"Asa yakin?" Jaehyuk bertanya lembut meyakinkan sang pacar yang masih senantiasa terduduk di atas pahanya.
"Kata Junkyu, ini bakalan sakit. Sakit banget malah."
"Iya, tahu." Asahi melirih pelan, wajahnya menunduk malu tanpa melihat pada Jaehyuk yang kini tersenyum tulus.
Asahi memainkan kancing baju Jaehyuk, lucu banget. Mirip anak kecil yang sedang minta di belikan permen kapas.
"Tapi, kalau kita melakukannya. Itu berarti, kamu sudah kasih semuanya buat aku."
"Terus? Nanti juga nikahnya sama kamu."
Jaehyuk melotot kaget, pemuda tinggi itu terduduk memangku Asahi dengan senyuman merekah lebar "Beneran?! Kamu mau nikah sama aku?!"
"Kamu ngga mau?"
"Mau! Mau banget! Sekarang juga boleh!" Seru Jaehyuk semangat.
Pemuda itu bahkan sudah langsung terpikirkan untuk pakai adat apa nantinya.
Asahi tersenyum tipis lantas memukul bahu Jaehyuk keras. Jujur sakit banget. Tapi ngga apa apa, demi ayang. [Hehe].
Jaehyuk lantas menuntun tubuh mungil Asahi pelan-pelan untuk berada di bawahnya. Mata mereka bertemu, Jaehyuk kembali tersenyum lalu mengecup bibir Asahi sekilas, menatap iris hazel yang terlihat indah dilihat sedekat ini.
"Kalau gitu, ayo." Ucap Jaehyuk selanjutnya langsung menciumi bibir manis Asahi.
Asahi menerima ciuman dengan senang hati, tangannya ia lingkarkan pada leher jenjang Jaehyuk.
Pemuda mungil itu tidak bisa menahan lenguhan setiap Jaehyuk melumat, menjilat bahkan menggigit bibir kecilnya.
Kakinya senantiasa menggeliat tidak nyaman seiring dengan kedua tangan Jaehyuk mengelus perut serta dada Asahi dibalik kaos yang dikenakan.
Ciuman yang awalnya lembut, kini semakin lama temponya semakin cepat dan menuntut. Suara keciplak keras menghiasi setiap sudut kamar dengan deru napas berat saling bersahutan.
Jaehyuk lantas mulai turun untuk menciumi leher Asahi, Asahi mengadah membiarkan sang pacar untuk meninggalkan jejak disana sambil terus memegangi rambut Jaehyuk menikmati setiap rasa nikmat yang kian menjadi-jadi.
Jaehyuk menjauhkan badannya sebentar, untuk membuka kaos yang ia kenakan memperlihatkan tubuh tegap dengan otot-otot perut yang mulai terbentuk.
Jaehyuk juga tanpa segan membuka celana sekaligus celana dalamnya, membuat Asahi langsung memalingkan wajah malu. Tawa kecil terdengar dari Jaehyuk, kala melihat warna merah kian merambat pada pipi gembul Asahi.
"Kenapa by?" Jaehyuk bertanya lembut.
Asahi menggeleng ribut, tanpa melihat pada Jaehyuk.
"Malu." Bisik Asahi.
Lagi-lagi tawa kecil terdengar, Jaehyuk merasa gemas lalu menuntun wajah Asahi untuk menatapnya. "Masa sama calon suami malu?" Goda Jaehyuk tersenyum penuh arti.
Tanpa repot-repot menunggu jawaban lagi, Jaehyuk serta merta membuka seluruh pakaian yang melekat pada Asahi sehingga tidak ada lagi sehelai benang pun yang menutupi tubuh putih mulus Asahi.
Asahi hanya bisa memalingkan wajah malu, menerima semua kecupan yang Jaehyuk berikan di sekujur tubuh mungilnya.
Sampai pada akhirnya, Jaehyuk mulai menggesekkan miliknya pada milik Asahi. Asahi mengesah kala merasakan sensasi geli namun nikmat di bawah sana.
Jaehyuk juga sama, pemuda tinggi itu tidak bisa untuk tidak meloloskan setiap desahan keluar dari bibir tipisnya.
Merasa sudah cukup untuk pemanasan, Jaehyuk lantas mengangkat kedua kaki Asahi untuk di letakan pada atas pahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
° Jadi Pacar ° || Jaesahi ✔️
Historia Corta❗BXB❗ Sequel ° Cuma Teman ° . Singkatnya, ini tentang lika-liku kisah cinta Jaesahi saat pacaran. Ft. Yoshihwan
