22

1.4K 241 25
                                    

Keluarga besar Jinan dan Cindy saat ini sudah tiba di bandara Ngurah Rai Bali pada pukul 11 siang. Setibanya di Bali, mereka memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu di salah satu restoran dekat bandara sebelum pergi ke villa yang di sewa Jinan.

Eve yang tengah demam hanya duduk di pangkuan Cindy tanpa mau memakan makan siangnya. Anak itu benar benar manja pada Cindy semenjak Cindy resmi menjadi mamanya terlebih saat ini dia demam, pastilah jadi semakin manja.

"Cind, makan dulu. Eve biar sama mama sini."
Ucap Gaby yang melihat Cindy belum menyentuh makan siangnya karena Eve cukup menyusahkannya saat akan makan. Jinan juga entah ada dimana yang membuat Cindy belum juga makan.

"Nggak apa apa, Ma. Eve lagi agak panas jadi ngga mau sama siapa siapa."
Tolak Cindy lalu mengusap punggung Eve. Iya, si Eve demam karena kemarin terlalu bersemangat menganggu waktu berdua Jinan dan Cindy. Hampir semalaman anak itu bercerita banyak hal pada Cindy dan Jinan sehingga lupa tidur. Makanya demam.

"Kok baru bilang, tahu gitu tadi kita langsung ke villa aja."
Gaby menyentuh kening Eve yang memang sedikit panas.

"Panas gini, pakein kompresan instan aja."

"Kayaknya Jinan lagi cari deh. Tadi pamit pergi dulu."

Dan benar dugaan Cindy bahwa Jinan pergi membeli kompresan instan di apotek dekat restoran.

"Kenapa ?."
Tanya Jinan.

"Kamu habis beli kompresan instan?."
Tanya Gaby.

"Oh iya, tadi kata Cindy Eve demam jadi pas sampe sini aku lihat ada apotek jadi Jinan kesana. Cind, sini aku pakein Eve ini dulu."

Jinan membuka bungkusan itu dan menempelkan nya pada dahi Eve. Meski Eve sudah besar, namun semoga saja kompresan instan itu bisa membantu menurunkan panas Eve.

"Mama.."
Ucap Eve lirih.

"Kenapa sayang ? Iya ini mama."

"Mama jangan pergi."

"Iya sayang. Mama ngga pergi kok."

Cindy memeluk Eve lagi.

"Eve sama papa yuk ? Biar mama makan siang dulu. Kasian tuh mama belum makan karena badan kamu nempel ke meja kalau mama makan."
Bujuk Jinan yang tidak tega melihat Cindy belum makan juga. Jinan sendiri di pesawat banyak nyemil sehingga perutnya tidak kosong kosong amat. Cindy yang sejak dari Jakarta belum sempat makan karena Eve hanya mau di gendong Cindy lah yang butuh asupan.

"Heggh. Mama."

"Iya iya mama disini."

"Kalau gitu kamu biar aku suapin aja, Cind."

Jinan duduk di sebelah Cindy lalu menarik piring Cindy dan bersiap untuk menyuapi Cindy.

"Kalau gitu mama pergi dulu."
Ujar Gaby meninggalkan pasangan baru itu.

"Iya, ma."
Jawab Jinan dan Cindy.

Jinan mulai menyuapi Cindy perlahan.

"Kamu makan juga, Nan."

"Aku udah cukup kenyang kok. Cemilan Eve kan aku yang habisin."
Jawab Jinan.

"Nanti anaknya cariin baru deh kebingungan beli dimana."

"Eve demam, paling lupa juga sama cemilan yang dia bawa."

Masalahnya cemilan yang Eve bawa hanya di jual di Jakarta saja. Cemilan buah kering yang sangat baik untuk anak susia Eve. Jadi belum banyak yang jual. Semoga Jinan benar bahwa Eve tidak akan mencari cemilannya ketika dengan demam.

Will You Be My Mother ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang