Junghwan mengedip, menatap bingung pada kedua orang yang kini balik menatapnya tajam.
Sudah hampir setengah jam Junghwan diinterogasi dengan pertanyaan yang sama, membuat pemuda bongsor itu pada akhirnya menjadi jengah.
"Kemarin aku memang sama Kak Asaa. Tapi, cuma ngobrol sebentar saja. Habis itu, Kak Asa langsung pergi ke rumah Kak Junkyu--"
"--Dan Kau biarkan Asahi pergi sendirian?"
Pertanyaan Jaehyuk berhasil membuat Junghwan meneguk ludahnya. Dengan pasrah ia bicara, "Ya 'kan Hwannie sudah menawarkan diri buat antar kak Asa lhoo. Tapi memang kemarin enggak bisa, sudah aku bujuk juga buat nanti saja tapi Kak Asa tetap pergi."
"Kau menyalahkan Asahi?"
"Ish Hwannie ga salahin Kak Asa!" Junghwan beranjak dari duduknya. Berkacak pinggang sambil menatap sengit pada Jaehyuk.
"Kak Jae juga kenapa putus sama Kak Asa?! Kak Asa keliatan sedih banget kemarin! Terus, Kak Jae juga sampe blokir semua akun Kak Asa 'kan?! Kalau dari awal Kak Jae enggak gituu, Kak Asa gabakalan diculik!"
"Sekarang kau salahkan aku?!" Jaehyuk tidak mau kalah, dia ikut berdiri balik menatap sinis.
Junkyu yang melihat kedua orang bersepupu itu memijit pelipisnya yang terasa pening, kupingnya terasa panas mendengarkan perdebatan yang tidak ada habisnya.
"Sudah cukup, berdebat enggak akan buat masalahnya selesai." Junkyu berusaha melerai. "Kau juga, tenang sedikit. Jangan asal tuduh orang sana-sini."
"Tenang? Kau bilang tenang? Asahi sedang diculik dan kau menyuruhku tenang?!"
"Terus kau mau gimana?! Berdebat sampai Asahi kenapa-napa?! Kebiasaan burukmu selalu lepas kendali saat marah memang harus diubah. Bagaimanapun juga, akar kesalahannya memang ada di kamu, jangan menyangkal."
Jaehyuk mengembuskan napas kasar. Menendang kursi keras menimbulkan bunyi nyaring mengisi ruangan kelas yang kosong. Pemuda tinggi itu duduk sambil mencengkram rambutnya, Junkyu dapat melihat betapa frustasi dan khawatirnya Jaehyuk.
"Kita pergi ke daerah rumahku, periksa setiap CCTV yang ada disana. Kalau kau ingin cepat selesai, lebih baik tenangkan dulu dirimu sendiri." Final Junkyu yang akhirnya keluar diikuti dengan Junghwan dibelakangnya.
Jaehyuk mengadah, mengembuskan napas panjang. Tubuhnya gemetar dengan air mata yang entah sejak kapan sudah mengalir.
Rasa menyesal kian meningkat, memikirkan setiap perkataan Junghwan dan Junkyu yang benar adanya.
Jika saja, Jaehyuk sedikit tenang dan tidak gegabah mungkin ini semua tidak akan pernah terjadi.
°°°
Jaehyuk, Junkyu dan Junghwan kini sedang berjalan menelusuri jalan dekat rumah Junkyu. Ketiga pemuda itu berhenti ke tiap-tiap rumah, toko, bahkan kantor yang memiliki CCTV di depannya.
Entah sudah berapa CCTV yang mereka periksa, baik Junkyu dan Junghwan sudah sama-sama lelah, tapi Jaehyuk masih terus memeriksa. Hari bahkan sudah gelap, tapi ketiganya, belum menemukan apapun.
Junkyu hanya dapat geleng-geleng kepala, melihat bagaimana Jaehyuk yang kini memeriksa CCTV sebuah minimarket. Padahal, sekarang mereka sedang istirahat sebentar.
"Kau enggak makan?" Celetuk Junkyu, dari kejauhan.
Namun tidak ada jawaban. Jaehyuk sibuk mengutak-atik layar berharap dapat menemukan jawaban disana.
