1,3

1.3K 147 27
                                        

"Maaf." Sesal Asahi entah keberapa kalinya, membuat Yoshi hanya bisa tertawa kecil, melihat Asahi yang terus menunduk seolah sedang kena marah.

"Tidak masalah." Yoshi berkata lembut, memberikan sebotol minuman penghilang pengar pada pemuda mungil yang kini menoleh menatapi botol itu dalam diam.

"Minum." Kata Yoshi, singkat.

Asahi menerima minuman itu, lalu dengan segera meneguk seluruh isinya. Dengan harapan, rasa pening dan mualnya akan segera mereda.

"Terima kasih." Lirih Asahi kemudian kembali menunduk.

Sebenarnya, Asahi masih terpikirkan soal semalam.

Asahi tidak tahu seberapa mabuknya dirinya semalam.

Asahi juga tidak bisa membayangkan bagaimana repotnya Yoshi menjaganya semalaman.

Masalahnya, Asahi tidak pernah semabuk ini. Jadi ia tidak memiliki bayangan dirinya ketika mabuk.

Parahnya lagi, Asahi tidak ingat apapun soal semalam.

Ah.

Bagaimana kalau ia melakukan kesalahan?

Asahi ingin menghilang saja rasanya.

"Semalam kamu ingat sesuatu?" Tanya Yoshi tiba-tiba membuyarkan lamunan Asahi.

"Ah, itu.. aku tidak ingat apa-apa." Pasrahnya menatapi botol minuman yang kosong.

Meski sebenarnya sudah berulang kali berusaha mengingat, namun hasilnya nihil.

Itu hanya akan membuat rasa peningnya semakin parah.

"Apa aku melakukan sesuatu yang aneh?" Tanya Asahi, membuat Yoshi langsung mengerjapkan mata.

"Huh? Eum.. aku rasa itu tidak aneh." Jawab Yoshi  tanpa sadar pipinya seketika memerah. Membuat Asahi menyergit kebingungan.

"Yoshi."

"Iya?"

"Kamu mabuk juga? Kenapa muka mu merah seperti itu?"

Yoshi panik, memegangi kedua pipinya yang ternyata sudah memanas.

Agaknya, jantung Yoshi kembali berdebar sepuluh kali lebih cepat ketika mengingat kejadian semalam.

"Aku melakukan hal aneh ya? Apa ngapain? Melakukan aegyo? Atau menari ke atas panggung?" Asahi bertanya bertubi-tubi, dengan rasa penasaran yang kian memuncak.

"Tidak adaa." Elak Yoshi, tidak ingin membahas kejadian semalam yang mungkin saja akan membuat Asahi terkejut.

"Yoshii." Asahi meminta, nadanya lembut dengan kedua bola mata berwarna hazel menatap penuh harap.

Yoshi hampir saja kehilangan napasnya kala Asahi dengan wajah gemas seperti ini.

Lalu sedetik kemudian ia menghela napas panjang sambil memalingkan wajahnya. Berusaha untuk mengatur ulang sistem pernapasan sebelum akhirnya kembali menoleh pada Asahi.

"Aku melakukan apa?" Desak Asahi lagi.

"Apapun itu, jangan salahkan dirimu ya. Semalam, kamu terlalu mabuk jadi aku paham itu." Kata Yoshi, Asahi mengangguk patuh.

"Semalam kamu menangis, memanggil nama Jaehyuk berulangkali, menyanyikan lagu lagu galau, dan.."

"Dan?"

"Mencuri first kiss milik ku."

Asahi tersekat, mengerjapkan matanya bingung berulangkali berusaha untuk mencerna tiap kata yang keluar dari Yoshi.

° Jadi Pacar ° || Jaesahi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang