuhin dalam hidup itu benar adanya. Aku juga enggak malu buat mengaku ke semua orang kalau kamu pacar aku. Lagian, kenapa aku harus malu saat aku punya pacar secantik dan segemesin kamu hm?"

"Tapi Jaee--"

"-- Asaa."

Asahi diam, menunduk sambil menatapi permen kapas. "Iyaa. Maaf."

Jaehyuk ketawa pelan, menepuk pucuk rambut Asahi memperhatikan sang pacar yang kini makan permen kapas dengan lucu. "Dihabisin ya permen kapasnya. Lain kali jangan tanya itu lagi, aku enggak suka"

°°°

Ceritanya terlalu adem ayem? Kira kira mau badai level berapa ? HeheheheheSee u ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceritanya terlalu adem ayem? Kira kira mau badai level berapa ? Hehehehehe
See u ^^

° Jadi Pacar ° || Jaesahi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang