Hay hay para reades ku...apa kabar ? Sehat ? Semoga selalu sehat yaaa, Amin.
Jadi, ini buku ke dua dari rentetan kisah keluarga boss. Nama-nama cast nya masih pakai nama sebelumnya. Fyi, kalau kalian baru baca cerita ini, saya sarankan baca dulu cerita "Baby sitter kesayanganku" karena buku ini kelanjutannya...hehehe.
Mohon maaf karena dari sini kalian akan di biasakan membaca hasil karya abal abal ku. Jadi pasti kosa kata, dan lain sebagainya akan berbeda dari cerita kebanyakan. Mungkin yang tidak terbiasa baca ceritaku akan aneh ketika membaca cerita ini 😆😆
Tapi, saya harap kalian enjoy..😊😊
.....
Seorang anak kecil berumur 10 tahun terlihat tengah mengintip dari balik pintu. Raut wajahnya serius seakan tengah mengintai mangsanya. Matanya yang kecil namun tajam itu terus melihat ke arah seorang perempuan yang tengah sibuk dengan adonan kuenya.
Anak itu tidak berani mendekati perempuan di depan sana karena ia takut merusak momen ketika perempuan itu tengah berkarya.
Puk.
"Hey."
"Husss. Diem."
Teman si anak yang tengah mengintip tiba tiba datang. Karena penasaran dengan apa yang tengah temannya lihat dia pun ikut melihat ke objek di depan mereka.
"Ayo samperin. Jangan disini aja."
Ajak anak yang baru saja tiba. Biasanya keduanya tinggal masuk saja, tetapi kali ini justru mengintip dahulu. Entah karena apa."Nanti dulu, Ashel. Nunggu makboss selesai bikin adonan."
Ujar anak yang terus di desak anak yang bernama Ashel."Tapi kelamaan ip. Keburu makboss pergi."
"Udah. Diem aja."
Keduanya jadi ribut sendiri dan saling dorong mendorong membuat kegaduhan yang mencuri perhatian banyak orang yang kebetulan melihat keributan itu.
"Kalian ngapain ?."
"Ehh!!."
Dua anak tadi sama sama kaget. Keduanya tidak menyadari bahwa banyak orang yang melihat mereka ribut di depan pintu.Perempuan yang tidak sengaja mengkagetkan dua anak tadi hanya tertawa. Padahal Ia bertanya dengan nada pelan, namun kenapa dua anak itu kaget. Mana kocak semua ekspresi nya.
"Eve, Ashel. Kalian ngapain disini ? Ngintip lagi. Ayo sini masuk."
Iya. Si Eve dan Ashel adalah dua anak yang baru saja tertangkap basah tengah mengintip. Dua anak yang dulunya bermusuhan, sekarang telah berteman. Dan perempuan yang mereka intip tadi adalah...siapa lagi kalau bukan ?.... Cindy tentunya.
Cindy, perempuan yang sangat ulet itu tengah membuat adonan kue untuk nantinya di jual di cafe miliknya. Benar bahwa Cindy telah membuka cafetaria di kota Jakarta yang saat ini usahanya sudah berjalan sekitar 4 tahun lamanya. Dan sejauh ini usahanya bisa di bilang berjalan lancar dan tergolong sukses. Alhamdulillah.
Semua berjalan mulus berkat kerja keras, doa dan tidak kenal kata menyerah demi masa depan yang lebih baik. Kita patut mencontoh semangat nya.
"Udah jangan diem aja. Ayo masuk."
Ajak Cindy lagi. Di dalam cafe nya ada dapur khusus untuknya berkarya menciptakan kue jenis baru buatannya sendiri. Tempat nya tidak jauh dari tempat para pelanggannya duduk untuk sekedar minum teh, atau santai santai di waktu sore hari. Tempat yang pas untuk menciptakan kreasi kue yang beda dari yang lain.Karena sudah tertangkap basah, dua anak tadi akhirnya mendekat setelah tertangkap basah.
"Kalian belum pulang ke rumah ya ? Masih pakai seragam gitu. Emang ngak di cariin ?."
Cindy mencuci kedua tangannya ketika adonan kue telah selesai ia buat. Kini tinggal menunggu beberapa menit sampai adonan mengembang dan nantinya tinggal ia bentuk sesuai selera.