Junkyu juga tidak bertanya lebih jauh, sesekali ia melirik pada porsi makan Junghwan yang mirip dengan Abang abang kuli.
"Porsi makanmu segitu?" Tanya Junkyu heran.
"Iywa Kwak kwenapwa?" Junghwan bertanya balik dengan mulut penuh makanan.
Junkyu tersenyum tipis, "Enggak apa apa." Meisyaratkan Junghwan agar melanjutkan makanannya.
Keduanya makan dengan khidmat sampai tiba-tiba Jaehyuk menggebrak meja keras bikin orang yang berada di dalam minimarket terkejut, termasuk Abang kasir yang kini melongo menatap bingung pada Jaehyuk yang masih menatap lurus pada layar.
Junkyu dam Junghwan juga refleks beranjak dari duduknya, dengan mulut belepotan mereka menghampiri Jaehyuk.
"Ada apa kak?" Junghwan bertanya lebih dulu.
Junkyu tidak bertanya, pemuda itu langsung mengintip layar memperlihatkan rekaman video yang dijeda dengan seseorang disana.
Belum sempat Junkyu bicara lagi, Jaehyuk sudah ngibrit keluar minimarket. Bikin Junghwan planga-plongo dan Junkyu yang panik ga karuan.
"WOI JAEHYUK AH ANJIR KEJAR KEJAR!"
"Hah?" Junghwan malah menatap bingung.
"KEJAR BEGO! TUH ANAK BISA BUNUH ORANG!"
"O-OH, KEJAR!"
Junkyu dan Junghwan akan mengejar Jaehyuk secepat kilat langsung terhentikan oleh Abang kasir yang menarik kerah keduanya. Bikin Junkyu baik Junghwan hampir saja tercekik.
"Apaan sih bang?!" Emosi Junkyu sinis pada sang kasir.
"Bayar mas." Santai Abang kasir sambil menunjuk tumpukkan makanan di atas meja.
"Bentar dulu nanti saya balik lagi, ini lagi urgent loh."
"Bayar."
"Ck. IYA IYA."
Sedangkan Jaehyuk yang tadi mengendarai motor Junkyu dengan cepat sudah berada di depan rumah yang familiar.
Jaehyuk mengetuk pintu dengan keras, tidak peduli dengan tata krama dan terus memanggil si pemilik rumah dengan brutal
"YOSHI BANGSAT KELUAR LO BABI! Pintu terbuka, dengan Yoshi yang baru bangun tidur. Wajahnya menyergit heran kala Jaehyuk kini berdiri di depannya. Baru saja Yoshi akan mengeluarkan suara, Jaehyuk sudah masuk menerobos rumahnya tanpa pamit.
Jaehyuk mulai mengacak-acak rumah Yoshi, membuka setiap ruangan dengan keras, pemuda itu bahkan melempar barang-barang membuat keadaan rumah Yoshi menjadi sangat berantakan.
Jaehyuk teriak frustasi, tidak dapat menemukan apapun disana. Lalu, ia menghampiri Yoshi yang kini sebenarnya masih kebingungan, namun ia menatap sengit pada Jaehyuk karena sudah mengacak-acak rumahnya.
"Dimana Asahi?!".
"Kau bertanya Asahi padaku?"
Jaehyuk mencengkeram erat kerah baju Yoshi, membuat Yoshi batuk karena tercekik. "GAUSAH PURA-PURA TOLOL! AKU TANYA, DIMANA ASAHI?!"
"Brengsek! Kau pacarnya, kenapa bertanya padaku bodoh!" Yoshi menghempaskan tangan Jaehyuk keras buat si pemilik tidak menerima dan malah memukul Yoshi tepat diwajahnya.
Yoshi tersungkur dengan darah segar mengalir di sudut bibirnya.
"BANGSAT KAU APAAN-APAAN SIH?!"
"KU TANYA, DIMANA ASAHI?!"
Wajah Yoshi yang tadinya menyergit, seketika menyeringai dengan kasar ia melepaskan cengkraman tangan Jaehyuk berdiri sambil mengelap sudut bibirnya.
Ia menatap Jaehyuk dengan tatapan remeh, mendekati pemuda tinggi lantas bicara pelan.
"Oh. Sudah tahu?"
°°°
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeng jeng jeng! Maaf ya lama update!!! See u lagi^^